√ 10+ Contoh Proposal Penelitian (Lengkap) Beserta Penjelasan untuk berbagai topik …

Contoh proposal penelitian berikut berisi kumpulan proposal penelitian skripsi, tugas akhir, PKM, karya tulis dan masih banyak lagi.
Proposal penelitian dibuat untuk mengusulkan penelitian skripsi atau proyek pendanaan.
Proposal penelitian adalah salah satu jenis karya ilmiah yang bertujuan untuk mengusulkan proyek penelitian, baik dalam bidang sains maupun untuk kepentingan akademisi dan berharap agar sponsor mendanai penelitian tersebut.
Biasanya proposal ini dibuat oleh para mahasiswa yang sedang menempuh tugas akhir dan bahkan para peneliti professional agar penelitiannya didanai oleh pihak terkait.
Proposal penelitian disusun secara sistematis dan bersifat ilmiah, sehingga sudah sebaiknya proposal yang diajukan menggunakan kalimat yang sesuai dengan tujuan proposal yang dibuat.
Tidak hanya itu saja, proposal penelitian harus bersifat objektif sehingga kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
Sistematika penulisan proposal penelitian
Secara umum, sistematika penulisan proposal penelitian terdiri dari:
- Nama atau Judul Proposal
- Pendahuluan :Tujuan, Rumusan Masalah dan Manfaat Penelitian
- Dasar Teori
- Metode Penelitian
- Jadwal pelaksanaan kegiatan
- Orang-orang yang terlibat dalam proposal
- Rincian kegiatan
Sistematika penulisan proposal penelitian ini, mungkin tidaklah sama antar proposal satu dengan proposal lainnya, hal ini bergantung pada kebutuhan dari pada pihak yang ingin mendanai penelitian tersebut. Namun untuk penulisan secara umum biasanya meliputi beberapa point diatas.
Oleh karena itu mari ikuti contoh proposal penelitian ini. Contoh proposal penelitian ini dibuat agar mudah diikuti dan agar kamu bisa membuat contoh proposal penelitianmu sendiri.

Untuk lebih jelas mengenai contoh proposal penelitian, berikut adalah 10 contoh proposal Penelitian dari berbagai kasus.
Contoh proposal penelitian 1.
Contoh proposal penelitian tentang limbah tebu sebagai bahan bakar.
Judul Penelitian : Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik Energi Biomassa Di Pabrik Gula
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini, Seiring berjalannya waktu industri– industri baik industri rumahan maupun pabrik semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri meskipun letaknya dekat dengan pemukiman padat penduduk. Letak sebuah pabrik yang berdekatan dengan pemukiman warga tentu dapat menimbulkan dampak buruk, baik itu melalui limbah padat, cair maupun gas.
Terutama
limbah padat yang membutuhkan tempat penampungan yang cukup besar. Aktifnya
perindustrian di Indonesia tidak dapat berlangsung terus menerus tanpa adanya
proses yang dapat menekan dampak buruk yang diakibatkan oleh pembuatan produk
di suatu perindustrian.
Limbah
atau sampah memang merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga,
tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna
dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Beberapa pabrik di
Indonesia kini sudah mulai menerapkan sistem pengolahan limbah untuk mengurangi
dampak polusi dari limbah – limbah tersebut, bahkan ada beberapa yang
memanfaatkan limbah pabriknya untuk dijadikan produk baru yang berguna yang
tentunya diolah melalui proses – proses tertentu.
Salah
satunya mengolah limbah sisa pembuatan gula menjadi kompos, batako dan lain
lain. Pemanfaatan limbah saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk
2 mengatasi masalah penumpukan sampah di kota-kota besar, limbah organik
industri, serta limbah pertanian dan perkebunan.
Sistem
pembangkit listrik (generator biomass) yang paling optimal dengan model sistem
pembangkit listrik grid-connected. Perhitungan hasil potensi biomasa tebu
(feedstock biomass) dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai sumber energi
generator 1, generator 2, generator 3 dan perhitungan konsumsi daya pada
industri yang dengan secara menyeluruh sistem merupakan system digunakan
bantuan perangkat lunak, dalam hal ini HOMER versi 2.68.
Hasil
simulasi dan optimasi berbantuan software HOMER menunjukkan bahwa secara
keseluruhan sistem yang paling optimal untuk diterapkan di PT. Madubaru (PG/PS
Madukismo) system pembangkit listrik (100%) dengan Grid PLN (0%).
Dihitung
0% dikarenakan langganan dari PLN tidak dimanfaatkan dalam sistem pembangkit
karena pembangkit mampu menampung daya konsumsi seluruh sektor industri. Hasil
total daya yang dihasilkan dari pembangkit 1,2 dan 3 sebesar 15,024,411 kWh/tahun
dari hasil analisa Homer Energy.
Berdasarkan
data diatas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah tugas akhir yang berjudul
“Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Pembangkit Listrik Energi Biomassa Di
Pabrik Gula”. Dalam tugas akhir ini penulis membahas mengenai pemanfaatan
limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan gula di PG.Madukismo Yogyakarta.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk
memudahkan penyusunan tugas akhir ini penulis merumuskan masalah kedalam
beberapa bentuk kalimat pertanyaan, sebagai berikut ini:
- Potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik.
- Analisis penerapan ampas tebu di pabrik gula.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dalam pembahasan tugas akhir ini dibatasi pada :
- Pengambilan data hanya dilakukan Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta.
- Analisis perhitungan daya dan beban hanya terpusat melalui Homer.
1.4 Tujuan Penelitian
- Perhitungan potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik
- Mengetahui hasil analisa energi biomasa tebu sebagai sumber energi listrik yang ramah lingkungan di masyarakat.
1.5 Manfaat Penelitian
Penulisan tugas akhir ini memberikan manfaat ke beberapa pihak, antara lain :
Manfaat penelitian biomassa bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan bagi peneliti dan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menghadapi masalah bahan bakar yang saat ini sedang dalam kondisi mengkhawatirkan.
Penulisan
tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan referensi akademis dan keinsinyuran
untuk pengembangan jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
selanjutnya.
- Manfaat bagi Masyakarat dan Industri ·
Dapat di jadikan sebagai penyedia energi listrik terbarukan yang ramah lingkungan. Dapat menyediakan energi alternatif yang mandiri dan tidak tergantung pada energi fosil. Dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang energi alternatif untuk daerah yang tertinggal agar lebih maju dan sejahtera.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Dasar teori berisi pemikiran atau teori-teori yang melandasi dilakukannya penelitian.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian:
Studi Pustaka (Study Research) Studi ini dilakukan dengan cara melihat dan mencari literature yang sudah ada untuk memperoleh data yang berhubungan dengan analisis pada penulisan tugas akhir.
Penelitian Lapangan (Field Research) Berupa peninjauan ke lokasi dan siskusi dengan pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir ini. Penyusunan Tugas Akhir Setelah dilakukan pengujian, data-data dan analisa yang diperoleh dan disusun dalam sebuah laporan tertulis.
Contoh proposal 2
Judul penelitian : GENRAM Genteng Beton Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Komposit Lumpur Lapindo dan Serabut Kelapa Berbasis Nano zeolit Untuk Peningkatan Mutu Genteng dan Mengurangi Polisi CO2.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Semburan lumpur Lapindo di daerah Sidoarjo Jawa Timur
belum ada tanda berhenti sampai tahun 2016 ini. walaupun begitu semburan ini
memiliki dua sisi, disatu sisi merupakan bencana bagi masyarakat sekitar dan
dilain sisi lumpur lapindo dapat dimanfaatkan untuk berbagai bahan bangunan.
Menurut Taufiqur Rahman (2006), didasarkan penelitiannya menunjukkan bahwa
kadar silika dalam lumpur Lapindo cukup signifikan untuk dipisahkan. Silika
dapat menghasilkan nano silika yang berguna untuk memperkuat batako maupun
batubata.
Kebutuhan
rumah di Indonesia setiap tahun rata-rata sebesar + 1,1 juta unit dengan pasar
potensial di daerah perkotaan sebesar 40 % atau + 440.000 unit (Simanungkalit,
2004). Harga material bangunan yang cenderung meningkat, yang mengakibatkan
harga rumah mengalami kenaikan. Oleh karena itu pemanfaatan lumpur lapindo
sebagai bahan bangunan, khususnya untuk genteng akan memberikan bahan bangunan
yang lebih murah karena bahan baku yang melimpah selama semburan lumpur lapindo
masih ada.
Menurut
Kamariah (2009) lumpur Lapindo berpotensi sebagai bahan baku utama pembuatan
komposit untuk bahan bangunan yang dikompositkan dengan semen (PC) dan sabut
kelapa (coco fiber) yang ramah lingkungan dengan mengetahui karaktristik
mekanik dan kimia dari komposit. Untuk
Cocofiber sendiri yaitu bahan limbah yang sebenarnya dapat digunakan dalam
pembuatan material tertentu, (seperti: beton, genteng, batu bata, dll) dengan
tujuan untuk menaikkan kekuatan material tersebut terhadap gaya lentur. Hal ini
menandakan bahwa lumpur lapindo bercampur sabut kelapa dapat di jadikan genteng
beton yang untuk meningkatkan
karakteristik mekanik komposit
bahan bangunan.
Badan Meteorologi Dunia (WMO) pada tahun 2013 mencatat bahwa terjadi peningkatan polusi CO2. Karena karbondioksida di atmosfer menumpuk, suhu bumi jadi semakin panas. Polusi karbondioksida global meningkat menjadi 396 parts per million (ppm) dari pada tahun sebelumnya. Peningkatan tingkat polusi CO2 itu berkisar 2,9 ppm pada periode 2012–2013. Pada tahun sebelumnya peningkatan berkisar 2,2 ppm (anonym, 2014). Polusi CO2 didominasi pada daerah di perkotaan dimana akibat banyaknya kendaraan yang ada. Maka dari itu perlu adanya Struktur bangunan ramah lingkungan yang mampu mengurangi emisi gas CO2. Pengunaan Genteng Beton dinilai efektif untuk mengurangi emisi gas CO2 diudara karena atap rumah yang sering terpapar langsung polusi gas ini.
Dengan Permasalahan yang ada di atas, kami mengajukan gagasan pembuatan GENRAM:genteng beton ramah lingkungan berbahan dasar lumpur lampindo dan serabut kelapa yang mana keduanya adalah limbah yang tidak terpakai dalam pengunaanya juga kurang optimal. Untuk mengatasi efek dari global warming akibat dari gas CO2 dapat di lakukan penambahan nanozeolite pada komposisi genteng beton.
Nanozeolite terbukti dapat menyerap emisi gas CO2 yang ada di udara sering di akibatkan adanya kendaraan. Dengan adanya GENRAM ini diharapkan dapat mengurangi limbah semburan lumpur lapindo dan mengoptimalkan pengunaan serabut kelapa untuk meningkatkan struktur mekanis genteng beton. Penambahan Nanozeolit pada komposisi genteng di harapkan genteng beton yang digunakan untuk atap bangunan efektif untuk mengurangi polusi akibat emisi gas CO2.
1.2 Perumusan Masalah
Lumpur lapindo masih terus mengalami semburan hingga saat ini. Berbagai cara telah di lakukan untuk mengatasi semburan lumpur lapindo seperti penutupan sumber lumpur mengunakan bola beton. Akan tetapi hal ini kurang efektif, Salah satu cara penanggulangan lumpur lapindo adalah dengan memanfaatkan lumpur lapindo itu sendiri untuk material bangunan yaitu sebagai genteng beton.
“GENRAM”
Genteng beton berbahan dasar komposit lumpur lapindo dan serabut kelapa dengan
penambahan komposisi nanozeolite pada campuran bahan Genteng akan mempunyai
sifat yang mampu menyerap emisi gas CO2. Menurut Thi-Huong Pham Penurunan
ukuran partikel kristal zeolit dari tingkat mikro ke tingkat nano
terjadi peningkatan yang signifikan dalam spesifik luas permukaan, sehingga
memberikan sifat yang lebih aktif untuk adsorpsi CO2. Genteng
Beton ini sangat ramah lingkungan dengan memanfaatkan lumpur lapindo
dan limbah serabut kelapa beserta harga nya ekonomis karena bahan yang
digunakan cukup melimpah.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
karsa cipta ini yaitu,
- Membuat Reinforcement dan Filler komposit Lumpur lapindo serta Serabut kelapa.
- Melakukan Sintesis partikel nanozeolit.
- Menciptakan “GENRAM” Genteng Beton Berbahan dasar komposit lumpur lapindo dan serabut kelapa berbasis nanozeolit.
- Melakukan Pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian beban lentur-kuat tekan, daya serap gas CO2, penyerapan air ( porositas), dan penyerapan panas genteng beton.
1.4 Luaran yang diharapkan
Luaran
yang diharapkan dari Penelitian yang berjudul “GENRAM : Genteng Beton Ramah
Lingkungan Berbahan Dasar Komposit Lumpur Lapindo dan Serabut Kelapa Berbasis
Nanozeolit untuk Peningkatan Mutu Genteng dan Mengatasi Polusi Gas CO2” sebagai
solusi Pemanfaatan Limbah Lumpur Lapindo dan serabut kelapa yang belum
digunakan secara optimal, dan juga untuk mengurangi polusi gas CO2 yang
berbahaya bagi kehidupan. Kami juga sebagai peneliti akan meyajikan data-data
teknis eksperimen sebagai design proses .
1.5 Kegunaan
Kegunaan Penelitian ini yaitu,
- Membuat inovasi genteng beton dari lumpur lapindo sebagai salah satu upaya penanggulangan semburan lumpur lapindo yang semakin meluas.
- Genteng beton yang ramah lingkungan, ekonomis, dan bertekstur kuat untuk bangunan.
- Aplikasi genteng beton ini dapat mengurangi polusi CO2 di udara.
- Menunjukkan aplikasi sains dan teknologi dalam mengatasi masalah infrastruktur.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Genteng
Beton
Genteng beton atau genteng semen adalah unsur bangunan yang dipergunakan untuk atap yang dibuat dari beton dan dibentuk sedemikian rupa serta berukuran tertentu.
Genteng beton pada umumnya dibuat dengan cara mencampur pasir dan semen ditambah air, kemudian diaduk sampai homogen lalu dicetak. Selain semen dan pasir, sebagai bahan susun gentang beton dapat juga ditambahkan kapur.
2.2 Komposit
Lumpur Lapindo dan Serabut Kelapa
Di Indonesia penelitian tentang produk bahan bangunan seperti: genteng, plafond, dll yang berasal dari komposit limbah masih sangat terbatas, padahal saat sekarang bahan baku yang bangunan karena bersifat renewabledan biodegradable dalam pembangunan jangka panjang berupa limbah lumpur Lapindo jumlah sangat melimpah dan menjadi problem lingkungan yang serius.
Oleh karena itu penelitian ini sangat penting untuk dilakukan karena dirancang memberdayakan potensi limbah lumpur Lapindo yang melimpah dan menjadi problem lingkungan untuk dikompositkan dengan semen (PC) dan serat kelapa sebagai bahan utama dalam pembuatan genteng bangunan yang ringan memiliki karakteristik mekanik tinggi dan ramah lingkungan.
2.3 Penambahan
Nano Zeolite Pada Genteng Beton
Zeolite adalah batuan yang membuih bila dipanaskan pada 100ºC. Zeolit didefinisikan sebagai kristal alumina silika yang mempunyai struktur kerangka tiga dimensi yang terbentuk dari tetrahedral silika dan alumina dengan rongga-rongga tiga dimensi yang didalamnya terisi ion-ion logam penyeimbang muatan kerangka zeolite dan molekul air yang dapat bergerak bebas (Yadi, 2005). Sifat-sifat khusus zeolite diantaranya :
2.3.1 Dehidrasi
Molekul-molekul air pada zeolite merupakan molekul yang mudah lepas.
2.3.2 Adsorpsi
Adsorpsi diartikan sebagai proses melekatnya molekul-molekul pada
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan alat dan penelitian ini adalah 1,5 bulan. Kegiatan dilakukan di tiga tempat, yaitu :
- Laboratorium Kimia Universitas Diponegoro
- Laboratorium Fisika Material Universitas Diponegoro
- Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi Teknik Sipil Universitas Diponegoro
3.2 Variabel
Penelitian
Variabel
terikat dalam pengujian:
- Beban lentur dan kuat tekan
- Penyerapan emisi gas CO2 dan gas berbahaya
- Penyerapan air (porositas)
- Penyerapan panas
Variabel terkontrol dalam pengujian
- Jumlah komposisi nano zeolite dan lumpur lapindo
Variabel
tetap pada penelitian ini:
- Bentuk dan ukuran genting
- Bahan baku material semen porland, serabut kelapa PVA dan abu batu.
3.3 Alat
dan bahan
Peralatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah cetakan genteng beton, oven, high
energy milling, Los Angles abrasion, SEM (Scanning Electron Microscopy), XRD.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lumpur lapindo, serabut
kelapa, zeolit, abu batu, semen, PVA dan air.
3.4 Prosedur Kerja
3.4.1 Pembuatan Nanozeolit
Zeolit Bayat diayak dengan ayakan 225 mesh. Pembuatan nanozeolit dilakukan dengan metode top down menggunakan high energy milling (HEM-E3D) yaitu dengan menggiling bahan awal (zeolit alam) ke dalam alat milling. Rasio yang digunakan yaitu 1:8. Setiap kali melakukan milling, zeolit sebanyak 4,84 gram dengan 11 buah bola penggiling yang memiliki berat masing masing 3,52 gram dimasukkan dalam tabung (jar) HEM-E3D. Proses milling berlangsung selama 6 jam pada kecepatan 1000 rpm.
Tabung HEM-E3D dan bola penghancur sebelum digunakan dicuci terlebih dahulu menggunakan etanol. Karakterisasi zeolit menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk mengetahui morfologi permukaan zeolit dan BET (Brunauer-Emmet-Teller) untuk mengetahui luas permukaan spesifik zeolit.
3.4.2 Pembuatan genteng beton berbahan lumpur lapindo dan serabut kelapa berbasis nanozeolit
Nanozeolite yang telah di buat dengan metode top down menggunakan high energy milling (HEM-E3D) kemudian di tambahkan pada komposisi lumpur lapindo, serabut kelapa, semen portland, abu batu dan PVA. Dari Pengujian ini kami melakukan variasi penambahan nanozeolit dan lumpur lapindo.
3.4.3 Kualitas Kontrol dan Evaluasi Komposisi Bahan (Variabel terkontrol lumpur lapindo)
Adapun
Komposisi Campuran Pengerjaan genting:
- SP 0,3 + 0,2 (Zeolit) + 0,3 Lumpur Lapindo + 0,1 serabut kelapa= Benda Uji A
- SP 0,3 + 0,3(Zeolit) + 0,3 Lupur Lapindo + 0,1 serabut kelapa = Benda Uji B
- SP 0,3 + 0,4(Zeolit) + 0,3 Lumpur Lapindo + 0,1 serabut kelapa = Benda Uji C
- SP 0,3 + 0,5(Zeolit) + 0,3 Lumpur Lapindo + 0,1 serabut kelapa = Benda Uji D
- SP 0,3 + 0,6 (Zeolit) + 0,3Lumpur Lapindo + 0,1 serabut kelapa = Benda Uji E
3.5 Pengujian Prototipe GENRAMPada pembuatan prototipe dilakukan beberapa pengujian :
- Pengujian X-Ray Diffractometer (XRD)
- Pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM)
- Pengujian Serapan Air (porositas)
- Pengujian Absorbsi Emisi Gas Buang CO2
- Beban lentur dan kuat tekan
- Penyerapan panas
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya

4.2 Jadwal Kegiatan
Penelitian ini dilakukan selama 1,5 bulan dengan jadwal:

DAFTAR
PUSTAKA
Agustanto,
BP. 2007. Pemerintah
Tidak Bisa Hentikan Semburan
Lumpur Lapindo. Media Indonesia Online
Rabu, 19 Oktober 2016.
Basuki, Eko. 2012. Analisis Kualitas Genteng Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan Tambahan Serat Ijuk.
Kamarlah dan Fajriyanto. 2009. Pemanfaatan Lumpur Lapindo
Sebagai Komposit Ramah Lingkungan Berbasis Reiforced Concrete(FRC). Bandung: SNTKI
Contoh proposal penelitian 3.
Judul : Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari – hari seiring dengan pesatnya pembangunan di bidang teknologi, industri dan informasi. Menurut PT Perusahaan Listrik Negara , jumlah pelanggan selama tahun 2009 – 2013 mengalami peningkatan dari 39,9 juta menjadi 53,7 juta atau rata – rata 3 juta tiap tahunnya (RUPTL 2015- 2025).
Disamping itu, energi fosil yang selama ini merupakan sumber energi utama ketersediaannya mulai menipis. Cadangan minyak bumi di indonesia pada tahun 2004 diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 18 tahun, sedangkan gas akan habis dalam kurun waktu 61 tahun dan batubara 147 tahun (DESDM, 2005).
Ketersediaan
energi yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang terus meningkat, sehingga
dibutuhkan implementasi energi terbarukan dalam meminimalisir penggunaan energi
fosil. Sumber energi terbarukan diharapkan memiliki peran aktif dalam skenario
diversifikasi energi dimasa sekarang dan yang akan datang.
Sumber energi terbarukan juga bersifat ramah lingkungan dan memiliki cadangan yang tidak pernah habis. Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah besar yaitu seperti biodisel, mikrohidro, tenaga surya, biomassa, dan juga energi angin yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Angin adalah
salah satu sumber energi melimpah yang tersedia di Alam. Pemanfatan sumber
energi angin di Indonesia sangat perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik yang semakin tinggi.
Berdasarkan
hasil penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada 122
lokasi menunjukan bahwa beberapa wilayah di Indonesia memiliki kecepatan angin
diatas 5 m/s yaitu di wilayah Nusa 2 Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat,
Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Jawa.
Pembangkit
listrik tenaga angin mempunyai prinsip kerja yang sama seperti pada pembangkit
listrik pada umumnya. Pembangkit listrik tenaga angin memanfaatkan kecepatan
angin untuk memutar kincir angin yang di poros dengan rotor dari generator.
Permasalahan yang muncul dari pembangkit ini yaitu kecepatan angin yang tidak
stabil, salah satunya dapat mempengaruhi tegangan yang dihasilkan oleh
generator dapat tidak stabil.
Mengingat
suplai yang dibutuhkan oleh beban harus stabil sesuai dengan ratingnya yaitu
220 volt untuk satu fasa sedangkan 380 untuk tiga fasa, jika tidak stabil dapat
menggangu beban bahkan dapat merusak peralatan listrik.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
- Bagaimana pengaruh kecepatan angin terhadap tegangan listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin ?
- Bagaimana tegangan yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Pengontrol Tegangan, pada saat beban berubah dan kecepatan angin berubah ?
1.3
Batasan Masalah
Agar
dalam penulisan skripsi ini dapat mencapai sasaran dan tujuan uang diharapkan,
maka dalam pemahasana penilitian ini dibatasi sebagi berikut :
- Sistem yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin , yang akan di analisis stabilitas tegangan listrik terhadap kecepatan angin dan beban.
- Tidak dibahas penggunaan baterai sebagai penyimpanan dari pembangkit listrik tenaga angin.
- Pengujian dilakukan hanya dengan pemodelan sistem atau simulasi dengan menggunakan Matlab.
1.4
Tujuan
Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
- Mengetahui perbandingan Tegangan listrik pada pembangkit listrik tenaga angin dengan dan tanpa pengedali tegangan pada saat kecepatan angin dan beban bervariasi.
1.5
Manfaat
Penelitian
Adapun mannfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya tentang stabilitas tegangan PLTA.
- Penelitian ini dapat dijadikan referensi awal dalam pembelajaran dikemudian hari, tentang energi terbarukan serta penerapanya secara langsung untuk sistem kelistrikan skala kecil upaya pemanfaatan energi terbarukan secara nyata.
BAB 2 DASAR TEORI
2.1.
Tinjauan Pustaka
Penelitian
mengenai sistem frekuensi kontrol pembangkit listrik tenaga angin telah
dilakukan oleh Maumita Deb, dkk (2014), dengan judul “Control of Voltage and
Frequency of a Wind Electrical System using Frequency Regulator” penelitian ini
bertujuan untuk mengontrol tegangan dan frekuensi ketika beban tambahan
diaktifkan menggunakan Frekuensi Regulator.
Dalam
paper tersebut , Maumita menyimpulkan pada waktu t=0,5, beban tambahan diaktifkan
frekuensi sesaat turun menjadi 49,85 Hz dan frekuensi regulator bereaksi untuk
mengurangi daya yang diserap oleh beban sekunder untuk menjadikan frekuensi
kembali 50 Hz.
Blok
frekuensi regulator digunakan untuk mempertahankan frekuensi konstan pada 50 Hz.
Suatu fungsi pengendali frekuensi menggunakan tiga Phase Locked Loop (PLL)
sistem standar untuk mengukur frekuensi sistem.
2.2.Dasar
Teori
2.2.1.
Angin (Wind)
Angin
adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekana udara
yang lebih rendah. Perbedaan tekana udara disebabkan oleh perbedaan suhu udara
akibat persamaan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahri. Akibat
perbedaan suhu maka terjadi perputaran udara dari kutub utara ke garis
khatulistiwa menyusuri bumi ataupun sebaliknya.
2.2.2.
Turbin Angin
Turbin angin adalah alat yang berfungi untuk mengubah energi kinetik angin menjadi energi angin gerak berupa putaran rotor dan poros generator untuk menghasilkan energi listrik. Energi derak yang berasal dari angin akan diteruskan menjadi gaya gerak dan torsi pada poros generator yang kemudian dihasilkan energi listrik. Turbin angin merupakan mesin penggerak yang energi penggeraknya berasal dari angin.
2.2.3.
Sistem Kontrol
Sistem
kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian satu atau beberapa besaran
sehinggaberada pada suatu harga atau rangkuman harga tertentu. Fungsi dasar
siste, kontrol adalah mencakup “ pengukuran (measurement), perbaikan
(comparison), pencatatan dan perhitungan (computation), dan perbaikan
(corection)”.
Komponen
– komponen dasar sistem kendali terdiri dari input, kontroler, elemen kontroler
akhir, proses, sensor atau transmiter dan output.
2.2.4.
Motor Sinkron
Motor
Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator
dan kumparan medan pada rotor.
Kumparan
jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan medan mesin
sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara
sama rata (rotor silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada
kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin dan sikat.
2.2.5
MATLAB
MATLAB
(matemathics laboratory atau matrix laboratory) adalah sebuah program untuk
analisis dan komputasi numerik, merupakan suatu bahasa pemrograman matematika
lanjutan yang dibentuk dengan dasar pemikiran menggunakan sifat dan bentuk
matriks.
Dalam
ilmu komputer, MATLAB didefinisikan sebagai bahasa pemrograman yang digunakan
untuk mengerjakan operasi matematika atau operasi aljabar matrix.
MATLAB(MATrix
LABoratory) yang merupakan bahasa pemrograman tingkat berbasis pada matrix
sering digunakan untuk teknik komputasi numerik, digunakan untuk menyelesaikian
masalah – masalah yang melibatkan operasi matematika elemen, matriks, optimasi,
aproksimasi, dan lain – lain.
DAFTAR PUSTAKA
Subrata,
2014. Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Angin 1 Kw berbantuan Simulink
Matlab. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas TEknik , Universitas Tanjungpura
Pontianak.
Muchsin,
Ismail. Elektronika dan Tenaga Listrk 1 “Mesin Sinkron”. Pusat Pengembangan
Bahan Ajar – UMB.
Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral. 2006.Blueprint Pengelolaan Energi Nasional
2015-2025. Jakarta : ESDM
Deb,Maumita,
at All. 2014. Control of Voltage and Frequency of a wind Electrical System
using Frequency Regulator. Division Electrical Engineering Science, Tripura
University(A central University), Suryamaninagar. India
Contoh proposal penelitian 4.
Judul penelitian : Desain kompor 12 volt
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Energi
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir setiap
kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan ada
yang tidak bisa diperbaharui. Sumber energi konvensional yang dimiliki saat ini
seperti halnya minyak bumi, batu bara, gas bumi merupakan kekayaan alam yang
tidak dapat diperbaharui sehingga suatu saat akan habis. Saat ini banyak Negara
yang mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber minyaknya yang seakan-akan cadangan
minyak bumi masih banyak sekali. Angka konsumsi BBM sekarang adalah sekitar 60
juta kiloliter, atau ekuivalen dengan sekitar 1 juta barrel sehari.
Produksi
minyak bumi sekarang 1,1 juta barrel sehari, sehingga pas-pasan saja. Di lain
pihak, produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat. Bahkan, kecenderungan
alamiah adalah bahwa produksi turun karena depletion (sumbernya habis) (Sadli,
2004).
Menurut
Kompas.com (2008), Cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia diperkirakan
hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 11 tahun ke depan. Hal
itu terjadi jika kegiatan eksplorasi untuk mencari sumber 2 minyak baru tidak
segera dilakukan.
Demikian
disampaikan Kepala Departemen Energi Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Nanang Abdul Manaf dalam Seminar Nasional mengenai Solusi Krisis Energi di
Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/12/2008).
Seminar
tersebut diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Undip. Menurut Nanang,
rata-rata produksi minyak di Indonesia mencapai 970 ribu 1 juta barel per hari.
Namun, persediaan cadangan minyak yang siap diproduksi hanya 4 miliar barel.
“Jumlah tersebut hanya akan cukup untuk produksi hingga tahun 2019 nanti,”
katanya. Sehingga perlu sumber energi alternatif sebagai solusi dari masalah
diatas.
Salah
satu sumber energi yang ramah lingkungan dan sangat menjanjikan pada masa yang
akan datang adalah sumber energi matahari. Pemanfaatan sumber energi matahari
atau surya sangat tepat digunakan sebagai alternatif untuk menggantikan sumber
alam yang suatu saat akan habis. Alternatif dalam peralihan energi matahari ini
adalah letak geografis Negara Indonesia yang beriklim tropis, dimana sinar
matahari yang ada cukup besar.
Energi
matahari adalah energi yang terpancar kebumi baik dalam bentuk panas maupun
cahaya. Energi matahari merupakan salah satu energi yang tidak dapat habis.
Dimana, energi yang tersedia secara cuma-cuma dan berlimpah serta tidak
menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan dibandingkan dengan energi
konvensional yang lain akibat proses pembakaran yang terjadi.
Cahaya
matahari yang diserap oleh sel surya akan secara langsung dikonversi menjadi
listrik oleh sel surya itu sendiri. Tetapi, energi listrik ini tidak dapat
secara langsung dimanfaatkan. Agar energi listrik dari sel surya dapat
dimanfaatkan, maka sel surya membutuhkan beberapa komponen pendukung yang
paling minim terdiri atas inverter untuk mengubah listrik DC dari sel surya
menjadi listrik AC untuk keperluan sehari-hari, baterei atau akumulator yang
digunakan untuk menyimpan kelebihan muatan listrik guna pemakaian darurat atau
malam hari, serta beberapa controller untuk mengatur secara optimal daya
keluaran sel surya.
Energi
matahari yang telah dikonversi menjadi energi listrik dapat dimanfaatkan dalam
keperluan sehari-hari. Salah satunya digunakan untuk kompor (AC) 220Volt, agar
energi listrik tersebut bisa digunakan untuk menyalakan kompor AC diperlukan
komponen pendukung sel surya salah satunya adalah inverter untuk mengubah tegangan
DC dari sel surya ke AC.
Padahal
penggunakan inverter ini sangat tidak efisien selain harganya yang sangat
mahal, daya yang terbuang juga banyak sehingga menjadi boros, karena inverter
memiliki rugi-rugi daya yang besar. Oleh karena itu untuk mengatasi hal
tersebut akan dirancang sebuah kompor (DC) 12volt. Sehingga dalam penggunaannya
nanti tidak memerlukan inverter untuk mengubah tegangan.
1.2
Permasalahan
Berdasarkan
uraian dari latar belakang dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai
berikut :
- Angka konsumsi bahan bakar minyak yang cukup tinggi berbanding terbalik dengan produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat.
- Cadangan minyak bumi Negara Indonesia diperkirakan hanya sampai pada tahun 2019.
- Ketersediaan sumber energi alternatif seperti energi matahari yang banyak namun belum termanfaatkan dengan baik.
- Cahaya matahari dapat langsung dikonversi menjadi listrik oleh sel surya, namun untuk dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari perlu dibutuhkan komponen-komponen pendukung untuk keperluan sehari-hari seperti kompor listrik.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan
permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya dapat dirumuskan masalah yang
akan diselesaikan sebagai berikut:
- Sumber listrik DC yang telah di simpan pada akumulator atau baterai dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari seperti kompor listrik.
- Untuk mendapatkan proses pemanasan yang baik perlu dilakukan perancangan kompor DC dengan sumber daya dari baterai DC 12 Volt.
1.4
Batasan Masalah
Untuk
lebih memfokuskan penelitian ini maka perlu dilakukan pembatasan terhadap
masalah yang akan diselesaikan yaitu penelitian ini hanya berfokus pada
bagaimana merancang peralatan listrik yang ada dirumah tangga yakni kompor
listrik dengan sumber daya listrik DC 12 Volt, sehingga hasil akhir dari
penelitian ini adalah sebuah kompor DC 12 Volt.
1.5
Tujuan
Tujuan
perancangan kompor DC ini adalah merancang dan membuat kompor listrik DC 12
Volt serta melakukan pengukuran terhadap unjuk kerja dari kompor listrik DC 12
Volt tersebut.
1.6
Manfaat
Manfaat
dari perancangan kompor ini adalah sebagai salah satu solusi penggunaan energi
alternatif untuk masa depan, sehingga mengurangi pemakaian bahan bakar minyak
yang semakin menipis.
Selain itu juga untuk mengurangi pemanasan global dan mengurangi pencemaran lingkungan serta sebagai hasil inovasi dalam bidang teknik elektro untuk menyelesaikan permasalan yang ada di kehidupan nyata.
BAB 2 Tinjauan Pustaka
2.1
Accumulator
Accumulator
disebut unsur (sel) sekunder karena sesudah energi habis masih bisa di isi dan
digunakan kembali (elektronika-dasar.web.id, 2012). Ketika diisi terjadi reaksi
kimia yang pertama sesudah accumulator penuh dapat memberi arus pada rangkaian luar,
maka terjadi reaksi kimia kedua. Jadi akumulator ini bekerja mengumpulkan dan
mengeluarkan arus listrik.
Pada
waktu pengisian aki diberi tenaga listrik dari sumber listrik arus searah (dc).
Di dalam aki, tenaga listrik ini di ubah menjadi tenaga kimia kemudian
disimpan. Sebaiknya pada waktu pengosongan (pemakaian) maka tenaga kimia yang
disimpan itu diubah lagi menjadi tenaga listrik. Untuk baterai primer, jika
plat-platnya sudah rusak tidak dapat di isi lagi dan harus di ganti dengan yang
baru. Akan tetapi, jika tegangan baterai sekunder telah menjadi rendah maka
tegangannya dapat dikembalikan seperti semula dengan jalan mengisi listrik
baterai itu.
2.2
Nikelin
Nikelin
merupakan kawat nikel. Nikel adalah logam berwarna putih keperakperakan yang
berkilat, keras dan mulur (dapat ditarik) ,tergolong dalam logam peralihan.
Nikel merupakan logam yang sangat keras namun dapat dibentuk.
Karena
sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik
seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap
oksidasi dan 8 kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya dibawah
suhu yang ekstrim. Nikel mempunyai daya hantar panas dan listrik yang baik.
Pada gugus kimia memiliki lambang atom Ni dan bernomor atom 28. Nikel pertama
kali ditemukan oleh Crostdet pada tahun 1751.
2.3 Teori
Aliran Listrik
Terdapat
dua teori yang menjelaskan bagaimana listrik mengalir:
- Teori electron (Electron theory) Teori ini menyatakan listrik mengalir dari negatif ke positip. Aliran listrik merupakan perpindahan elektron bebas dari atom satu ke atom yang lain.
- Teori konvensional (Conventional theory)Teori ini menyatakan listrik mengalir dari positif ke negatif.
2.4 Arus
Listrik
Arus
listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan
pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang
jumlah elektronnya tidak sama (dunia-listrik.blogspot.com, 2009). Besar 11 arus
listrik yang mengalir melalui suatu konduktor adalah sama dengan jumlah muatan
(elektron bebas) yang mengalir melalui suatu titik penampang konduktor dalam
waktu satu detik.
Arus
listrik dinyatakan dengan simbol I (intensitas) dan besarnya diukur dengan
satuan ampere (disingkat A). Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke
terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari
aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif
(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron. 1
ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 628×10^16 atau sama dengan 1
Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor.
2.5
Resistor
Pada
dasarnya semua bahan memiliki sifat resitif namun beberapa bahan seperti
tembaga, perak, emas, dan bahan metal pada umumnya memiliki resistansi yang
sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik atau
disebut dengan konduktor.
Resistor
adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian
elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, 12 arus listrik
dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Resirtor bersifat resistif,
satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm.
2.6
Tegangan Listrik atau Potensial Listrik
Yaitu
energi atau tenaga yang menyebabkan muatan-muatan negatip (elektron-elektron)
mengalir dalam suatu penghantar. Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya
arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut diatas
kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut
potential difference. satuan dari potential difference adalah Volt.
1 Volt
adalah tegangan listrik yang mampu menalirkan arus listrik 1 A pada konduktor
dengan hambatan 1 ohm. Tegangan Listrik juga dinyatakan dengan huruf E dari EMF
yaitu singkatan Electro Motive Force (gaya gerak listrik).
2.7
Rangkaian Arus Searah
Pada
suatu rangkaian akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai
berikut : 1. Sumber tegangan 2. Alat penghubung 3. Adanya beban
2.7.1
Hukum Ohm
Yang
pertama kali menemukan hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan, adalah
seorang yang bernama George Simon Ohm. Dengan hukum Ohm dapat diperhitunglan
besarnya kuat arus, tegangan dan tahanan. Pada suatu rangkaian tertutup,
Besarnya arus (I) berubah sebanding dengan tegangan (V) dan berbanding terbalik
dengan beban tahanan (R).
2.7.2
Hukum kirchoff
Hukum
kirchoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchhoff . Hukum kirchoff 1 berbunyi
“Jumlah aljabar dari arus listrik pada titik cabang rangkaian listrik sama dengan
nol” (Supriyanto, 2007).
2.8 Daya
Secara
umum, pengertian daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha.
Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang
digunakan untuk melakukan usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan
Watt atau Horsepower (HP). Horsepower merupakan satuan/unit daya listrik di
mana 1 HP sama dengan 746 Watt. Sedangkan Watt merupakan satuan daya listrik
dimana 1 Watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian
arus 1 Ampere dan tegangan 1 Volt (saranabelajar.wordpress.com, 2009).
BAB 3 KESIMPULAN
Kekurangan
dari alat ini adalah daya yang dikeluarkan dari kompor DC ini tidak maksimal
yaitu 250 Watt. Hal ini dikarenakan terdapat rugi-rugi daya yang diakibatkan
oleh rangkaian kompor yang terpasang antara lempeng penghubung dengan kawat
nikelin kurang maksimal. Beberapa cara telah dilakukan yaitu dengan mengganti
berbagai macam lempeng yang digunakan tetap belum maksimal mendapatkan daya
yang diinginkan sehingga menghasilkan panas yang diharapkan.
Contoh proposal penelitian 5
Judul penelitian : Analisis PENYEBAB Kegagalan Pertumbuhan Jamur Di Atas Permukaan Kaca
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang mempertemukan ilmu alam dengan ilmu sosial.
Salah
satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah jamur (Mykes). Jamur adalah
organisme eukariot dengan dinding sel yang tersusun dari kitin. Jamur tidak
memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.
Jamur
hidup dengan menyerap zat organik disekitarnya. Bahan organik yang diserap itu
digunakan untuk kelangsungan hidupnya dan juga disimpan dalam bentuk glikogen
yang merupakan senyawa karbohidrat.
Jamur
dapat hidup di lingkungan yang bermacam-macam. Namun pada umumnya mereka hidup
di tempat-tempat yang basah atau lembap. Selain itu, banyak juga jamur yang
hidup ada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar. Jamur
dapat hidup dengan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak yang
dapat hidup di habitat yang ekstrim. Seperti gurun, kutub, dll.
Secara
alami, jamur memperoleh nutrisi untuk tumbuh berupa zat organik secara
heterotrof dengan cara menyrap sisa-sisa organisme (Pada jamur yang bersipat
saprofit dari organisme lain (Pada jamur yang bersifat parasit dan mutual),
dengan demkian pada umumnya jamur hidup di organisme yang memiliki zat organik.
Sementara kemungkinan jamur dapat tumbuh pada anorganik akan sulit dibuktikan.
Berdasarkan
uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian terhadap kemungkinan jamur
dapat tumbuh di permukaan bahan anorganik berupa kaca. Maka dari itu, penulis
mengambil judul penelitian “Analisis penyebab kegagalan pertumbuhan jamur pada
permukaan kaca”.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
- Untuk mengetahui pertumbuhan jamur.
- Untuk mengetahui habitat hidup jamur.
- Untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut “Mengapa permukaan kaca tidak akan
ditumbuhi jamur?”
1.4 Hipotesis
Permukaan
kaca tidak akan ditumbuhi jamur karena kaca termasuk bahan anorganik yang
zatnya tidak dapat diserap oleh makhluk hidup.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Jamur
sering kita lihat di sekitar tempat tinggal kita terutama banyak muncul pada
saat musim hujan. Organisme itu muncul seperti payung. Ada yang berwarna putih,
merah dll. Bahkan ada jamur yang dapat dikonsumsi oleh kita.
Suroso AY
dalam buku Ensiklopedi Sains dan Kehidupan (2003 : 104) mengungkapkan bahwa
Jamur merupakan suatu kerajaan (Kingdom) dari makhluk hidup yang struktur tubuhnya
tidak mengandung klorofil, tetapi dinding selnya terbuat dari selulosa dan
selnya mengandung zat glikogen (Suatu senyawa karbohidrat), sehingga ia tidak
dapat berfotosintetis.
Wikipedia
Indonesia mendefinisikan Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak
mempunyai klorofil sehingga bersifatheterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan
multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat
membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada
yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat
organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh
makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan
konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan
karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya.[2] Semua zat itu
diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat
parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. (http://id.wikipedia.org/wiki/jamur).
Jamur
tergolong kedalam salah satu tumbuhan heterotrof yang mana memperoleh zat
organik dari organisme lain. Zat organik dapat berasal dari sisa-sisa organisme
hidup, organisme mati, dan bahan tak hidup. Jamur yang bersifat saprofit atau
jamur yang memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak
hidup. Contohnya, daun, pakaian dan kertas. Penguraian oleh jamur yang
mempunyai sifat ini menyebabkan pelapukan dan pembusukan. Jamur yang bersifat
parasit memperoleh zat organik dari organisme hidup lain. Jamur ini dapat
merugikan organisme yang didiaminya karena dapat menyebaban penyakit. Ada juga
jamur yang bersimbiolis mutulisme yang saling menguntungkan dengan organisme
lainnya. (Diah Aryulia, 2010 : 207-209)
Menurut Albert
Towle, 1989, jamur dimasukkan kedalam kingdom fungi dan kingdom protista :
a.
Kingdom Fungi.
Ciri :
mempunyai hifa bersekat, dinding sel terdiri dari kitin, polysakarida komplek,
selulosa, reproduksi seksual dengan persatuan gamet-gamet yang diikuti
persatuan protoplasma. Reproduksi aseksual dengan spora, fragmentasi.
Klasifikasi dari kingdom fungi terdiri dari 4 divisi yaitu :
1. Divisi
Zygomycota
Hifa
berinti banyak, reproduksi dengan spora, sporangia, reproduksi seksual dengan
konjugasi zygospora.
2. Divisi
Basidiomycota
Hifa
bersekat, reproduksi aseksual dengan fragmentasi, reproduksi seksual dengan
basidiospora.
3. Divisi
Ascomycota
Hifa
bersekat, bisa uniseluler, reproduksi aseksual dengan konidia juga dengan
bertunas, reproduksi seksual dengan ascospora.
4. Divisi
Deuteromycota
Hifa
bersekat, berkembang biak dengan konidia.
b.
Kingdom Protista
Dimasukkan
dalam protista karena memiliki ciri-ciri seperti amuba, makanannya seperti
amuba yaitu bakteri dan zat organik lain, morfologi dan physiologi mirip dengan
amuba, sel prokariotik. Klasifikasi dari kingdom protista adalah sebagai
berikut :
1. Phylum
Acrasiomycota
Mpy ciri,
berinti satu, terdiri dari myxamuba, reproduksi dengan sporangia. Tubuh seperti
pseudoplasmodium, sel eukariotik.
Fase
vegetatif serupa amuba yang berinti satu.
2. Phylum
Myxomycota
Ciri :
berupa plasmodium yang mempunyai banyak inti, berkembangbiak dengan sporangia.
Fase
vegetatif serupa plasmodium yang hidup bebas.
3. Pylum
chytridiomycota
Tubuh
berupa benang-benang hifa, mpy dinding yang pasti, inti eukariotik,
menghasilkan spora kembara.
Khusus
menghasilkan sel berflagel : klas oomycetes.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Dalam
penelitian ini, kami menggunakan metode :
Library
research atau telaah pustaka yaitu penelaahan kepustakaan dengan mencari
data-data atau keterangan dari berbagai buku yang berkaitan dengan masalah yang
akan dibahas.
Metode penelitian merupakan rencana langkah-langkah kegiatan penelitian yang meliputi :
- Objek, populasi dan sampel penelitian.
Objek dalam
penelitian ini adalah meliputi organisme jamur atau Mykes yang merupakan
makhluk hidup yang struktur tubuhnya tidak memiliki klorofil. tetapi dinding
selnya terbuat dari selulosa dan selnya mengandung zat glikogen. Dengan alat
perkembangbiakannya berupa spora dan hifa.
Populasi
dalam penelitian ini meliputi jenis-jenis habitat hidup jamur (Mykes) yang
berupa bahan organik dan anorganik. Bahan organik seperti roti, kayu, dll.
Sedangkan bahan anorganik adalah seperti permukaan kaca, plastik, kramik, fyberglass,
logam dll.
Sampel
penelitiannya adalah bahan organik berupa roti dan bahan anorganiknya berupa
kaca.
Lokasi penelitian adalah tempat tinggal di salah satu peneliti yaitu di blok Jatiserang ds. Jatiserang kec. Panyingkiran kab. Majalengka.
Waktu
penelitian dapat diuraikan dalam tabel di bawah ini :
Jadwal kegiatan penelitian
No. | Jenis Kegiatan Penelitian | Waktu | Ket. |
1. | Menyusun Proposal | 1 hari | 10 Juni 2012 |
2. | Melakukan Percobaan Pertama | 2 hari | 15-16 Juli 2012 |
3. | Menganalisis hasil percobaan pertama | 1 hari | 17 Juli 2012 |
4. | Melakukan percobaan kedua | 2 hari | 18-19 Juli 2012 |
5. | Menganalisis hasil percobaan kedua | 1 hari | 20 Juli 2012 |
6. | Menyusun laporan hasil penelitian | 1 hari | 20 Juli 2012 |
7. | Presentasi hasil penelitian | 1 hari | 21 Juli 2012 |
- Deskripsi variabel penelitian
Dalam penelitian ini, penulis akan menguji hubungan sebab akibat yang menjadi variabel bebas dan terikat. Adapun hubungan sebab akibatnya adalah jamur tidak akan tumbuh di permukaan kaca.
Variabel
bebasnya adalah kaca adalah bahan anorganik yang tidak memiliki zat yang dapat
diserap oleh jamur.
Variabel
terikatnya adalah jamur tidak akan tumbuh di permukaan kaca.
Alat yang
akan peneliti gunakan adalah :
- Alat tulis
- peralatan dan bahan yang digunakan untuk melakukan percobaan.
- Literatur yang mendukung percobaan.
Penelitian
yang kami lakukan adalah penelitian kualitatif yang berupa skema atau uraian
data pengamatan secara rinci. Misalnya, data ciri suatu organisme yang
digambarkan secara morfologi dan data proses perkembangan organisme.
BAB 4 KESIMPULAN
Jamur tidak dapat tumbuh selain di bahan organik. Seperti halnya Kaca, kaca tak dapat ditumbuhi jamur meskipun ditempat yang lembab yang biasanya ditumbuhi jamur karena kaca adalah bahan anorganik.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina,
Diah, dkk. 2010. Biology 1A for Senior High School Grade X Semester 1. Jakarta
: Esis, sebuah Imprint dari Penerbit Erlangga.
AY,
Suroso, dkk. 2003. Ensiklopedi Sains dan Kehidupan. Jakarta : CV. Tarity
Samudra Berlian.
Khristiyono. 2007. Buku Kerja dengan pendekatan belajar aktif Biologi untuk SMA kelas X semester 1. Jakarta : Esis, sebuah Imprint dari Penerbit Erlangga.
Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Darussalam : Ghalia Indonesia
Contoh proposal penelitian 6
Contoh proposal penelitian tentang motivasi belajar siswa.
A. Judul
Proposal Penelitian
Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Playen.
B. Latar
Belakang Masalah
Keberadaan game online memang mulai mempengaruhi aktivitas keseharian kalangan remaja usia sekolah. Kondisi ini dapat dibuktikan dengan kecenderungan para remaja khususnya yang berada pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)untuk menghabiskan waktunya dengan bermain game online.
Fakta ini jelas sangat memprihatinkan sebab seharusnya remaja usia sekolah seperti mereka banyak menghabiskan waktunya untuk aktivitas yang positif. Dalam perspektif sosiologi, seseorang yang menjadikan game online sebagai prioritas cenderung akan berkembang menjadi pribadi egosentris dan individualis.
Kedua
sifat tersebut jelas sangat berbahaya bagi perkembangan individu yang
bersangkutan ke depannya. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan
peneliti pada tanggal 22-24 Februari 2018 di kelas X A-C SMA N 1 Playen
ditemukan beberapa permasalahan. Pertama, 60% siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen
menghabiskan waktunya untuk bermain game online.
Persentase
tersebut diperoleh melalui pengambilan data dengan menggunakan instrumen berupa
angket. Kedua, motivasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen masih
tergolong dalam kategori rendah dimana sebagian besar siswa masih melakukan
aktivitas lain ketika pembelajaran. Diantaranya adalah bermalas-malasan, tidur,
bermain gadget, bercanda maupun berbicara.
Kedua
permasalahan tersebut tentu dapat menghambat pencapaian tujuan kognitif,
afektif dan psikomotorik dari pembelajaran. Oleh karena itu, perlu sekiranya
diadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Playen”.
C.
Pembatasan Masalah
- Tingginya intensitas bermain game online yang dilakukan oleh siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen.
- Rendahnya motivasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen.
D.
Rumusan Masalah
- Adakah pengaruh aktivitas bermain game online terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA N 1 Playen?
E. Kajian
Teori
Berdasarkan
permasalahan yang dipilih, maka dalam proposal penelitian ini perlu dicantumkan
dua teori yaitu mengenai motivasi belajar dan game online. Kajian teori
mengenai motivasi belajar terdiri dari pengertian, fungsi, jenis, ciri-ciri,
faktor yang mempengaruhi dan upaya untuk meningkatkannya. Sementara itu, kajian
teori mengenai game online meliputi pengertian, jenis dan dampaknya.
F.
Hipotesis
- Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel aktivitas bermain game online dengan motivasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen.
G. Desain
Penelitian
Penelitian
ini berdesain ex-post facto, dimana peneliti berusaha untuk meneliti sesuatu
fakta yang telah terjadi di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif sehingga menghasilkan data berupa kumpulan
angka.
H.
Populasi dan Sampel
- Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen yang berjumlah 180 orang.
- Sampel dalam penelitian ini akan mengambil masing-masing 30 orang dari setiap kelas untuk dijadikan sebagai subjek. Pengambilan siswa tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling, dimana responden dipilih oleh peneliti secara acak.
I.
Instrumen Pengumpulan Data
Peneliti
akan melakukan pengumpulan data dari responden dengan menggunakan instrumen
berupa angket tertutup. Dalam angket ini telah disusun berbagai pertanyaan
mengenai variabel yang diteliti, yaitu aktivitas bermain game online dan
motivasi belajar.
J.
Validitas data
Pengujian data hasil penelitian ini menggunakan empat validitas yaitu isi (content), konstruk (construct), konkuren (Concurrent) dan prediksi (predictive). Alat ukur yang akan digunakan oleh peneliti untuk menguji validitas data penelitian adalah Product Moment dari Karl Pearson.
Contoh proposal penelitian 7
Contoh proposal penelitian tentang strategi pembelajaran.
A. Judul Proposal penelitan
Pelaksanaan
Strategi Pembelajaran Oleh Guru Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
SMK N 1 Godean.
B. Latar
Belakang Masalah
Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan di kelas XI AP 1 dan 2 pada tanggal 1-2 April
2017 ditemukan beberapa permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. Pertama,
motivasi belajar siswa masih rendah ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
Kondisi ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang melakukan aktivitas lain
seperti berbicara, bercanda, bermain gadget hingga tidur.
Kedua,
prestasi belajar sebagian besar siswa juga masih rendah dimana berdasar hasil
nilai ulangan harian sebanyak 55% belum mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Ketiga, sumber belajar yang digunakan oleh guru dan siswa belum memadai karena
tidak adanya bahan ajar untuk kurikulum 2013 edisi revisi.
Keempat,
strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kompetensi keahlian Administrasi
Perkantoran belum bervariasi. Dalam kegiatan pembelajaran, guru masih
menggunakan strategi yang monoton, yaitu ekspositori. Padahal setiap materi
pelajaran tentu membutuhkan penerapan strategi yang bervariasi karena tujuan
pembelajarannya juga berbeda.
Berdasarkan
keempat permasalahan tersebut, perlu sekiranya dilakukan penelitian mengenai
pelaksanaan strategi pembelajaran oleh guru. Adapun judul penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti yaitu “Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Oleh Guru
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Godean”.
C.
Pembatasan Masalah
Strategi
pembelajaran yang digunakan oleh guru kompetensi keahlian Administrasi
Perkantoran belum bervariasi.
D.
Rumusan Masalah
Bagaimana
pelaksanaan strategi pembelajaran oleh guru kompetensi keahlian Administrasi
Perkantoran SMK N 1 Godean?
E. Kajian
Teori
Berdasarkan
tema penelitian yang diambil, maka terdapat tiga kajian teori utama. Pertama,
teori mengenai strategi pembelajaran meliputi pengertian, komponen, jenis,
perencanaan serta pelaksanaannya. Kedua, teori tentang metode pembelajaran yang
terdiri dari pengertian, jenis dan perencanaannya. Ketiga, teori yang membahas
mengenai guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran mulai dari
pengertian, kompetensi, keterampilan mengajar dan perannya dalam kegiatan
pembelajaran.
F. Desain
Penelitian
Penelitian
ini berdesain deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga data
yang dihasilkan adalah berupa kata dan kalimat.
G.
Informan Penelitian
Subjek
dalam penelitian ini terdiri dari guru dan siswa kelas X kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Godean tahun ajaran 2016/2017. Pemilihan
subjek penelitian berupa guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran
menggunakan teknik purposive sampling. Sementara itu, khusus untuk siswa kelas
X kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran menggunakan teknik snowball
sampling.
H.
Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian
ini berdesain deskriptif dengan pendekatan kualitatif, maka instrumen yang
dapat digunakan ialah berupa pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi.
I. Teknik
Analisis Data
Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data interaktif. Teknik
ini terdiri dari tiga tahap kegiatan yang harus ditempuh oleh peneliti, yaitu
penyajian, reduksi dan penarikan kesimpulan dari data.
J. Teknik
Pemeriksaan Keabsahan Data
Data
hasil penelitian yang telah terkumpul perlu diperiksa keabsahan datanya. Adapun
teknik pemeriksaan data yang digunakan adalah triangulasi metode dan sumber.
Triangulasi metode dapat dilakukan peneliti dengan membandingkan data hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian, triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan data wawancara informan guru A dengan B.
Contoh proposal 8
Contoh proposal penelitian tentang game online terhadap prestasi siswa
A. Judul
Proposal Penelitian
Pengaruh
Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA N 1
Blora.
B. Latar
Belakang Masalah
Keberadaan
game online memang mulai mempengaruhi aktivitas keseharian kalangan remaja usia
sekolah. Kondisi ini dapat dibuktikan dengan kecenderungan para remaja
khususnya yang berada pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk
menghabiskan waktunya dengan bermain game online.
Fakta ini
jelas sangat memprihatinkan sebab seharusnya remaja usia sekolah seperti mereka
banyak menghabiskan waktunya untuk aktivitas yang positif. Dalam perspektif
sosiologi, seseorang yang menjadikan game online sebagai prioritas cenderung
akan berkembang menjadi pribadi egosentris dan individualis.
Kedua
sifat tersebut jelas sangat berbahaya bagi perkembangan individu yang
bersangkutan ke depannya. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang
dilakukan peneliti pada tanggal 1-3 Mei 2017 di kelas X A-C SMA N 1 Blora
ditemukan beberapa permasalahan. Pertama, 55% siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora
menghabiskan waktunya untuk bermain game online.
Persentase
tersebut diperoleh melalui pengambilan data dengan menggunakan instrumen berupa
angket. Kedua, prestasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora masih tergolong
dalam kategori rendah dimana sebagian besar siswa masih belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal dalam mata pelajaran wajib.
Kedua
permasalahan tersebut tentu dapat menghambat pencapaian tujuan kognitif,
afektif dan psikomotorik dari pembelajaran. Oleh karena itu, perlu sekiranya
diadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Blora”.
C.
Pembatasan Masalah
- Tingginya intensitas bermain game online yang dilakukan oleh siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora.
- Rendahnya prestasi belajar sebagian besar siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora.
D.
Rumusan Masalah
- Adakah pengaruh aktivitas bermain game online terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA N 1 Blora?
E. Kajian
Teori
Berdasarkan
permasalahan yang dipilih, maka dalam proposal penelitian ini perlu dicantumkan
dua teori yaitu mengenai prestasi belajar dan game online. Kajian teori
mengenai prestasi belajar terdiri dari pengertian, ciri-ciri, faktor yang
mempengaruhi dan upaya untuk meningkatkannya. Sementara itu, kajian teori
mengenai game online meliputi pengertian, jenis dan dampaknya.
F.
Hipotesis
- Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel aktivitas bermain game online dengan prestasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora.
G. Desain
Penelitian
Penelitian
ini berdesain ex-post facto, dimana peneliti berusaha untuk meneliti sesuatu
fakta yang telah terjadi di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif sehingga menghasilkan data berupa kumpulan angka.
H.
Populasi dan Sampel
- Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora yang berjumlah 180 orang.
- Sampel dalam penelitian ini akan mengambil masing-masing 30 orang dari setiap kelas untuk dijadikan sebagai subjek. Pengambilan siswa tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling, dimana responden dipilih oleh peneliti secara acak.
I.
Instrumen Pengumpulan Data
Peneliti
akan melakukan pengumpulan data dari responden dengan menggunakan instrumen
berupa angket tertutup. Dalam angket ini telah disusun berbagai pertanyaan
mengenai variabel yang diteliti, yaitu aktivitas bermain game online dan
motivasi belajar.
J.
Validitas Data
Pengujian
data hasil penelitian ini menggunakan empat validitas yaitu isi (content),
konstruk (construct), konkuren (Concurrent) dan prediksi (predictive). Alat
ukur yang akan digunakan oleh peneliti untuk menguji validitas data penelitian
adalah Product Moment dari Karl Pearson.
Contoh proposal 9
Contoh proposal penelitian tentang metode pembelajaran guru.
A. Judul
Proposal
Implementasi
Metode Pembelajaran Oleh Guru Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK
N 1 Kebumen.
B. Latar
Belakang Masalah
Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan di kelas XI AP 1 dan 2 pada tanggal 1-2 April
2017 ditemukan beberapa permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. Pertama,
motivasi belajar siswa masih rendah ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
Kondisi ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang melakukan aktivitas lain
seperti berbicara, bercanda, bermain gadget hingga tidur.
Kedua,
prestasi belajar sebagian besar siswa juga masih rendah dimana berdasar hasil
nilai ulangan harian sebanyak 55% belum mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Ketiga, sumber belajar yang digunakan oleh guru dan siswa belum memadai karena
tidak adanya bahan ajar untuk kurikulum 2013 edisi revisi.
Keempat,
strategi dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran belum bervariasi. Dalam kegiatan pembelajaran, guru
masih menggunakan strategi yang monoton, yaitu ekspositori dan metode ceramah
serta penugasan. Padahal setiap materi pelajaran tentu membutuhkan penerapan
strategi yang bervariasi karena tujuan pembelajarannya juga berbeda.
Berdasarkan
kelima permasalahan tersebut, perlu sekiranya dilakukan penelitian mengenai
pelaksanaan strategi pembelajaran oleh guru. Adapun judul penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti yaitu “Implementasi Metode Pembelajaran Oleh Guru
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Kebumen”.
C.
Pembatasan Masalah
Strategi
dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran belum bervariasi.
D.
Rumusan Masalah
Bagaimana
implementasi strategi dan metode pembelajaran oleh guru kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Godean?
E. Kajian
Teori
Berdasarkan
tema penelitian yang diambil, maka terdapat tiga kajian teori utama. Pertama,
teori mengenai strategi pembelajaran meliputi pengertian, komponen, jenis,
perencanaan serta pelaksanaannya.
Kedua,
teori tentang metode pembelajaran yang terdiri dari pengertian, jenis dan
perencanaannya.
Ketiga,
teori yang membahas mengenai guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran
mulai dari pengertian, kompetensi, keterampilan mengajar dan perannya dalam
kegiatan pembelajaran.
F. Desain
Penelitian
Penelitian
ini berdesain deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga data
yang dihasilkan adalah berupa kata dan kalimat.
G.
Informan Penelitian
Subjek
dalam penelitian ini terdiri dari guru dan siswa kelas X kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Godean tahun ajaran 2016/2017. Pemilihan
subjek penelitian berupa guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran
menggunakan teknik purposive sampling. Sementara itu, khusus untuk siswa kelas
X kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran menggunakan teknik snowball
sampling.
H.
Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian
ini berdesain deskriptif dengan pendekatan kualitatif, maka instrumen yang
dapat digunakan ialah berupa pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi.
I. Teknik
Analisis Data
Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data interaktif. Teknik
ini terdiri dari tiga tahap kegiatan yang harus ditempuh oleh peneliti, yaitu
penyajian, reduksi dan penarikan kesimpulan dari data.
J. Teknik
Pemeriksaan Keabsahan Data
Data
hasil penelitian yang telah terkumpul perlu diperiksa keabsahan datanya. Adapun
teknik pemeriksaan data yang digunakan adalah triangulasi metode dan sumber.
Triangulasi metode dapat dilakukan peneliti dengan membandingkan data hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian, triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan data wawancara informan guru A dengan B.
Contoh proposal 10
Contoh proposal penelitian tentang game online dan kesehatan
A. Judul
Proposal Penelitian
Pengaruh
Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Kesehatan Mata Siswa Kelas X SMA N 1
Surakarta.
B. Latar
Belakang Masalah
Keberadaan
game online memang mulai mempengaruhi aktivitas keseharian kalangan remaja usia
sekolah. Kondisi ini dapat dibuktikan dengan kecenderungan para remaja
khususnya yang berada pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk
menghabiskan waktunya dengan bermain game online.
Fakta ini
jelas sangat memprihatinkan sebab seharusnya remaja usia sekolah seperti mereka
banyak menghabiskan waktunya untuk aktivitas yang positif. Dalam perspektif
sosiologi, seseorang yang menjadikan game online sebagai prioritas cenderung
akan berkembang menjadi pribadi egosentris dan individualis.
Kedua
sifat tersebut jelas sangat berbahaya bagi perkembangan individu yang
bersangkutan ke depannya. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang
dilakukan peneliti pada tanggal 22-24 Mei 2017 di kelas X A-C SMA N 1 Surakarta
ditemukan beberapa permasalahan. Diantaranya adalah 65% siswa kelas X A-C SMA N
1 Surakarta menghabiskan waktunya untuk bermain game online.
Persentase
tersebut diperoleh melalui pengambilan data dengan menggunakan instrumen berupa
angket. Fakte tersebut jelas sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan mata para
siswa dalam jangka panjang. Seperti diketahui bahwa layar gadget sendiri
menghasilkan pancaran sinar yang dapat membahayakan kesehatan mata.
Permasalahan
tersebut tentu dapat mempengaruhi kesehatan mata para siswa dan akhirnya
menghambat rutinitas keseharian mereka. Oleh karena itu, perlu sekiranya
diadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online
Terhadap Kesehatan Mata Siswa Kelas X SMA N 1 Surakarta”.
C.
Pembatasan Masalah
- Tingginya intensitas bermain game online yang dilakukan oleh siswa kelas X A-C SMA N 1 Surakarta.
(Contoh proposal penelitian)
D.
Rumusan Masalah
- Adakah pengaruh aktivitas bermain game online terhadap motivasi belajar kesehatan mata siswa kelas X SMA N 1 Surakarta?
E. Kajian
Teori
Berdasarkan
permasalahan yang dipilih, maka dalam proposal penelitian ini perlu dicantumkan
dua teori yaitu mengenai game online dan kesehatan mata. Kajian teori mengenai
kesehatan mata terdiri dari pengertian, ciri-ciri, faktor yang mempengaruhi dan
upaya untuk meningkatkannya. Sementara itu, kajian teori mengenai game online
meliputi pengertian, jenis dan dampaknya.
F.
Hipotesis
- Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel aktivitas bermain game online dengan kesehatan mata siswa kelas X A-C SMA N 1 Surakarta.
G. Desain
Penelitian
Penelitian
ini berdesain ex-post facto, dimana peneliti berusaha untuk meneliti sesuatu
fakta yang telah terjadi di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif sehingga menghasilkan data berupa kumpulan
angka.
H.
Populasi dan Sampel
- Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X A-C SMA N 1 Surakarta yang berjumlah 180 orang.
- Sampel dalam penelitian ini akan mengambil masing-masing 30 orang dari setiap kelas untuk dijadikan sebagai subjek. Pengambilan siswa tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling, dimana responden dipilih oleh peneliti secara acak.
I. Instrumen
Pengumpulan Data
Peneliti
akan melakukan pengumpulan data dari responden dengan menggunakan instrumen
berupa angket tertutup. Dalam angket ini telah disusun berbagai pertanyaan
mengenai variabel yang diteliti, yaitu aktivitas bermain game online dan motivasi
belajar.
J.
Validitas Data
Pengujian data hasil penelitian ini menggunakan empat validitas yaitu isi (content), konstruk (construct), konkuren (Concurrent) dan prediksi (predictive). Alat ukur yang akan digunakan oleh peneliti untuk menguji validitas data penelitian adalah Product Moment dari Karl Pearson.
Contoh Proposal Penelitian yang baik dan benar
Contoh proposal penelitian berjudul: Penelitian Kualitatif Problem Jurnalis Lingkungan SKH Pontianak Post dalam Memberitakan Kebakaran Kawasan Lahan dan Hutan di Kalimantan Barat. Berikut ini adalah contoh proposal penelitian nya.
BAB I
PENDAHULUAN
- a) Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber daya alam yang beragam dan berlimpah, baik dari laut dan hutan. Sumber daya hutan merupakan penyumbang devisa terbanyak kedua setelah minyak bumi pada masa Presiden Soeharto. Sektor ini menyumbang devisa 3 Miliar US Dolar. Banyak yang diperoleh dari industri kehutanan seperti produk yang diolah dari kayu meliputi kertas, kayu lapis, kayu log maupun pemanfaatan hutan untuk perkebunan seperti kelapa sawit, kopi, karet dan cokelat. Masifnya pemanfaatan hutan untuk peningkatan ekonomi negara tanpa mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan mendorong kerusakan lingkungan negara.
Pulau Kalimantan memiliki luas hutan sekitar 40,8 juta hektar area yang tersebar di seluruh provinsi Kalimantan. Namun, laju deforestasi hutan di Kalimantan mencapai 673 hektar setiap harinya yang menurut data Greenpeace menyebabkan hutan di Kalimantan hanya tersisa 25,5 juta di tahun 2010. Laju deforestasi hutan yang sangat tinggi ini menyebabkan Indonesia dianugerahi sebagai negara dengan tingkat kerusakan hutan tercepat di dunia menurut Guiness Book of Record.
Provinsi yang paling sering mengalami kebakaran hutan adalah Kalimantan Barat. Bulan Juni 2016 bahkan tercatat sebagai waktu terburuk bencana kebakaran hutan yang pernah dialami Kalimantan Barat. Kebakaran hutan di beberapa titik api ini menyebabkan kota tertutupi asap pekat dan partikulat akibat kebakaran yang menyebabkan aktivitas dan kesehatan masyarakat terganggu.
Peran media massa memberitakan kebakaran hutan di Kalimantan Barat menjadi sangat penting untuk memberitakan masyarakat terkait kondisi yang terjadi. Kerusakan lingkungan merupakan kejadian yang patut diberitakan secara massif hingga tingkat nasional karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Jurnalisme yang meliput kejadian ini disebut jurnalisme lingkungan. Jurnalisme lingkungan perlu mengetahui kompleks permasalahan secara menyeluruh dari semua sisi agar menyajikan berita yang berimbang.
- b) Rumusan Masalah
Apa permasalahan yang dihadapi oleh jurnalis lingkungan dari Pontianak Post dalam memberitakan kerusakan dan kebakaran lahan di Kalimantan Barat?
- c) Tujuan Penelitian
Mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh jurnalis lingkungan dari Surat Kabar Harian (SKH) Pontianak Post dalam memberitakan kerusakan dan kebakaran lahan di Kalimantan Barat.
- d) Manfaat Penelitian
– Manfaat Teoritis
Penelitian dapat memberikan informasi lebih mendalam terkait jurnalisme lingkungan khususnya yang sangat berguna untuk pengembangan ilmu komunikasi.
– Manfaat Praktis
Dapat digunakan untuk penelitian dalam bidang Jurnalisme Lingkungan di media massa Indonesia.
BAB III
Metode Penelitian
- a) Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah kualitatif yang berguna untuk memahami keseluruhan permasalahan yang dihadapi oleh Jurnalis Lingkungan di Pontianak Post.
- b) Jenis Penelitian
Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif yang lebih mengutamakan penjelasan kata-kata dan gambar. Penelitian deskriptif berguna untuk menganalisis data seakurat mungkin yang mendekati kondisi aslinya.
- c) Metode Pengumpulan Data
Terdapat dua sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber lain. Anda dapat menemukan data sekunder dari departemen pemerintahan, maupun dalam bentuk struktur organisasi dan sebagainya.
- d) Lokasi Pengumpulan Data
Surat Kabar Harian Pontianak Post di Kalimantan Barat, Jalan Gadjah Mada No. 2-4, Pontianak Selatan.
- e) Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan problem yang dihadapi Jurnalis Lingkungan dari SKH Pontianak Post dalam meliput konflik lahan dan kebakaran hutan di Kalimantan Barat.
- f) Metode Analisis Data
Data yang diperoleh berupa catatan lapangan, foto, video, transkrip wawancara, dokumen yang dikeluarkan badan yang bertanggung jawab, serta jurnal. Terdapat tiga tahap yang dilewati untuk analisis data yaitu reduksi data, model data dan verifikasi kesimpulan.
Demikianlah, penjelasan lengkap mengenai contoh proposal penelitian beserta contohnya. Semoga Bermanfaat contoh proposal penelitian ini!