72 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli, Tujuan dan Unsur
Untuk pembahasa kali ini kami akan mengulas mengenai Pendidikan yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, nah untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini.
Pengertian Pendidikan Secara Umum
Pendidikan adalah belajar pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan yang sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau bertindak dapat dianggap pendidikan.
Pendidikan umumnya dibagi menjadi fase seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang. Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan.
Meskipun pendidikan adalah wajib di kebanyakan tempat sampai usia tertentu, bentuk hadir pendidikan di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan rumah-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian Dan Macam Jenis Serta Efektifitas Distilasi Dalam Ilmu Pendidikan IPA
Berikut ini terdapat beberapa pengertian pendidikan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
Pendidikan adalah perang terhadap kedunguan.
Pendidikan adalah suatu sarana yang digunakan untuk mencari kebenaran. Sedangkan metode-nya adalah dialektika.
Pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah kesempurnaan. Menurut Plato pendidikan direncanakan dan di-program menjadi tiga tahap dengan tingkat usia, tahap pertama adalah pendidikan yang diberikan kepada murid hingga sampai dua puluh tahun; dan tahap kedua, dari usia dua puluh tahun sampai tiga puluh tahun; sedangkan tahap ketiga, dari tiga puluh tahun sampai usia empat puluh tahun.
Education is a function of the State, and is conducted, primarily at least, for the ends of the State. State – highest social institution which secures the highest goal or happiness of man. Education is preparation for some worthy activity.
Education should be guided by legislation to make it correspond with the results of psychological analysis, and follow the gradual development of the bodily and mental faculties.
Artinya : Pendidikan adalah salah satu fungsi dari suatu negara, dan dilakukan, terutama setidaknya, untuk tujuan Negara itu sendiri. Negara adalah institusi sosial tertinggi yang mengamankan tujuan tertinggi atau kebahagiaan manusia.
Pendidikan adalah persiapan/bekal untuk beberapa aktivitas/pekerjaan yang layak. Pendidikan semestinya dipandu oleh undang-undang untuk membuatnya sesuai (koresponden) dengan hasil analisis psikologis, dan mengikuti perkembangan secara bertahap, baik secara fisik (lahiriah) maupun mental (batiniah/jiwa).
Pendidikan lahir untuk memahami manusia, namun tujuan ini berdampak terbalik, yang dengan-nya mengarahkan manusia untuk mengetahui wujud Tuhan dan mengenal Allah swt, atau yang dikenal dengan nama ru’yah kauniyah tauhidiyah (pandangan-pandangan tauhid). Pendidikan mesti mengantarkan manusia tidak hanya pada sisi materi (lahiriah), tetapi juga kebahagiaan hakiki (batiniah).
Pendidikan merupakan daya budaya yang mempengaruhi kehidupan perorangan maupun kelompok masyarakat untuk membentuk manusia mukmin sejati atau yang biasa disebut dengan insan kamil.
Pendidikan adalah proses yang sangat penting didalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, setiap manusia belajar seluruh hal yang belum mereka ketahui. Bahkan dengan pendidikan, seorang manusia dapat menguasai dunia dan tidak terikat lagi oleh batas-batas yang membatasi dirinya.
Pendidikan melahirkan seorang yang berilmu, yang dapat menjadi khalifah Allah di bumi ini.
Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia dan dapat merubah segala sesuatu.
Pendidikan merupakan proses me-manusia-kan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap,
dimana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah sehingga menjadi manusia sempurna.
Pendidikan adalah proses untuk membentuk perkembangan anak dan membiasakan kebiasaan yang baik dan sifat-sifat yang baik menjadi faktor utama guna mencapai kebahagiaan anak,
oleh karena itu orang yang ditiru hendaklah menjadi pemimpin yang baik, contoh yang bagus dan ber-akhlak hingga tidak meninggalkan kesan buruk dalam jiwa anak yang meniru-nya.
Pendidikan melahirkan keyakinan diri, keyakinan diri melahirkan harapan, dan harapan melahirkan perdamaian.
Pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak.
Pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi.
Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.
Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan individu dalam sikap dan perilaku bermasyarakat.
Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh suatu lingkungan yang ter-organisir, seperti rumah atau sekolah, sehingga dapat mencapai perkembangan diri dan kecakapan sosial.
Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam me-manusia-kan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani.
Pendidikan ialah usaha untuk mengembalikan fungsi pendidikan sebagai alat yang membebaskan manusia dari berbagai bentuk penindasan dan ke-tertindas-an.
Pendidikan haruslah berorientasi kepada pengenalan realitas diri manusia dan dirinya sendiri.
Pendidikan merupakan suatu proses bimbingan yang dilaksanakan secara sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, yang tujuannya agar kepribadian peserta didik terbentuk dengan sangat unggul.
Pendidikan adalah serangkaian kegiatan berkomunikasi yang bertujuan supaya manusia dewasa atau pendidik dengan peserta didik saling ber-tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan pada perkembangan anak dengan utuh.
Pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya.
Pendidikan adalah memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.
Pendidikan adalah sebuah penemuan progresif dari kebodohan diri sendiri.
Pendidikan adalah upaya untuk mengganti pikiran yang kosong menjadi pikiran yang terbuka.
Pendidikan ialah sesuatu yang tersisa setelah seseorang melupakan apa yang ia pelajari di sekolah.
Pendidikan meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.
Pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.
Pendidikan adalah menyiapkan seseorang agar dapat menikmati kehidupan yang bahagia. Pendidikan membuat manusia menjadi selaras dengan lingkungannya.
Pendidikan adalah upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila.
Pendidikan ditafsirkan dengan makna untuk mempertahankan manusia dengan kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah, dan merupakan suatu harapan untuk dapat mengembangkan diri agar berhasil,
serta untuk memperluas, men-intensif-kan ilmu pengetahuan dan memahami elemen-elemen yang ada di-sekitarnya.
Pendidikan juga mencakup segala perubahan yang terjadi sebagai akibat dari partisipasi individu dalam pengalaman-pengalaman dan belajar.
Pendidikan adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi (eternal) bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan sebagaimana diwujudkan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia itu sendiri.
Pendidikan adalah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.
Pendidikan merupakan salah satu fungsi yang harus dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga dan masyarakat secara terpadu dengan berbagai institusi yang memang diadakan dengan sengaja untuk mengembangkan fungsi pendidikan.
Pendidikan adalah suatu kombinasi dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial.
Pendidikan adalah proses pembelajaran yang menghasilkan pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahir maupun batiniah.
Pendidikan merupakan suatu proses yang arah tujuannya untuk mengubah tabiat manusia atau peserta didik (murid).
Pendidikan adalah suatu proses pembentukan hati nurani manusia.
Pendidikan baik formal maupun informal diarahkan untuk men-transmisi-kan satu generasi ke generasi berikutnya yang terakumulasi dalam kearifan dan pengetahuan dari masyarakat dan untuk mempersiapkan kaum muda untuk mengurus masa depan mereka di masyarakat dan peran aktif mereka dalam pembangunan.
Pendidikan adalah proses yang dilakukan secara terus menerus (continue) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mentalnya.
Pendidikan adalah kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santapan akal dan rohani.
Darmaningtyas mendefinisikan pendidikan sebagai usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang lebih baik.
Menurut Dia, pendidikan adalah suatu perbuatan atau proses untuk memperoleh sebuah pengetahuan.
Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar oleh keluarga, masyarakat atau pemerintah melalui bimbingan, pengajaran, pembelajaran dan pelatihan yang berlangsung,
baik dilakukan di sekolah maupun diluar sekolah sepanjang hidup, untuk mempersiapkan peserta didik (murid) agar dapat menjalankan perannya dalam lingkungan untuk masa yang akan datang.
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.
Pendidikan adalah berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka.
Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.
Pendidikan dalam bahasa Arab adalah tarbiyah, artitarbiyah atau pendidikan ialah segala usaha dalam mengurus, mengatur dan memperbaiki segala sesuatu atau potensi yang sudah ada dari lahir agar tumbuh dan berkembang menjadi lebih dewasa.
Pendidikan memiliki fungsi yang luas yaitu sebagai pengayom dan pen-ubah kehidupan suatu masyarakat jadi lebih baik dan membimbing masyarakat yang baru supaya mengenal tanggung jawab bersama dalam masyarakat.
Jadi pendidikan adalah sebuah proses yang lebih luas dari sekedar periode pendidikan di sekolah.
Ia berkata: “secara khusus, psikologi telah membenahi pendidikan yang membuat individu yang sebenarnya dan bukan rata-rata atau individu yang unik. Pendidikan harus melihat tujuan dan tujuan, bukan hanya pada metode dan sarana.”
Al-Farabi dan Miskawah memiliki kesamaan tentang Pendidikan. Menurut mereka, pendidikan adalah hal yang memungkinkan manusia mencapai kesempurnaan yang tepat untuk sifat mereka.
Ibnu Khaldun menekankan pentingnya prinsip pendekatan progresif dalam pendidikan. Dia menyarankan para guru untuk memulai materi dari yang paling mudah (sederhana) menuju hal yang paling sulit, bukan sebaliknya.
Lebih jauh, bahwa pendidikan secara lahiriah (ilmu empirisme) tidak boleh dipisahkan dari pengembangan bakat mental (jiwa) yang diperlukan untuk pengetahuan. Keduanya harus di-asimilasi-kan. Seperti yang dia tunjukkan:
“Pada awalnya peserta didik (murid) benar-benar tidak mampu memahami apa pun, kecuali untuk beberapa poin saja, dalam hal apapun, mereka hanya memahami dengan cara perkiraan dan ringkasan. Ketika mereka dijelaskan dengan contoh yang diambil dari pengalaman sensorik (pengalaman sehari-hari).
Hal itu kemudian membuat kesiapan siswa secara bertahap berkembang: materi atau subjek pembahasan menjadi lebih mudah dicerna dengan setiap pengulangan, dan karenanya pemikiran peserta didik kemudian berkembang dari pengetahuan perkiraan ke asimilasi yang lebih dalam”.
50. MENURUT MAHATMA GANDHI
“Yang saya maksudkan dengan pendidikan ialah menampilkan sifat-sifat terbaik secara menyeluruh yang ada dalam kepribadian seseorang anak atau manusia, yaitu tubuh, akal, dan jiwa. Kepandaian membaca dan menulis bukan merupakan tujuan akhir, bahkan bukan juga tujuan awal dari pendidikan.
Melek aksara hanyalah merupakan salah satu sarana untuk memungkinkan pendidikan seorang pria atau wanita. Kepandaian membaca dan menulis, bukan merupakan pendidikan.
Maka saya lebih setuju bila pendidikan seorang anak dinilai dengan mengajar suatu cabang kerajinan tangan dan memungkinkan murid itu menghasilkan barang dari saat awal pendidikannya,”
“pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dl usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan mendidik;”.
Education is a social science that encompasses teaching and learning specific knowledge, beliefs, and skills. The word education is derived from the Latin educare meaning “to raise”, “to bring up”, “to train”, “to rear”, via “educatio/nis”, bringing up, raising.
“Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Standar Nasional Pendidikan – Pengertian, 8 SNP, Makalah, Fungsi, & Analisis
Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Pendidkan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat.
Berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children).
Berasal dari kata educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia.
Berasal dari kata Erziehung yang setara dengan educare, yaitu : membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak.
Berasal dari kata panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.
Pendidikan adalah segala urusan orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.
Pendidikan adalah usaha sadar, terencana, sistematis, dan terus-menerus dalam upaya memanusiakan.
pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya.
Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Pendidikan adalah kegiatan yang secara sadar, teratur, dan terencana dalam tujuan mengubah tingkah laku ke arah yang diinginkan.
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya.
Pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya.
Pendidikan adalah proses yang digunakan setiap individu untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan serta mengembangkan sikap dan keterampilan.
Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.
Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat.
Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang.
Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah).
Planning for teaching, an Introduction to Education’ menjelaskan bahwa : “Pendidikan adalah yang berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi baru) bagi penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat.
“Pendidikan adalah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.”
Fungsi Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut :
- Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
- Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
- Melestarikan kebudayaan.
- Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Sekolah : Pengertian Dan ( Unsur – Fungsi – Jenjang Pendidikan )
Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
- Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
- Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
- Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
- Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
- Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
- Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
- Menjamin integrasi sosial.
- Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
- Sumber inovasi sosial
Telah dikemukakan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi sangat penting bagi negara-negara untuk dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Analisis empiris cenderung mendukung prediksi teoritis bahwa negara-negara miskin harus tumbuh lebih cepat dari negara-negara kaya karena mereka bisa mengadopsi teknologi yang telah dicoba dan diuji oleh negara-negara kaya.
Namun, transfer teknologi memerlukan manajer berpengetahuan dan insinyur yang mampu mengoperasikan mesin-mesin baru atau praktek produksi yang dipinjam dari pemimpin untuk menutup kesenjangan melalui imitasi. Oleh karena itu, kemampuan suatu negara untuk belajar dari pemimpin adalah fungsi dari efek “human capital”.
Penelitian terbaru dari faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi agregat telah menekankan pentingnya lembaga ekonomi fundamental dan peran keterampilan kognitif.
Pada tingkat individu, ada banyak literatur, umumnya terkait dengan pekerjaan Jacob Mincer, tentang bagaimana keuntungan yang berkaitan dengan pendidikan dan modal manusia lainnya. Karya ini telah memotivasi banyak penelitian, tetapi juga kontroversial.
Kontroversi utama mulai dari bagaimana menafsirkan dampak sekolah. Beberapa siswa yang telah menunjukkan potensi yang tinggi untuk belajar, dengan menguji dengan intelligence quotient yang tinggi, mungkin tidak mencapai potensi penuh mereka secara akademis, karena kesulitan keuangan.
Ekonom Samuel Bowles dan Herbert Gintis berpendapat pada tahun 1976 bahwa ada konflik mendasar dalam pendidikan Amerika antara tujuan egaliter partisipasi demokratis dan ketidaksetaraan tersirat oleh profitabilitas terus produksi kapitalis di sisi lain.
Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan oleh Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dalam UU RI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional,
dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Urutan tujuan pendidikan diawali dari Tujuan Pendidikan Nasional, kemudian Tujuan Institusional, Tujuan Kurikuler sampai pada Tujuan Instruksional.
Sistem persekolahan di negara kita adalah berjenjang yang melembaga pada suatu tingkatan. Untuk itu maka pada tiap lembaga hendaknya juga digariskan adanya suatu tujuan pendidikan yang kita sebut tujuan institusional.
Suatu lembaga pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan akan memberikan sejumlah isi pengajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga merupakan sejumlah pengalaman belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan, inilah yang disebut dengan tujuan kurikuler.
Tujuan instruksional merupakan penjabaran yang terakhir dari tujuan-tujuan yang terdahulu dan lebih atas. Tujuan ini diharapkan dapat tercapai pada saat terjadinya proses belajar mengajar secara langsung yang terjadi pada setiap hari.
Dalam pelaksanaannya tujuan ini harus dirumuskan pada saat penyusunan atuan pelajaran.
Standar Pendidikan
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan.
Unsur-Unsur Pendidikan
Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur pendidikan, antara lain sebagai berikut:
- Subjek yang dibimbing (peserta didik)
- Orang yang membimbing (pendidik)
- Interksi antara peserta didik dengan pendidik (intraksi edukatif)
- Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
- Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
- Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
- Tempat di mana pristiwa bimbinganberlangsung (lingkungan pendidkan)
Demikian Ulasan Tentang 72 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli, Tujuan dan Unsur Semoga Dapat Bermanfaat Bagi Sahabat Setia DosenPendidikan.Com Amin … 😀