Pendidikan

28 Contoh Kalimat Ambigu – Pengertian, Ciri, Jenis dan Faktor

Definisi Kalimat Ambigu

Amabigu adalah bentuk konstruksi yang dimaknai memiliki lebih dari satu makna. Oleh karena itu, kalimat ambigu adalah kalimat yang memiliki makna ganda.

Contoh-Kalimat-Ambigu

Ciri-Ciri Kalimat Ambigu

Berikut adalah beberapa ciri kalimat ambigu, yang terdiri dari:

  1. Ada kata-kata yang memiliki lebih dari satu arti.
  2. Memiliki sifat membingungkan dan tidak mudah dipahami oleh orang lain.
  3. Dapat menimbulkan keraguan bagi orang yang ingin mengartikan kalimat tersebut.
  4. Itu tidak memiliki makna yang jelas dan jelas, seperti yang telah dikatakan sebelumnya karena frasa tersebut memiliki lebih dari satu makna.

Baca Juga Artikel Terkait : Kalimat Standar


Jenis Kalimat Ambigu

Berdasarkan bentuknya, ambiguitas dalam kalimat terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:


Ambiguitas fonetik adalah ambiguitas yang terjadi akibat kesamaan bunyi-bunyi yang diucapkan dan biasanya terjadi dalam banyak dialog atau percakapan sehari-hari.


Contoh

Dia datang ke sini untuk memberi tahu.

Kalimat di atas menimbulkan ambiguitas karena mengandung banyak penafsiran, yaitu apakah dia datang untuk menceritakan tentang sesuatu yang terbuat dari kacang kedelai atau dia datang untuk memberikan suatu informasi. Untuk mengetahui arti atau makna kalimat secara keseluruhan, Anda harus mendengarkan percakapan secara keseluruhan.


Ambiguitas gramatikal terjadi karena adanya proses pembentukan struktur gramatikal, meliputi pembentukan kata, frase, dan kalimat. Kata atau frasa yang memiliki jenis ambiguitas ini akan hilang ketika dimasukkan ke dalam konteks kalimat.


Contoh

Induk

Kata tersebut memiliki dua arti yaitu ibu dan bapak atau orang yang sudah tua. Oleh karena itu, untuk mengetahui arti sebenarnya, perlu digabungkan menjadi satu kalimat.

  1. Orang tua Deni tidak bisa hadir hari ini.
  2. Saya bertemu dengan seorang lelaki tua yang tersesat di jalan kemarin.

Jenis ambiguitas ini terjadi karena kata itu sendiri, pada dasarnya setiap kata memiliki lebih dari satu arti tergantung kalimat yang menyertainya.


Contoh

Kata “lari” memiliki arti yang berbeda yaitu mengejar sesuatu atau menjauh dari sesuatu.

  1. Dia berlari mengejar bus sekolahnya.
  2. Aku lari dari kenyataan.

Baca Juga Artikel Terkait : Kalimat penjelasnya adalah


Faktor Penyebab Ambiguitas

Faktor-faktor yang menyebabkan ambiguitas adalah:


Ambiguitas yang terjadi akibat pembentukan kata itu sendiri:


Contoh

Permen itu ditelan oleh saya

  1. Permen itu tidak sengaja tertelan atau
  2. Permen itu akhirnya bisa ditelan.

Faktor ini terjadi karena susunan kata dalam kalimat tidak jelas.


Contoh

Gigit jari

  1. Ani hanya bisa gigit jari melihat barang yang diinginkan tidak bisa didapatkan.
  2. Ani menggigit jarinya hingga berdarah.
  3. Kata gigit jari di atas memiliki dua makna yaitu putus asa atau justru gigit jari.

Faktor struktural adalah faktor yang menimbulkan ambiguitas sebagai akibat dari struktur kalimat itu sendiri.


Contoh

  1. Pembacaan puisi baru diadakan pada hari Minggu “yang membacakan puisi baru”.
  2. Pembacaan puisi baru diadakan pada hari Minggu “yang dibaca pada hari Minggu adalah puisi”.

Baca Juga Artikel Terkait : “Kalimat Majemuk Bertingkat” Definisi & (Fungsi – Macam – Contoh)


Contoh Kalimat Ambigu

Berikut adalah beberapa contoh kalimat ambigu, yang terdiri dari:


1. Saya sedang membaca buku sejarah musik baru

Kalimat di atas menimbulkan pertanyaan apakah buku itu baru, sejarahnya baru atau musiknya baru. Untuk menghindari ambiguitas dalam kalimat di atas, sebaiknya ditulis sebagai berikut:

  1. Saya membaca buku-sejarah-musik “jika buku baru”.
  2. Saya membaca buku-buku tentang “seandainya sejarah baru” sejarah musik.
  3. Saya membaca buku-buku sejarah tentang musik baru “jika musik itu baru”.

2. Mobil pegawai baru sedang diperbaiki di bengkel

Kalimat di atas masih belum jelas apakah mobilnya baru atau pegawainya baru. Untuk menghindari ambiguitas dalam kalimat di atas sebaiknya ditulis:

  • Mobil baru sedang diperbaiki di bengkel “jika itu mobil baru”.
  • Mobil karyawan baru sedang diperbaiki di bengkel “jika karyawan baru”.

3. Guru gendut Andre tidak bisa datang hari ini

Kalimat di atas masih menimbulkan pertanyaan apakah gurunya gendut atau Andre yang gendut, sehingga seharusnya penulisannya sebagai berikut:

  1. Guru gendut-Andre tidak bisa datang hari ini “guru gendut” nya.
  2. Fat Andre, gurunya tidak bisa datang hari ini “Fat Andrenya”.

4. Sumbangan untuk kedua sekolah telah dikirimkan

Kalimat di atas juga menimbulkan kerancuan apakah itu sumbangan kedua, sumbangan yang diberikan kepada dua sekolah atau sumbangan dari dua sekolah yang berbeda.


Oleh karena itu, untuk menghindari ambiguitas, sebaiknya kalimat di atas ditulis sebagai berikut:

  • Donasi kedua telah dikirim “jika donasi kedua”.
  • Sumbangan untuk dua sekolah telah dikirimkan “jika sumbangan itu untuk dua sekolah”.
  • Donasi dua sekolah dikirim “jika dua sekolah menyumbang”.

Baca Juga Artikel Terkait : “Kalimat Konotasi” Arti & (Cara Membedakannya – Contoh)


5. Hutang

Ungkapan ini bisa berarti mendapatkan kebaikan dari orang lain dan harus dibalas atau bisa juga berarti utang budi yang dimiliki Budi.


Contoh:

  1. Aku berhutang banyak padamu.
  2. Budi punya banyak hutang, jadi saya tidak tahan.

6. Banting Tulang

Ungkapan ini memiliki dua arti, yaitu kerja keras atau kerja keras lempar tulang.


Contoh:

  • Ayah bekerja keras sepanjang waktu.
  • Saya sangat kesal, paman menghancurkan tulang sapi yang dia makan.

7. Angkat tangan Anda

Ungkapan ini bisa berarti mengangkat tangan atau bisa juga berarti menyerah.


Contoh:

  1. Cobaan hidup membuat Ferdi hampir angkat tangan.
  2. Saat namanya dipanggil saat dipanggil oleh gurunya, Andi langsung mengangkat tangannya.

8. Angkat Kaki

Ungkapan di atas bisa berarti bangkit atau angkat kaki.


Contoh:

  • Ia pun harus rela keluar rumah.
  • Angkat kakimu sebentar, lantainya ingin aku mengepel dulu.

9. Makan Garam

Ungkapan di atas bisa berarti mengalami atau memasukkan atau menelan garam ke dalam tubuh.


Contoh:

  1. Pak Sukmana sudah makan garam di dunia jurnalistik.
  2. Mengonsumsi garam beryodium sangat dianjurkan bagi masyarakat, terutama anak-anak.

10. Asin

Kata di atas bisa berarti garnish atau asin.


Contoh:

  • Konsernya asin dengan sistem pencahayaan yang luar biasa.
  • Agar lebih nikmat, sebaiknya Anda membuat garam buatan sendiri.

11. Bunga rampai

Ungkapan di atas memiliki dua arti yaitu campuran atau kumpulan jenis bunga dan buku yang berisi kumpulan tulisan dari berbagai pengarang.


Contoh:

  1. Toko bunga menjual bunga rampai yang sangat cocok untuk souvenir wisuda.
  2. Tembikar sastra Indonesia dapat ditemukan di berbagai perpustakaan.

Baca Juga Artikel Terkait : Kalimat denotasi adalah


12. Kambing hitam

Ungkapan ini bisa berarti pihak yang disalahkan atau bisa juga berarti kambing hitam.


Contoh:

  • Doni dianggap sebagai kambing hitam.
  • Kambing hitam dijual dengan harga murah.

13. Berkuda

Ungkapan ini bisa diartikan sebagai kuda yang ditunggangi atau bisa juga diartikan sebagai seseorang yang disuruh atau diperbudak untuk kepentingan orang tertentu.


Contoh:

  1. Tempat wisata ini dilengkapi dengan wahana berkuda yang bisa ditunggangi oleh wisatawan.
  2. Pemimpin negara tidak boleh menjadi penunggang kuda di partai politik.

14. Dikemas

Kata di atas memiliki dua arti, yaitu dibungkus dan diperlihatkan.


Contoh:

  • Kado untuk ibuku sudah dikemas oleh Andi.
  • Programnya sangat menarik.

Demikianlah pembahasan mengenai 28 Contoh Kalimat Ambigu – Pengertian, Ciri, Jenis dan Faktor Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button