Akuntansi Internasional – Pengertian, Tujuan, Manfaat, Kendala
Pengertian Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional merupakan suatu standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan tekanan pada penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu.
Adapun pengertian akuntansi internasional menurut para ahli yang diantaranya yaitu:
1. Menurut Charles T. Horngres Dan Walter
Akuntansi internasional merupakan sistem informas yang digunakan untuk mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, serta mengkomunikasikan hasil laporan tersebut kepada pihak pengambil keputusan.
2. Menurut Warren Dkk
Akuntansi internasional merupakan sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan keuangan kepada pihak yang berkepentingan terkait aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi : Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Beserta Penjelasannya
3. Menurut Soemarso
Akuntansi internasional ialah suatu disiplin yang memberikan informasi pentimg sehingga memungkinkan tersedianya pelaksanaan dan penilaian secara efisien. Sistem ini menggunakan sistem akuntansi yang digunakan oleh masing-masing negara.
4. Menurut Iqbal, et al. (1997) dalam Sadjiarto (1999)
Akuntansi internasional merupakan sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
5. Menurut Haskins, et al, 1996 dalam Karim, 2001
Akuntansi internasional merupakan suatu laporan keuangan dari negara-negara yang berbeda disusun berdasarkan seperangkat prinsip pengukuran dan pengungkapan yang sama.
6. Menurut Kieso (2002 : 2)
Akuntansi internasional bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah dipakai untuk menjelaskan akuntansi selama beratus-ratus tahun.
7. Menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18)
Akuntansi internasional merupakan sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi diseluruh dunia.
8. Menurut Choi dan Muller (1998; 1)
Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Sejarah Akuntansi Internasional
Pada mulanya, akuntansi diawali dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi.
Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh luca paciolo (pada tahun 1447).
Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) merupakan praktik standar pencatatan transaksi keuangan. Proses pembukuan hanya meliputi pencatatan transaksi-transaksi ke dalam berbagai jurnal dan pemberian klasifikasi kode perkiraan buku besar (yaitu pengumpulan data keuangan mentah) yang menjadi dasar untuk sistem akuntansi yang mengumpulkan dan mengorganisir data mentah menjadi informasi yang berguna.
Luca pacioli lahir di italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di italia. Luca orang yang pertama mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita pada tahun 1494.
Namun banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Lica (Radebaugh, 1998).
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di italia namun hamper disemua Negara eropa seperti jerman, belanda, inggris.Akuntansi model akuntansi belanda di ekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi perancis di polinesia dan wilayah-wilayah afrika dibawah pemerintahan perancis.
Kerangka pelaporan sistem jerman berpengaruh di jepang, swedia, dan kekaisaran rusia. Paruh abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi amerika serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri.
Setelah perang dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa di dunia barat. Perkembangan Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (munculnya sekolah bisnis), seiring perubahan jaman dan perkembangan hubungan internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi.
Fungsi Akuntansi Internasional
Berikut ini terdapat beberapa fungsi-fungsi akuntansi internasional, antara lain:
1. Parent-Foreign Subsidiary Accounting
Pertama dengan konsep parent-foreign subsidiary accounting digunakan sebagai jenis konsep akuntansi yang paling lama. Dengan begitu akuntansi internasional seringkali hanya menyangkut tentang proses penyusunan laporan konsolidasi yang bersumber dari perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berbeda dari masing-masing negara.
2. Comparative
Kedua yaitu konsep comparative atau sering disebut dengan international accounting. Jenis akuntansi ini lebih menekankan upaya untuk mempelajari perbedaan-perbedaan akuntansi yang terjadi di berbagai negara.
Dalam hal ini, negara yang dimaksud ialah negara yang memiliki hubungan dan pengakuan terhadap praktik pelaporan dan perbedaan akuntansi, pengakuan terhadap prinsip serta praktik akuntansi pada setiap negara.
3. World Accounting
Ketiga world accounting yang merupakan konsep atau kerangka yang berlaku di setiap negara yang dijadikan sebagai tujuan akhir dari akuntansi internasional. Dalam fungsi ketiga ini, sebuah laporan keuangan harus memberikan pandangan atau gambaran yang benar dan adil terhadap usaha organisasi sesuai dengan konsep yang sudah ditentukan.
Hal ini karena pada akhirnya laporan tersebut akan digunakan oleh beberapa pihak sehingga harus valid dan menggambarkan keuangan organisasi atau perusahaan.
Karakteristik Akuntansi Internasional
Berikut ini terdapat beberapa karakteristik akuntansi internasional, antara lain:
- Akuntansi internasional akan fokus pada masalah atau isu yang berhubungan dengan perusahaan yang memproduksi bisnis secara internasional. Akuntansi jenis internasional ini biasanya digunakan oleh beberapa perusahaan yang multinasional sehingga ia berhubungan langsung dengan pihak-pihak di luar negeri.
- Akuntansi internasional juga mencakup studi mengenai standar akuntansi serta praktik akuntansi di seluruh negara dan membandingkan standar dan praktik tersebut pada masing-masing negara. Setiap negara yang berdiri, tentu memiliki peraturan yang berbeda sehingga penerapan akuntansi juga memiliki sistem yang berbeda pula. Namun meskipun begitu, masing-masing dari negara tidak akan melenceng jauh dari prinsip-prinsip akuntansi secara umum.
- Karakteristik selanjutnya aspek akuntansi yang dibahas hanya meliputi tentang pelaporan keuangan, transaksi dan penjabaran valas, sistem evaluasi kinerja, perpajakan dan audit keuangan. Biasanya akuntansi internasional mencakup wilayah yang luas yaitu wilayah internasional atau wilayah antarnegara, kemudian wilayah internasional tersebut akan dibandingkan dengan akuntansi lain yang memiliki cakupan wilayah lebih sempit. Dalam akuntansi antar negara ini harus ada penyesuaian antara beberapa hal seperti bahasa, standar akuntansi, mata uang dang beberapa hal lain yang ikut mempengaruhi sistem akuntansi itu sendiri.
- Dengan hilangnya batasan antar negera sejak mulai diberlakukannya ekonomi global sehingga sangat sulit untuk mengetahui dari manakah suatu produk atau perusahaan baru berasal. Adanya ekonomi global, pemakaian akuntansi internasional ini berlaku umum untuk berbagai negara.
- Selanjutnya adalah ketergantungan pada perdagangan internasional akan membuat akuntansi internasional digunakan oleh semua pihak dari berbagai negara. Pasar uang dan pasar modal biasanya menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan pada era globalisasi ini. Para calon investor maupun investor sendiri akan menggunakan informasi keuangan organisasi atau perusahaan sebagai pedoman dalam memprediksi keputusan bisnis yang harus diambil seperti surat-surat berharga seperti saham dan lainnya.
Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi : Pengertian, Tindakan, Motif Dan Prinsip Ekonomi Global
Setelah kalian memahami apa saja karakteristik akuntansi internasional, maka kami harapkan dapat mempermudah kalian dalam memahami ekonomi serta bisnis internasional yang memiliki cakupan luas jika dilihat dari segi ruang lingkup akuntansi.
Dengan adanya akuntansi internasional, akan mempermudah pencatatan dalam skala internasional, dengan begitu pada era globalisasi ini, manfaat sistem akuntansi dapat dirasakan secara menyeluruh.
Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi internasional yang dimaksudkan disini adalah bagaimana untuk membedakan perbandingan atau sistem akuntansi keuangan nasional maupuan regional.
Klasifikasi adalah dasar yang digunakan untuk memahami dan menganalisis bagaimana dan mengapa sistem akuntansi nasional yang berbeda-beda. Sebagai pengguna kita juga dapat membedakan apakah sistem akuntansi yang digunakan cenderung menyatu ataukah berbeda.
Klasifikasi ini bertujuan untuk mengelompokkan sistem-sistem dalam akuntansi keuangan berdasarkan karakteristik khususnya. Klasifikasi ini mengungkapkan bahwa struktur dasar ketika anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan yang ataupun yang membedakan adil antara kelompok-kelompok lain yang sangat beragam, dengan mengetahui kesamaan dan perbedaan tersebut, pemahaman seseorang mengenai sistem akuntansi menjadi lebih baik.
Klasifikasi akuntansi internasional memiliki dua cara yaitu klasifikasi dilakukan dengan berbagai pertimbangan yang bergantung pada pengetahuan pengalaman dan intuisi.
Cara yang klasifikasi akuntansi internasional yang kedua ialah secara empiris yaitu dengan menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan data dan prinsip serta praktik akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi internasional saat ini memang sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi ataupun perusahaan yang bergerak di bidang internasional. Perkembangan akuntansi internasional juga mengalami kenaikan yang signifikan dari waktu ke waktu, namun hal tersebut berdampak positif bagi beberapa organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang masing-masing.
Faktor yang Menyebabkan Akuntansi Internasional
Berikut ini terdapat beberapa faktor yang menyebabkan akuntansi internasional, antara lain:
1. Sistem Hukum – Common law
- Sedikit undang-undang, lebih mengarah ke pengadilan interpretasi.
- Mengarah pada penciptaan preseden atau kasus hukum.
- Paling sering ditemukan di Inggris dan lainnya
- Sumber aturan akuntansi biasanya lebih cenderung ke organisasi non-pemerintah.
2. Sistem Hukum – Code law
- Biasanya ditandai dengan undang-undang yang relatif lebih banyak.
- Ditemukan lebih sering di non-negara berbahasa Inggris.
- Aturan akuntansi di negara-negara tersebut cenderung dibuat undang-undangnya yang bersumber pada pemerintah.
- Kurang spesifik, sehingga tetap memerlukan sumber-sumber lain untuk memberikan bimbingan atau arahan.
3. Perpajakan
- Misalnya : Di Amerika Serikat, penghasilan kena pajak dan pendapatan umumnya sangat berbeda. Akan tetapi, di Jerman aturan yang mengatur pajak dan pendapatan yang cenderungsama, sehingga secara umum dapat menghasilkan akuntansi yang lebih konservatif.
- Pajak yang ditangguhan merupakan salah satu masalah yang terjadi di negara hukum kode.
Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: “Akuntansi Pajak” Pengertian & ( Fungsi – Tujuan – Teori – Peranan )
4. Providers of Financing
- Sumber utama modal dari setiap negara biasanya berasal dari keluarga, bank, dan pemerintah.
- Banyak Negara yang menganggap bagawa akuntansi dan pengungkapan (disclosure) itucenderung kurang penting.
- Di Amerika Serikat dan Inggris providers of financing biasanya berasal dari pemegang sahamyang beragam, sehingga akuntansi dan pengungkapan (disclosure) dianggap sebagai suatu halyang lebih penting.
5. Inflasi
- Terdapat beberapa negara yang memiliki tarif historis inflasi yang tinggi.
- Akuntansi di negara-negara sering membutuhkan penyesuaian untuk mengimbangi dampak inflasi. Hal ini biasa terjadi di negara-negara Amerika Latin.
- Mengingat perpanjangan masa inflasi yang rendah di AS, akuntansi inflasi tidak diperlukan.
Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: Cara Mengatasi Inflasi Dengan Kebijakan Moneter Dan Fiskal Lengkap
6. Hubungan Politik dan Ekonomi
- Membuat suatu keterkaitan sehingga dapat dengan mudah untuk berbagi informasi.
- Bangsa yang saling terikat dan berbagi informasi seringkali memiliki sistem akuntansi yang sama, seperti Perancis dan bekas koloni di Afrika Barat.
7. Faktor Koleresi
Singkatnya, faktor-faktor korelasi ada di antara Negara berbasis Code Law yang cenderung menghubungkan perpajakan laporan akuntansi dan kurang bergantung pada pembiayaan pemegang saham.
Tujuan Akuntansi Internasional
Berikut ini terdapat beberapa tujuan akuntansi internasional, antara lain:
- Mengidentifikasi sejarah perkembangan akuntansi internasional.
- Memperkenalkan berbagai perbedaan nasional dalam akuntansi di dunia.
- Meringkas evolusi bisnis sampai zaman modern.
- Membahas pentingnya dimensi akuntansi dalam bisnis global dan topik-topik penting yang membentuk akuntansi internasional.
Manfaat Akuntansi Internasional
Berikut ini terdapat beberapa manfaat akuntansi internasional, antara lain:
- Akuntansi harus mengantisipasi kebutuhan masyarakat, dan
- Akuntansi harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik dalam operasinya.
Kendala Akuntansi Internasional
Berikut ini terdapat beberapa kendala akuntansi internasional, antara lain:
- Kurang siapnya infrastuktur seperti DSAK sebagai Financial Accounting Standart Setter
DSAK adalah perumus SAK yang ada di Indonesia. Pada prakteknya DSAK mendapatkan berbagai macam kritik. Diantaranya adalah minimnya partisipasi dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam setiapexposure draft hearing PSAK yang baru akan diberlakukan. Padahal untuk dapat di “cap” kualitas generally accepted accounting principle /GAAP adalah harus melewati tahapan-tahapan yang diantaranya melibatkan seluruh stakeholeder yang terlibat.
Selain itu status ketua dan anggota DSAK yang tidak bekerja full timemembuat DSAK dipandang kurang begitu loyal dan independen. Dan yang memprihatinkan adalah belum ada satu peraturan pun yang memberikan mandate bagi DSAK untuk mengeluarkan SAK.
- Kondisi perundangan-undangan yang belum tentu sinkron dengan IFRS
Regulasi yang berkaitan dengan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di Indonesia tidak begitu jelas. Terdapat banyak perundang-undangan yang kurang mendukung terhadap standar akuntansi dan pelaporan keuangan.
Di dalam IAS 16, standar internasional memperbolehkan pengukuran aktiva tetap memakai revaluation model (ditahun berikutnya setelah aktiva di nilai berdasarkan nilai perolehannya. Perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat menerapkan revalution model (fair value accounting) dalam pencatatan PPE (Property, Plan, and Equipment) mulai tahun 2008 (asumsi bahwa PSAK 16 akan mulai efektif tahun 2008).
Hal ini adalah perubahan yang cukup besar karena selama ini revalution modelbelum dapat diterapkan di Indonesia dan hanya bisa dilakukan jika ketentuan pemerintah mengijinkan.
Revaluation model memperbolehkan PPE dicatat berdasarkan nilai wajarnya. Permasalahannya di Indonesia adalah sistem perpajakan yang tidak mendukung standar ini. Di dalam peraturan perpajakan, revaluasi aset ke atas dikenai pajak final sebesar 10% dan harus dibayar pada tahun tersebut (tidak boleh dicicil dalam 5 tahun misalnya) dan tidak menghasilkan hutang pajak tangguhan yang bisa dibalik di tahun berikutnya bila nilai aktiva turun.
Bayangkan apabila perusahaan memutuskan memakai revalution model dan setiap tahun harga asetnya meningkat, maka setiap tahun harus membayar pajak final.
Padahal kenaikan harga aset tersebut tidaklah membawa aliran kas masuk ke dalam perusahaan. Bila aturan perpajakan tidak mendukung, maka dapat dipastikan perusahaan akan enggan menerapkan revaluation model.
Bukan hanya sistem pajaknya saja yang memberatkan, bila perusahaan memakairevaluation model, maka siap-siap untuk keluar uang lebih banyak untuk menyewa jasa penilai. Hal ini dikarenakan banyaknya aset tetap yang btidak memiliki nilai pasar sehingga ketergantungan kepada jasa penilai (assessor) akan besar untuk menilai aset-aset ini.
- Kurang siapnya SDM dan dunia pendidikan di Indonesia
IFRS hanyalah alat untuk mencapai kemudahan dalam berinvestasi. Yang akan menggunakan dan mengoptimalkan alat tersebut tidak lain tidak bukan hanyalah manusia itu sendiri meskipun akan sedikit di bantu dengan teknologi informasi.
SDM di Indonesia haruslah dapat memahami dengan baik apa itu IFRS. Tentunya SDM-SDM yang berhubungan langsung dengan laporan keuangan baik praktisi, pemerintah, hingga akademisi.
Salah satu kelemahan SDM Indonesia adalah kesulitan dalam menerjemahkan IFRS. Jadi dalam menerjemahkan dan memahami IFRS membutuhkan waktu yang tidak singkat.
Padahal perubahan-perubahan di IFRS adalah sangat cepat, sehingga saat IFRS yang sudah selesai diterjemahkan terkadang IFRS yang tidak lagi berlaku. Kondisi ini berbanding terbalik dengan Negara lain yang langsung mengambil teks asli IFRS tanpa menerjemahkannya terlebih dahulu.
Masalah-Masalah Akuntansi Internasional
Berikut ini terdapat beberapa masalah-masalah akuntansi internasional, antara lain:
1. Laporan keuangan konsolidasi
- Biasanya MNEs AS sering memiliki anak perusahaan di sejumlah besar negara.
- Catatan akuntansi dalam mata uang lokal dan GAAP lokal dikonsolidasi menjadi US GAAP
- Memerlukan konversi dari lokal ke US GAAP.
- Memerlukan terjemahan dari lokal ke mata uang AS.
2. Kesulitan dengan akses ke Pasar modal asing
- Perusahaan harus sering melakukan kegiatan berpergian ke Negara lain untuk mengakses pasar modal asing
- Meningkatnya modal asing seringkali memerlukan rekonsiliasi untuk mematuhi aturan akuntansi yang berbeda atau kebutuhan investor dan kreditur.
3. Non-komparabilitas laporan keuangan
- Aturan akuntansi antar Negara seringkali berbeda-beda.
- Investor internasional harus membuat rekonsiliasi mereka sendiri atau penyesuaian atas laporan keuangan mereka.
- Investor internasional juga harus siap untuk menghadapi perbedaan tingkat pengungkapan(disclosure), kualitas standar akuntansi, dan kualitas audit.
Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi : Penjelasan Pelaporan Keuangan Beserta Tujuan Dan Usur Dalam Akuntansi
4. Kurangnya informasi akuntansi yang berkualitas tinggi
Misalnya kurangnya pengungkapan (disclosure), atau kurangnya transparansi.
Pemicu Munculnya Akuntansi Internasional
Berikut ini terdapat beberapa pemicu munculnya akuntansi internasional, antara lain:
1. Salah satu pemicu utama munculnya akuntansi internasional adalah semakin luas dan besarnya jangkauan dan operasi MNC (Multi National Corporation).
Dengan semakin besarnya jangkauan MNC ini, akan memengaruhi pasar uang dan modal internasional serta berbagai transaksi bisnis dan keuangan yang menyertainya misalnya dikemukakan oleh Jacoby (1970) tentang perubahan perusahaan dari skala domestik menjadi skala internasional, antara lain:
- Perkembangan perusahaan menyebabkan impor bahan mentah dari luar dan ekspor ke pasar internasional.
- Membuka cabang-cabang penjualan di luar negeri.
- Perusahaan memberikan lisensi atau
- Pemilikan perusahaan di luar negeri baik melalui pemilikan sebagian, joint ventures, pemilikan seluruhnya.
- Manajemen dengan multinasional.
2. Investasi di luar negeri yang dilakukan perusahaan, investor, pemerintah, dan sebagainya.
3. Fluktuasi keuangan yang disebabkan berubahnya sistem keuangan internasional yang menimbulkan munculnya risiko perubahan kurs valuta asing sehingga memerlukan informasi akuntasi.
4. Meningkatnya harga sumber-sumber alam dan komoditas serta monopoli.
5. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan aspirasi dunia ketiga.
6. Meningkatnya peranan pasar modal. Dari aspek Pasar Modal Global ditemukan berbagai indikator penting yang mau tidak mau memerlukan akuntansi internasional.
Beberapa indikator itu adalah sebagai berikut:
- Cash flow dari transaksi overseas saat ini adalah US 1,4 triliun dolar per hari
- Ada kecenderungan volume capital market sehingga meningkat
- Ada kecenderungan konsolidasi dan integrasi pasar modal dunia karena, yaitu:
Mengurangi transaction cost
Masalah likuiditas
Semakin besar suatu pasar bursa semakin baik
7. Berubahnya Vision Pasar Modal, hal ini ditandai oleh:
- Penggunaan Decimal Pricing dalam tgransaksi bursa
- Munculnya pasa yang saling terkait atau linked exchange
- Penggunaan Electronic Trading System di seluruh pasar modal
- Adanya Global Accounting Standard satu standar global
- Tidak ada lagi batas Negara borderless country
8. Pasar Modal USA
Pasar modal Amerika termasuk pasar modal yang paling cepat menjadi pasar global. Pada tahun 1999 di pasar bursa NYSE (New York Stock Exchange) terdapat 1200 perusahaan asing yang terdaftar (listed) di pasar modal USA yang berasal dari 56 negara.
Bayangkan semua perusahaan ini wajib mengikuti standar akuntansi negaranya. Dari 56 negara ini memiliki 56 standar akuntansi yang saling berbeda, dan merupakan 32% dari seluruh kapitalisasi pasar (market capitalization) di NYSE
Demikianlah pembahasan mengenai Akuntansi Internasional – Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Kendala semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.