Pendidikan

Kalimat Baku – Pengertian, Tidak Baku, Ciri, Penyebab Dan Contoh

Kalimat baku dan tidak baku

Kalimat Baku – Definisi, Non Baku, Ciri, Penyebab dan Contoh – Dalam hal ini kalimat baku adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah atau kaidah pembentukan kalimat berdasarkan ejaan yang telah disempurnakan “EYD”. Dengan kata lain kalimat baku menggunakan struktur, ejaan dan juga pemilihan kata yang tepat dan benar agar kalimat tersebut dapat mencapai tujuannya yaitu mampu menyampaikan gagasannya kepada pendengar atau pembaca secara tepat dan tepat.

kalimat baku


Walaupun sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, ada kalanya kalimat baku belum bisa dikatakan kalimat efektif. Hal ini dikarenakan indikator kalimat efektif adalah mampu menyampaikan gagasan secara jelas dan tepat. Sementara itu, tidak semua kalimat baku dapat menyampaikan gagasan utama. Namun, semua kalimat efektif harus merupakan kalimat baku. Pertimbangkan contoh-contoh berikut:


“Dani membaca buku sejarah baru di perpustakaan sekolah”

Jika dilihat dari kaidah bahasa Indonesia yang baku, kalimat di atas belum efektif karena masih rancu dan menimbulkan multitafsir.


Ciri-ciri Kalimat Baku

Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat baku jika memiliki ciri-ciri kalimat baku sebagai berikut:

  • Kalimat standar menggunakan ejaan, tanda baca, dan struktur yang benar.
  • Kalimat standar yang menyampaikan gagasan utama dengan benar disebut kalimat efektif.

Ketentuan Kalimat Standar

Kondisi kalimat standar meliputi:


Menggunakan Tanda Baca yang Benar

Penggunaan tanda baca sangat penting untuk membuat kalimat menjadi baku atau tidak baku. Penggunaan tanda baca seperti titik, koma, tanda tanya, tanda petik harus sesuai dengan kaidah penulisan kalimat bahasa Indonesia.

Berikut beberapa fungsi tanda baca :

  • Koma (,): memisahkan klausa utama, dan klausa bawahan memisahkan kalimat pendamping dan kalimat langsung serta memisahkan frasa/kata yang sama dalam uraian dan seterusnya.
  • Titik (.) : menandai akhir kalimat.
  • Tanda tanya (?) : digunakan dalam kalimat tanya dan lain-lain.

Menggunakan Huruf Kapital yang Benar

Sebuah kalimat akan menjadi tidak baku jika ditulis dengan huruf kapital yang salah, sehingga penggunaan huruf kapital ini harus diperhatikan. Huruf kapital biasanya digunakan untuk nama orang, tempat, huruf awal kalimat dan sebagainya.


Memiliki Struktur Dan Tata Bahasa Yang Benar

Kalimat baku harus memiliki ketelitian dalam struktur bahasa dan tata bahasanya, yang dimaksud dengan struktur dan tata bahasa adalah kejelasan struktur mana yang menjadi subjek, predikat, objek dan kata keterangan. contoh :

  • Ayah membelikan buku kakak (tidak standar)
  • Ayah membelikan adik buku (standar).

Baca juga: Paradoks


Bersatu

Kalimat baku yang termasuk kalimat efektif harus memiliki syarat yang koheren. Kalimat yang koheren adalah hubungan antara struktur dan gagasan utama yang harus cocok atau mendukung satu sama lain.

Perhatikan kalimat-kalimat berikut:

“Dari data yang diperoleh menunjukkan angka kecelakaan sepeda motor sangat tinggi”

Kalimat di atas tidak baku karena tidak memiliki unsur subjek yang jelas. Kalimat tersebut harus ditulis seperti berikut.

“Kecelakaan sepeda motor sangat tinggi berdasarkan data yang diperoleh.”


Ekonomis

Kalimat baku harus memiliki kehematan kata, selain itu kehematan penggunaan kata juga membuat kalimat baku menjadi kalimat efektif.

Pertimbangkan contoh-contoh berikut:

“Nyonya demo di depan pintu Gedung Perwakilan Rakyat RI.”

Kalimat di atas tidak baku dan juga efektif karena terdapat pemborosan kata di dalamnya, seharusnya kalimat tersebut adalah:

“Ibu-ibu demo di depan pintu Gedung Perwakilan Rakyat RI”.


Logis

Syarat kalimat baku yang terakhir adalah logis, suatu kalimat dikatakan logis jika kalimat tersebut dapat dipahami atau diterima dengan akal sehat. Jika kita membaca sebuah kalimat dan terdengar aneh, maka kalimat tersebut tidak baku.

Pertimbangkan contoh-contoh berikut:

“Yang merokok harap dimatikan”

Kalimat tersebut tidak logis karena tidak masuk akal, sepintas terdengar seperti orang yang merokok hendak dibunuh, seharusnya kalimat tersebut:

“Orang yang merokok harus mematikan rokoknya.”


Contoh Kalimat Tidak Baku dan Kalimat Baku

Setelah membaca artikel ini, kami yakin Anda sudah memahami kalimat baku dan tidak baku. Untuk lebih meyakinkan Anda, berikut adalah contoh kalimat tidak baku yang secara tidak sadar sering kita gunakan bersamaan dengan kalimat baku.

  • Buah jatuh setelah ditiup angin (tidak mentah)
  • Buah jatuh setelah ditiup angin (baku)
  • Andi membeli mobil warna putih (tidak standar)
  • Andi membeli mobil hitam (bawaan)

Baca juga: Majas Litotes


Kata Standar dan Non-Standar

(Kata tidak baku = Kata baku)


SEBUAH

  1. selesai = selesai
  2. baterai = baterai
  3. aksi = aksi
  4. adap = adab
  5. adzan = adzan
  6. aktivitas = aktivitas
  7. aktif = aktif
  8. analisis = analisis
  9. anarki = anarki
  10. anggota = anggota
  11. antrian = antrian
  12. apotik = apotik
  13. akuarium = akuarium
  14. ateis = ateis
  15. atlit = atlit
  16. atmosfer = atmosfer
  17. otobiografi = otobiografi
  18. prinsip = prinsip
  19. azas = dasar

B

  • sungguh = sekali
  • biosfer = biosfer
  • bus = bus

C

  1. cabai = cabe
  2. lelah = lelah
  3. centimeter = centimeter
  4. cidera = cidera
  5. suvenir = suvenir
  6. budaya = budaya

D

  • di dalam = di dalam
  • debet = debet
  • defaluasi = devaluasi
  • deputi = deputi
  • detail = detail
  • diagnosis = diagnosa
  • definisi = definisi
  • selamat datang = selamat datang
  • do’a = doa
  • uang = uang
  • durian = durian
  • zat = zat

Baca juga: Ironi


e

  1. ekstrim = ekstrim
  2. ekuivalen = ekuivalen
  3. elit = elit
  4. tidak = tidak

F

  • mengerti = mengerti
  • akrab = akrab
  • pesta = pesta
  • berpikir = berpikir
  • frekuensi = frekuensi
  • frustrasi = frustrasi

G

  1. mudah = mudah
  2. ubin = genting
  3. glukosa = glukosa
  4. gua = gua
  5. goyang = goyang
  6. grup = grup
  7. pondok = gubuk

H

  • hadist = hadits
  • esensi = esensi
  • hektar = hektar
  • tiup = tiup
  • menampar = menampar
  • heterogen = heterogen
  • mendesak = mendesak
  • memeras = memeras
  • hipotesa = hipotesa
  • hipotek = hipotek
  • hirarki = hirarki
  • hisap = hisap
  • hutang = hutang

Baca juga: Narator Adalah


Saya

  1. ideologi = ideologi
  2. ikhlas = ikhlas
  3. gelar = derajat
  4. izin = izin
  5. hilang = hilang
  6. imajinasi = imajinasi
  7. flu = flu
  8. infus = infus
  9. institut = institut
  10. insyaf = insaf
  11. kecerdasan = kecerdasan
  12. interogasi = interogasi
  13. introspeksi = introspeksi
  14. interupsi = interupsi
  15. istri = istri

J

  • jadwal = jadwal
  • zaman = zaman
  • mayat = mayat
  • jenius = jenius

K

  1. aturan = aturan
  2. jika = jika
  3. kangguru = kangguru
  4. saku = saku
  5. kaos = kaos
  6. karir = karir
  7. kategori = kategori
  8. karisma = karisma
  9. kongres = kongres
  10. beton = beton
  11. konferensi = konferensi
  12. kreativitas = Kreativitas
  13. kualifikasi = kualifikasi
  14. kualitas = kualitas
  15. kuantitas = kuantitas
  16. kuitansi = kuitansi

Baca juga: Contoh pamflet


L

  • laba-laba = laba-laba
  • langganan = pelanggan
  • plat = lurus
  • lesung pipit = lesung pipit
  • linier = linier
  • lubang = lubang

M

  1. manajemen = manajemen
  2. mangkok = mangkok
  3. mantap = mantap
  4. masalah = masalah
  5. curah = massa
  6. mempesona = mempesona
  7. manajer = manajer
  8. mencuci = mencuci
  9. merek = merek
  10. ubah = ubah
  11. mesjid = mesjid
  12. meterei = segel
  13. metode = metode
  14. mikroba = mikroba
  15. miliar = miliar
  16. misi = misi
  17. monarki = monarki
  18. menopause = menopause
  19. akhlak = akhlak
  20. mozaik = mozaik
  21. mulia = mulia
  22. museum = museum

N

  1. nafas = nafas
  2. terlihat = terlihat
  3. saran = nasihat
  4. menetralisir = menetralkan
  5. angka = angka

HAI

  • objek = objek
  • omzet = omzet
  • otentik = asli
  • otopsi = otopsi

Baca juga: Surat Apakah


P

  1. paspor = paspor
  2. pergi = pergi
  3. ingin = ingin
  4. kredit = kredit
  5. peduli = peduli
  6. fisik = fisik
  7. foto = foto
  8. pondasi = landasan
  9. praktek = praktek
  10. profesor = profesor
  11. provinsi = provinsi
  12. berpaling = berpaling
  13. anak laki-laki = anak laki-laki

Q

R

  • ramadhan = ramadhan
  • ramai = ramai
  • laporan = laporan
  • rejeki = rejeki
  • relatif = relatif
  • risiko = risiko
  • semangat = semangat
  • Sinar-X = sinar-X
  • ubah = ubah

S

  1. sanksi = sanksi
  2. sariawan = sariawan
  3. sate = sate
  4. sederhana = sederhana
  5. berantakan = berantakan
  6. Senin = Senin
  7. sentausa = sentosa
  8. tolong = tolong
  9. sintesis = sintesa
  10. sistem = sistem
  11. sistematis = sistematis
  12. sportivitas = sportivitas
  13. sporty = sporty
  14. standar = standar
  15. standardisasi = standardisasi
  16. bersyukur = bersyukur
  17. sutera = sutera
  18. syah = sah
  19. saraf = saraf

Baca juga: Diksi – Pengertian, Contoh, Ciri, Jenis, Istilah, Fungsi dan Tujuan


Q

  • singgasana = singgasana
  • teknik = teknik
  • teknologi = teknologi
  • teoretis = teoretis
  • nabrak = nabrak
  • sudah = terlambat
  • ditinggalkan = ditinggalkan
  • teater = teater
  • telepon = telepon
  • terampil = terampil
  • trotoar = trotoar

kamu

  1. universitas = universitas
  2. urin = urin

V

W

X

Y


Baca juga: √ Tut Wuri Handayani : Pengertian & Makna Arti Menurut Para Ahli


Demikianlah pembahasan tentang Kalimat Standar – Definisi, Non-standar, Karakteristik, Penyebab dan Contoh Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button