Biaya Adalah – Pengertian, Klasifikasi, Unsur dan Contoh
Biaya adalah – Definisi Menurut Para Ahli, Klasifikasi, Unsur & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang Biaya yang dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, klasifikasi, unsur-unsur dan contoh-contohnya, agar anda lebih paham dan paham, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Definisi Biaya
Biaya adalah pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau perorangan dengan tujuan memperoleh keuntungan lebih dari kegiatan yang dilakukan “Raharjaputra, 2009”. Dalam hal biaya, terkadang cukup merepotkan untuk membedakan antara biaya dan pengeluaran, perbedaannya dijelaskan di bawah ini.
Biaya adalah biaya dalam arti pengorbanan/pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan atau individu yang berhubungan langsung dengan output/produk yang dihasilkan oleh perusahaan/individu tersebut. Misalnya: bahan baku dan penolong, biaya tenaga kerja langsung dan biaya umum pabrik “Mandor/Pengawas pabrik, GM pabrik, bahan bakar, perlengkapan pabrik, listrik pabrik dan lain-lain”, dalam struktur laporan Rugi/Laba perusahaan biasanya disebut Harga Pokok Produksi .
Baca Juga Artikel Terkait : Akuntansi Biaya adalah
Beban adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau perorangan yang hanya merupakan kegiatan pendukung, misalnya: biaya umum dan administrasi dan biaya pemasaran/penjualan, seperti gaji pegawai kantor pusat, biaya telepon/air/gas/AC kantor pusat, biaya penjualan dan pemasaran biaya dan lain-lain
Berikut beberapa definisi biaya menurut para ahli, yang terdiri dari:
-
Gasperz, 2003
Biaya adalah biaya dalam ilmu ekonomi manajerial yang mencerminkan efisiensi sistem produksi, jadi konsep biaya juga merujuk pada konsep produksi, namun jika dalam konsep produksi kita berbicara tentang penggunaan input fisik dalam menghasilkan output produksi, maka dalam biaya konsep kami menghitung penggunaan input ini dalam nilai ekonomi.
-
Sunarto, 2003
Biaya adalah biaya barang atau bagiannya yang telah digunakan atau dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan.
-
Gan, 1990
Biaya adalah pengorbanan yang bertujuan untuk memproduksi atau memperoleh suatu komoditi. Pengorbanan yang tidak memiliki tujuan disebut pemborosan dan tidak termasuk biaya.
-
Maidin, 2003
Biaya juga sering diartikan sebagai nilai pengorbanan untuk memperoleh suatu output tertentu. Pengorbanan itu bisa berupa uang, barang, tenaga, waktu atau kesempatan. Dalam analisis ekonomi, nilai kesempatan (untuk mendapatkan sesuatu) yang hilang karena melakukan kegiatan lain juga diperhitungkan sebagai biaya, yang disebut biaya kesempatan.
-
Rahardja & Manurung, 2002
Bagi seorang Akuntan, biaya adalah total uang yang dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu.
Baca Juga Artikel Terkait : Definisi “Opportunity Cost” & (Karakteristik – Contoh – Kesimpulan)
Klasifikasi Biaya
Jenis biaya tersebut antara lain :
1. Penggolongan Biaya Berdasarkan Tujuan Pengambilan Keputusan
Berdasarkan tujuan pengambilan keputusan manajemen, biaya dapat dikelompokkan menjadi “Supriyono, 2011”.
- Biaya Relevan “Biaya Relevan”
Biaya relevan adalah biaya yang terjadi pada alternatif tindakan tertentu, tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan lain. Biaya relevan akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya relevan harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. - Biaya Tidak Relevan “Biaya Tidak Relevan”
Biaya tidak relevan adalah biaya yang tidak berbeda di antara alternatif tindakan. Biaya yang tidak relevan tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap sama terlepas dari alternatif yang dipilih. Oleh karena itu biaya yang tidak relevan tidak boleh dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
2. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku
Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan, biaya dapat diklasifikasikan menurut perilakunya sehubungan dengan perubahan volume kegiatan yang dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Biaya Tetap “Biaya Tetap”
Biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap konstan, tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan atau kegiatan sampai tingkat tertentu. Biaya tetap per unit berbanding terbalik dengan perubahan volume atau kapasitas aktivitas. Semakin tinggi tingkat aktivitas, semakin rendah biaya tetap per unit. Semakin rendah tingkat aktivitas, semakin tinggi biaya tetap per unit.
- Biaya Variabel “Biaya Variabel”
Biaya variabel “Biaya Variabel” adalah biaya yang totalnya berubah secara proporsional menjadi “proporsional” dengan perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume kegiatan atau aktivitas, maka semakin tinggi total biaya variabel secara proporsional. Semakin rendah volume aktivitas, semakin rendah total biaya variabel secara proporsional.
- Biaya Semivariabel “Biaya Semivariabel/Biaya Campuran”
Biaya semivariabel adalah biaya yang memiliki unsur biaya tetap dan biaya variabel di dalamnya. Elemen biaya tetap adalah biaya minimum untuk menyediakan layanan sedangkan elemen biaya variabel adalah bagian dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh volume kegiatan.
Jumlah total biaya semivariabel berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, tetapi tingkat perubahannya tidak proporsional atau proporsional. Semakin tinggi volume aktivitas, semakin tinggi total biaya semivariabel. Semakin rendah volume aktivitas, semakin rendah total biaya semivariabel, tetapi perubahannya tidak sebanding dengan perubahan volume aktivitas. Contoh biaya semivariabel adalah biaya listrik, biaya telepon dan biaya air.
Baca Juga Artikel Terkait : Dividen adalah
Elemen Biaya
Berikut adalah beberapa elemen biaya, yang terdiri dari:
- Biaya adalah harga pokok barang atau bagiannya untuk memperoleh pendapatan
- Biaya mencerminkan efisiensi sistem produksi
- Biaya adalah pengorbanan untuk tujuan tertentu
- Pengorbanan bisa berupa uang, barang, tenaga, waktu atau kesempatan
Contoh Biaya
Berikut adalah beberapa contoh biaya, yang terdiri dari:
1. Untuk menghasilkan 1 ton gabah, seorang produsen memutuskan mempekerjakan 10 orang pekerja, dan menyewa 1 hektar sawah. Upah untuk setiap pekerja adalah Rp. 20.000 dan sewa tanah Rp. 5.000.000 per hektar untuk satu musim tanam. Berapa nilai uang (biaya) yang harus dikeluarkan produsen untuk menghasilkan 1 ton gabah?
diskusi:
Dengan asumsi input yang digunakan untuk memproduksi 1 ton gabah adalah 10 tenaga kerja dan 1 hektar sawah, produsen harus membayar Rp. 7.000.000, untuk 10 pekerja Rp. 2.000.000 ditambah sawah Rp. 5.000.000. Tinggi rendahnya biaya yang dikeluarkan oleh seorang produsen tergantung dari output yang akan diproduksi. Ada hubungan tertentu antara biaya dan output. Fluktuasi kurva produksi (TPP, APP, atau MPP) juga akan tercermin dalam fluktuasi kurva biaya produksi (TVC, AVC dan MC).
Informasi:
TK = Tenaga Kerja (input Variabel) → FC = Biaya Tetap
TPP = Q = Total Produksi → TVC = Total Biaya Variabel
APLIKASIL = Rata-rata produk → TC = Biaya Total
MPP = Produk Marjinal → AC = Biaya Rata-Rata
AVC = Biaya Variabel Rata-Rata → MC = Biaya Marjinal
Baca Juga Artikel Terkait : Pemasaran Internet adalah
2. Diketahui harga tenaga kerja yang digunakan (upah) untuk setiap orang dan biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh Pak Toni. Jika upah per orang per hari Rp 15.000 dan biaya tetap Rp 30.000 per hari, tentukan biaya variabel rata-rata (AVC), biaya tetap rata-rata (AFC), biaya rata-rata (AC), dan biaya marjinal (MC).
diskusi:
Secara matematis, total biaya variabel (TVC) adalah hasil perkalian tingkat upah per pekerja dengan jumlah pekerja yang digunakan. Sedangkan biaya variabel rata-rata adalah hasil bagi antara total biaya variabel (TVC) dengan jumlah output yang dihasilkan atau AVC = TVC : Q. Dengan demikian, perusahaan menghadapi TVC sebesar Rp 60.000 per hari dengan menggunakan 4 pekerja dan rata-rata variabel biaya rata-rata untuk setiap unit tas yang diproduksi adalah Rp. 60.000 : 12 = Rp5.000.
Jika Pak Toni menambah tenaga kerjanya menjadi 5 orang maka muka TVC adalah Rp 75.000 dan AVC adalah Rp 75.000 : 15 = Rp 5.000. Biaya tetap rata-rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dengan jumlah output yang dihasilkan atau AFC = TFC : Q. Dengan demikian biaya tetap rata-rata untuk setiap unit tas dalam penggunaan tenaga kerja 4 orang adalah Rp 30.000 : 12 = Rp . 2.500. Sedangkan biaya tetap rata-rata untuk setiap unit tas dengan tenaga kerja 5 orang adalah Rp30.000 : 15 = Rp2.000. biaya rata-rata total merupakan penjumlahan biaya variabel rata-rata dengan biaya tetap rata-rata atau AC = AVC + AFC.
Biaya rata-rata total tas unit untuk penggunaan 4 pekerja adalah Rp 5.000 + Rp. 2.500 = Rp. 7.500. Sebaliknya, total biaya rata-rata untuk menggunakan 5 pekerja adalah Rp 5.000 + 2.000 =Rp. 7.000. Biaya marjinal adalah hasil bagi antara perubahan biaya total dan perubahan tingkat output atau MC = dTC:dQ. Total biaya yang dihadapi pada tingkat output 12 unit kantong adalah Rp90.000 dan pada tingkat output 15 unit kantong adalah Rp105.000. dengan demikian besarnya biaya marjinal adalah (Rp 105.000 – Rp 90.000) : 15 – 12 =Rp. 5.000 untuk satu unit perubahan produksi tas.
Bibliografi:
- Soeratno. 2003. Pengantar Ekonomi Mikro Edisi ke-2. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ekonomi, Yayasan Keluarga Pahlawan Nasional.
- Sukirno Sadono. 2001. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada.
Demikianlah pembahasan mengenai Biaya adalah – Definisi Menurut Para Ahli, Klasifikasi, Unsur & Contoh Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂