7 Pengertian Citra Menurut Para
Definisi Gambar
Citra merupakan tujuan utama bagi suatu organisasi atau perusahaan, dalam hal ini makna citra itu sendiri bersifat abstrak atau tidak berwujud, namun wujudnya dapat dirasakan dari suatu penilaian, baik sebagai tanda penghargaan maupun penghargaan dari masyarakat.
Masyarakat sekitar atau masyarakat luas memandang organisasi atau perusahaan sebagai suatu badan usaha yang terpercaya, profesional dan handal dalam memberikan pelayanan yang baik. Tugas PR sendiri adalah menciptakan citra organisasi yang diwakilinya sehingga tidak menimbulkan isu yang merugikan. Nah itulah beberapa pengertian gambar menurut para ahli, untuk lebih jelasnya langsung saja simak ulasan dibawah ini.
Arti gambar menurut para ahli meliputi:
- Menurut Linggar “Dalam Teori dan Profesi Humas dan Penerapannya, 2000:69”
Bahwa citra kehumasan yang ideal adalah kesan yang benar, yang sepenuhnya didasarkan pada pengalaman, pengetahuan dan pemahaman tentang realitas yang sebenarnya.
Baca Juga Artikel Terkait : Manajemen Kelas
- Menurut G. Sach “Dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto, 2007:171”
Gambar adalah pengetahuan tentang kita dan sikap terhadap kita yang termasuk dalam kelompok yang berbeda.
- Menurut Effendi “Dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto, 2007:171”
Yang kemudian dikutip olehnya bahwa citra adalah dunia di sekitar kita yang memandang kita.
- Menurut KBBI “1990:667”
Citra adalah pemahaman terhadap kesan yang timbul karena adanya pemahaman terhadap suatu realitas.
- Menurut Frank Jefkins “Dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto, 2007:114”
Citra didefinisikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.
- Menurut Jalaludin Rakhmad “Dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto, 2007:114”
Mendefinisikan citra sebagai gambaran realitas dan belum tentu sesuai dengan realitas, citra adalah dunia menurut persepsi.
- Menurut Ruslan “Dalam bukunya Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi dan Aplikasi, 1998:63”
Menyatakan bahwa dasar pencitraan itu berakar pada: “Nilai-nilai keyakinan yang kongkrit diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persuasi.
Serta proses akumulasi dari individu-individu tersebut cepat atau lambat akan mengalami proses untuk membentuk opini publik yang lebih luas dan abstrak, yang sering disebut dengan image atau citra.
Jenis Gambar
Menurut Jeffkins ada beberapa jenis gambar:
- Bayangan gambar / gambar cermin
Apakah citra yang melekat pada orang dalam atau orang dalam organisasi. Biasanya yang dinilai adalah pimpinan mengenai pendapat orang luar terhadap orang yang dipimpinnya. Dengan kata lain, shadow image adalah gambaran yang dimiliki oleh orang dalam tentang bagaimana orang luar memandang organisasinya.
- Gambar saat ini
Adalah pandangan yang melekat pada orang luar tentang suatu organisasi. Citra yang berlaku tidak selamanya, bahkan jarang sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan pihak luar yang bersangkutan yang biasanya tidak memadai. Citra ini sangat ditentukan oleh banyaknya informasi yang dimiliki oleh penganut atau orang yang meyakininya.
Baca Juga Artikel Terkait : Riset Pasar
- Gambar yang diharapkan / gambar keinginan
Apakah citra yang diinginkan oleh manajemen. Gambar yang diharapkan tidak sama dengan gambar sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan lebih atau lebih menyenangkan, meski dalam kondisi tertentu, citra yang terlalu bagus terkadang bisa merepotkan. Secara umum, apa yang disebut citra yang diharapkan selalu memiliki konotasi yang baik. Citra yang diharapkan biasanya dirumuskan dan diperjuangkan sebagai jawaban atas sesuatu yang relatif baru, yaitu ketika publik belum memiliki informasi yang tersedia.
- Citra perusahaan / corporate image
Apakah citra organisasi secara keseluruhan. Jadi bukan citra produk atau jasa. Citra perusahaan ini dibentuk oleh beberapa hal. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra antara lain reputasi (nama baik) perusahaan, kemauan untuk memikul tanggung jawab atas perusahaan, tanggung jawab yang besar melalui aktivitas perilaku manajemen dan sebagainya.
- Gambar majemuk / banyak gambar
Citra yang bervariasi muncul karena setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki banyak unit dan karyawan. Masing-masing unit dan individu tersebut memiliki perilakunya masing-masing sehingga secara sadar atau tidak mereka harus menciptakan citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan, bisa dikatakan banyaknya citra yang dimiliki oleh suatu perusahaan. harus sama dengan jumlah karyawan yang dimilikinya.
Hubungan antara citra perusahaan dan citra merek
Konsumen mengorganisasikan berbagai informasi tentang perusahaan dan pengalaman yang berkaitan dengan produk perusahaan ke dalam citra perusahaan. Beberapa perusahaan mengeluarkan banyak biaya untuk mengembangkan citra perusahaannya di mata publik karena beberapa alasan, yaitu:
- Citra perusahaan yang positif akan mendorong persepsi positif terhadap produk perusahaan. Ada hubungan yang erat antara citra perusahaan dan citra produk (brand image). Merek produk sering dikaitkan dengan perusahaan yang memproduksi produk tersebut.
- Perusahaan berusaha mempertahankan citra yang ada dari berbagai masalah umum yang secara langsung dapat mempengaruhi konsumen.
Keuntungan menciptakan citra positif
Jika sebuah perusahaan berhasil membentuk citra positif di benak konsumen, maka akan mendapatkan keuntungan seperti:
1. Memperpanjang umur produk itu sendiri. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
- Kesadaran di antara manajer perusahaan tentang tujuan jangka panjang perusahaan.
- Mendefinisikan lebih jelas tujuan perusahaan dan pemimpinnya.
- Menambah wawasan dan pengetahuan tentang posisi pesaing dan kondisi pasar yang mereka hadapi.
- Meningkatkan komunikasi internal dan eksternal.
- Ketahui lebih detail tentang perusahaan, tujuan, karyawan, pemasok, pemimpin, dan media.
Baca Juga Artikel Terkait : Pengertian PT dan CV
2. Citra yang positif akan memberikan manfaat terciptanya kesetiaan/kesetiaan konsumen, kepercayaan terhadap produk dan kemauan konsumen untuk mencari produk/jasa tersebut pada saat membutuhkannya.
3. Dapat memperoleh konsumen baru, hal ini dikarenakan konsumen yang puas dengan produk/jasa perusahaan akan berbagi pengalamannya dengan orang lain sehingga orang lain membeli produk/jasa yang sama.
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Citra
Citra yang baik dari suatu organisasi (baik perusahaan maupun lokal), merupakan aset, karena citra berdampak pada persepsi konsumen terhadap komunikasi dan operasi organisasi dalam berbagai cara. Gronroos (1990) yang dikutip dalam Sutisna (2001:332), mengidentifikasi empat peranan citra bagi suatu organisasi.
- Gambar menyampaikan harapan, bersama dengan kampanye pemasaran eksternal, seperti periklanan, penjualan pribadi, dan komunikasi dari mulut ke mulut. Citra yang positif memudahkan organisasi untuk berkomunikasi secara efektif, dan memudahkan orang untuk memahami dari mulut ke mulut.
- Citra merupakan filter yang mempengaruhi persepsi terhadap aktivitas perusahaan. Kualitas teknis dan terutama kualitas fungsional terlihat melalui filter ini. Jika citra baik, maka citra menjadi pelindung.
- Citra adalah fungsi dari pengalaman serta harapan konsumen. Ketika konsumen membangun harapan dan mengalami realitas berupa kualitas layanan teknis dan fungsional, kualitas layanan yang dirasakan mengakibatkan perubahan citra, citra tersebut akan semakin menguat bahkan meningkat.
- Citra memiliki pengaruh penting pada manajemen. Dengan kata lain, gambar memiliki dampak internal. Citra yang kurang nyata dan jelas dapat mempengaruhi sikap karyawan terhadap organisasi yang mempekerjakannya.
Mengapa citra perusahaan perlu dikembangkan dan perlu mendapat perhatian khusus dari manajemen, ada 2 alasan:
- Perubahan lingkungan perusahaan begitu cepat sehingga citra yang ada saat ini sudah tidak sesuai lagi. Hal ini terjadi karena ada konsumen yang menuntut produk dan layanan yang lebih tinggi, perusahaan melakukan diversifikasi, reorganisasi atau perusahaan mengalami peristiwa buruk karena satu alasan.
- Citra merupakan identitas yang dapat membedakan dengan perusahaan lain dan juga digunakan sebagai alat persaingan yang efektif, khususnya bagi perusahaan jasa. Hal ini terjadi karena situasi persaingan antar perusahaan yang semakin tajam.
Masih menurut Sutisna (2001: 334): jika citra negatif, mungkin salah satunya disebabkan oleh pengalaman konsumen yang buruk. Dalam kasus seperti itu, ada masalah mengenai kualitas teknis atau fungsional. Dalam situasi seperti itu, jika manajemen menggunakan biro iklan untuk merencanakan kampanye iklan dan menyampaikan pesan seolah-olah perusahaan berorientasi pada layanan, kesadaran konsumen, modern, atau apapun isinya, itu hanya akan mengakibatkan bencana bagi organisasi.
Baca Juga Artikel Terkait : Pengertian Perusahaan Menurut Para Ahli
Citra adalah realitas, seperti dikemukakan Bernstein (1985) dalam Gronroos (1990) yang dikutip dalam Sutisna (2001:334). Oleh karena itu, jika komunikasi pasar tidak sesuai dengan kenyataan, biasanya kenyataanlah yang akan menang. Jika masalah citra adalah masalah nyata, hanya tindakan nyata yang akan membantu. Masalah nyata yang terkait dengan kinerja organisasi yaitu kualitas teknis atau fungsional sebenarnya menyebabkan masalah citra.
Tindakan internal yang meningkatkan kinerja organisasi diperlukan jika citra buruk ingin diperbaiki. Bahkan Buchari Alma (2000:316) menyatakan bahwa : “Citra ini merupakan kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap sesuatu. Oleh karena itu, untuk dapat menghasilkan citra/kesan yang positif di mata konsumen, hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan adalah dari segi kualitas pelayanan yang diberikan oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Demikianlah pembahasan mengenai 7 Pengertian Citra Menurut Para – Jenis, Hubungan, Keuntungan dan Pengaruh Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂