Contoh Diakronik – Pengertian, Ciri, Tujuan, Cara Berpikir
Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis, berasal dari kata diachronich; (dia dalam bahasa latin berarti melalui/melampaui dan chronicus berarti waktu).
Diakronis berarti meluas dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
Kronologi adalah catatan peristiwa yang diurutkan menurut waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu yang benar, tetapi juga dapat membantu untuk membandingkan peristiwa sejarah pada waktu yang sama di berbagai tempat yang terkait dengan peristiwa tersebut.
Definisi Diakronis
Diakronis adalah metode atau cara mempelajari sejarah dengan melalui, melintasi, melampaui dan menjelajahi waktu, sehingga dapat menggambarkan peristiwa sejarah secara mendetail. Kata diakronis sendiri berasal dari kata Yunani “He” yang berarti “melewati” dan kata “Charons” yang berarti “waktu”, jadi diakronis diartikan sebagai persilangan, perlintasan atau penjelajahan waktu.
Baca Juga Artikel Terkait : Semantik adalah
Arti lain dari diakronis adalah cara berpikir secara kronologis atau berurutan dalam menganalisis suatu peristiwa, secara kronologis disini adalah catatan peristiwa yang berurutan menurut waktu terjadinya. Diakronis sering disamakan dengan kronologi karena agar kita dapat mempelajari suatu sejarah, kita dapat mengurutkan peristiwa-peristiwanya dan tidak membuatnya acak, sehingga kita mengetahui kronologi peristiwa sejarah secara berurutan.
Jadi dapat disimpulkan, tujuan diakronis adalah untuk mengajarkan kita cara berpikir secara kronologis, teratur dan berurutan atau agar kita mempelajari sejarah dalam urutan terjadinya peristiwa-peristiwa dalam sejarah.
Seperti halnya kita mempelajari masa perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajah Jepang, kita menggunakan batasan tahun antara tahun 1942 dan 1945 dan dari rentang tahun tersebut kita akan mencari dan merinci peristiwa apa saja yang terjadi pada saat itu.
Konsep pemikiran diakronis seperti:
- Melihat peristiwa dalam masyarakat sebagai sesuatu yang terus bergerak yang memiliki hubungan sebab akibat.
- Mempelajari kehidupan dalam masyarakat secara memanjang dan memiliki dimensi waktu.
- Dapat menggambarkan proses perubahan peristiwa yang terus terjadi dari waktu ke waktu.
Fitur Diakronis
Metode berpikir diakronis dalam sejarah memiliki beberapa ciri, antara lain:
- Mempelajari suatu peristiwa sejarah seiring berjalannya waktu.
- Sering digunakan dalam pembelajaran sejarah.
- Cakupan kejahatannya sangat luas.
- Umumnya kajiannya bersifat historis atau historis.
- Kajian bersifat memanjang dan memiliki dimensi waktu.
- Fokus pada proses ketika suatu peristiwa terjadi.
- Sifat dinamis.
Baca Juga Artikel Terkait : Komprehensif: Definisi dan (Penggunaan – Contoh)
Cara Berpikir Diakronis dalam Mempelajari Sejarah
Sejarah bersifat diakronis, artinya meluas dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial bersifat sinkron, artinya meluas dalam ruang. Sejarah berkaitan dengan proses, sejarah akan berbicara tentang peristiwa tertentu di suatu tempat tertentu, dari waktu A ke waktu B.
Contoh:
- Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
- Terjadi Perang Diponegoro, 1925-1930
- Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949
- Gerakan Zionis 1897-1948
Contoh Diakronis
Sejarah bersifat diakronis, artinya meluas dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang, sejarah akan berbicara tentang peristiwa tertentu di tempat tertentu, dari waktu A ke waktu B. Sejarah akan diceritakan secara kronologis. Sejarah diakronis digunakan untuk menceritakan secara kronologis suatu peristiwa di suatu tempat. Hal ini berbeda dengan sejarah sinkronis yang menekankan suatu peristiwa pada waktu tertentu. Agar lebih mudah dipahami.
Berikut adalah beberapa contoh diakronis, yang terdiri dari:
Baca Juga Artikel Terkait :
1. Kronologi Pertempuran Ambarawa (20 Oktober – 15 Desember 1945)
- Pasukan sekutu yang didukung oleh NICA mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945.
- Tanggal 23 November 1945 saat matahari mulai terbit, baku tembak dimulai antara pejuang kemerdekaan dan pasukan Sekutu.
- Kolonel Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar pada tanggal 11 Desember 1945.
- Serangan dimulai pada 12 Desember 1945 pukul 4:30 pagi.
- Pertempuran tersebut berakhir pada tanggal 15 Desember 1945 dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa. Sekutu disuruh mundur ke Semarang.
2. Kronologi Pertempuran Surabaya (27 Oktober – 20 November 1945)
- Pasukan Inggris bersama NICA mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945.
- Setelah peristiwa robeknya bagian biru bendera Belanda, pada tanggal 27 Oktober 1945 pecah pertempuran pertama antara tentara Indonesia dan Inggris.
- Gencatan senjata antara Indonesia dan tentara Inggris ditandatangani pada tanggal 29 Oktober 1945.
- Setelah gencatan senjata, bentrokan terus terjadi hingga berujung pada terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (kepala tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada tanggal 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30.
- Pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum pada 10 November 1945 meminta pihak Indonesia menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan.
- Ultimatum diabaikan. Pada tanggal 10 November 1945 pagi tentara Inggris melancarkan serangan besar-besaran.
3. Kronologi Pertempuran 5 Hari di Semarang (15 Oktober – 19 Oktober 1945)
- Tahanan Jepang melarikan diri pada hari Minggu, 14 Oktober 1945.
- Desas-desus menyebar bahwa sumber air minum di Semarang telah diracuni. Dr. Kariadi yang hendak memeriksa sumber air dibunuh oleh tentara Jepang.
- Terjadilah pertempuran yang berlangsung selama lima hari mulai dari tanggal 15 Oktober 1945.
4. Perang Padri (1821-1837)
Peristiwa penting yang terjadi:
- Sempat terjadi perang antara kaum padri dengan masyarakat adat, namun pada tanggal 15 Juli 1825 dibuat kesepakatan damai di Padang yang mengharuskan pasukan Belanda ditarik kembali ke Jawa.
- Pada tahun 1834 Belanda mengerahkan pasukan untuk menyerang pusat pertahanan Kaum Padri di Bonjol.
- Pada tanggal 25 Oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan ke Minahasa sampai wafatnya.
5. Perang Diponegoro (1825-1830)
Peristiwa penting yang terjadi:
- Pemerintah kolonial berencana membangun jalan untuk memudahkan transportasi dan fasilitas militer di Yogyakarta.
- Pada tanggal 20 Juli 1825 perang Tegalrejo dikepung tentara Belanda.
- Diponegoro dan pengikutnya menyusun strategi gerilya.
- Belanda menerapkan strategi Fort Stelsel pada tahun 1827.
- Pada tahun 1829 Kiai Maja ditangkap.
- Pangeran Diponegoro ditangkap di Magelang pada 25 Maret 1930.
Baca Juga Artikel Terkait : Perlawanan Rakyat Indonesia
Tujuan Diakronis
Tujuan diakronis adalah mengajarkan kita cara berpikir secara kronologis, teratur dan berurutan. Beberapa ciri diakronis seperti:
- Mempelajari suatu peristiwa sejarah seiring berjalannya waktu.
- Cakupan kajiannya sangat luas.
- Studinya selalu bersejarah.
- Fokus pada proses ketika suatu peristiwa terjadi.
Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Diakronis – Pengertian, Ciri, Tujuan dan Cara Berpikir Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂