Pendidikan

4 Contoh Sinkronik – Pengertian dan Ciri-Cirinya Lengkap

Dalam hal ini pengertian secara umum pengertian sinkronisitas misalnya, dan ciri-cirinya dalam mempelajari sejarah. Nama sejarah termasuk dalam ilmu hafalan, mulai dari mengingat tanggal kejadian, tempat terjadinya, hingga tokoh-tokoh yang terlibat dalam terjadinya suatu peristiwa.

Sinkronisasi Instance

Sejarah merupakan hal yang penting untuk diketahui banyak orang karena dalam sejarah banyak sekali pengetahuan tentang masa lampau. Orang yang berprofesi sebagai sejarawan selalu menerapkan cara berpikir dalam mengenali kebenaran peristiwa sejarah yang terkadang belum tentu relevan.


Untuk berpikir dan menyimpulkan tentang sejarah, umumnya ada dua cara, yaitu diactoric dan sinkronis. Nah pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari apa itu berpikir sinkron, berikut ulasannya.


Arti Sinkronis

Sinkronis berarti meluas dalam ruang tetapi memiliki keterbatasan dalam waktu, biasanya metode sinkronis selalu digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. Kata sinkronis sendiri berasal dari kata Yunani “Syn” yang berarti “Dengan”, dan “Chronoss” yang berarti “waktu”.


Metode sinkronis lebih menekankan pada struktur, yang artinya mengembang dalam ruang. Sinkronis dapat menganalisis sesuatu pada waktu tertentu, sehingga tidak mencoba mengambil kesimpulan tentang perkembangan suatu peristiwa yang mempengaruhi kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi pada waktu itu.


Jadi pengertian sinkronisitas adalah cara berpikir dalam mempelajari struktur suatu peristiwa dalam sejarah, dalam kurun waktu tertentu. Atau dapat diartikan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi secara massal.


Fitur Sinkronisasi

Nah berikut beberapa ciri sinkronis dalam mempelajari suatu peristiwa sejarah, diantaranya:

  1. Mempelajari peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu.
  2. Dalam mempelajari peristiwa selalu menitikberatkan pada pola, gejala dan karakter.
  3. Tidak ada konsep perbandingan.
  4. Memiliki jangkauan yang lebih sempit.
  5. Studi mendalam.
  6. Studi sistematis.
  7. Sifatnya mendatar.

Maknanya horizontal, yaitu meluas dalam ruang dan terbatas dalam waktu, sehingga pada umumnya menjelaskan peristiwa hanyalah hakikatnya saja.


Sinkronisasi Contoh

Berikut adalah salah satu contoh sinkronisitas dalam mempelajari sejarah seperti:


1. Suasana pembacaan teks Proklamasi

Pada tanggal 17 Agustus 1945 teks proklamasi dibacakan, sehingga menjadi peristiwa penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Peristiwa itu terjadi di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 yang saat ini bernama Jalan Proklamasi. Pada pembacaan teks proklamasi, hadir sekitar 500 orang dari berbagai latar belakang, membawa apa saja yang dapat digunakan sebagai senjata, karena walaupun Jepang kalah dari Sekutu, pasukan Jepang masih berada di Jakarta dan suasana di Jakarta sangat heboh. masih kondusif.


Awalnya teks proklamasi akan dibacakan di lapangan Ikeda, namun dipindahkan ke Ir. Soekarno karena khawatir akan terjadi bentrokan dan menimbulkan pertumpahan darah. Sehingga sekitar 100 anggota garda depan berbaris dari lapangan ikeda menuju Ir. Sukarno, mereka datang terlambat dan menuntut agar teks proklamasi dibaca ulang, namun ditolak dan diberi mandat oleh Moh. Hatta.


Kesimpulan

Jadi sinkronis adalah cara berpikir dalam mengkaji struktur suatu peristiwa dalam sejarah, dalam kurun waktu tertentu. Kata sinkronisitas sendiri berasal dari kata Yunani “Syn” yang berarti “Dengan” dan “Chronoss” yang berarti “waktu”.


Jadi disimpulkan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu waktu. Adapun ciri-ciri sinkronis dalam mempelajari suatu peristiwa sejarah antara lain:

  • Mempelajari peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu.

  • Dalam mempelajari peristiwa selalu menitikberatkan pada pola, gejala dan karakter.

  • Tidak ada konsep perbandingan.

  • Memiliki jangkauan yang lebih sempit.


2. Situasi Perekonomian di Indonesia

Situasi ekonomi di Indonesia pada tahun 1998 sangat buruk. Terjadi kerusuhan dimana-mana. Bahkan sampai Presiden Soeharto lengser. Banyak utang perusahaan dan negara yang jatuh tempo pada tahun 1998 yang membuat banyak perusahaan gulung tikar. Akibatnya, tingkat pengangguran meningkat pesat. Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menjadi Rp 15.000 per Dolar AS menyebabkan harga-harga barang naik pesat. Akibatnya, inflasi semakin tidak terkendali. Pendapatan per kapita Indonesia juga menurun drastis dari 1.155 US$/kapita pada tahun 1996 menjadi 610 US$/kapita pada tahun 1998.


3. Suasana Tragedi G30S/PKI

Tragedi G30S/PKI terjadi pada 1 Oktober. Saat itu, 7 jenderal angkatan darat dan beberapa orang lainnya diculik dan dibunuh. Soeharto saat itu diperintahkan untuk mengambil alih tentara dan menyelamatkan Soekarno. Soekarno berhasil sampai ke Istana Kepresidenan di Bogor. Soeharto dan pasukan yang dipimpinnya berhasil menguasai semua fasilitas yang sebelumnya direbut pelaku G30S/PKI.


4. Perkembangan di Era Orde Baru

Orde Baru adalah pemerintahan Presiden Soeharto. Pembangunan di Indonesia pada masa Orde Baru sangat pesat. Namun, tingkat korupsi juga meningkat. Soeharto membuat program pembangunan jangka pendek yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Repelita I berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari rata-rata 3% menjadi 6,7% per tahun, meningkatkan pendapatan perkapita dan menurunkan tingkat inflasi. Bahkan pada tahun 1984 Indonesia berhasil mencapai swasembada beras, padahal pada tahun 1970-an Indonesia merupakan negara pengimpor beras terbesar di dunia. Namun, saat ini terjadi kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah.


Demikianlah pembahasan mengenai 4 Contoh Sinkronis – Definisi dan Karakteristik Lengkap Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂


Baca Juga Artikel Lainnya:

  1. Semantik adalah
  2. Teks Laporan Adalah
  3. Diakronis adalah
  4. Komprehensif Apakah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button