Kecerdasan Logika Matematika – Ciri, Komponen, Cara dan Tahapan
Pengertian Kecerdasan Logika Matematika
Kecerdasan logika matematika adalah kemampuan seseorang dalam menghitung, mengukur, dan menyelesaikan hal-hal yang bersifat matematis. Secara bahasa, logika berasal dari kata logos “bahasa Yunani” yang artinya kata, ucapan, pikiran. Kecerdasan logika dikenalkan oleh Prof. Howard Garner, Kecerdasan logika matematika sering dipandang dan dihargai lebih tinggi dari jenis-jenis kecerdasan lainnya. Kecerdasan ini dicirikan sebagai kemampuan yang dimiliki otak kiri.
Ciri-Ciri Kecerdasan Logika Matematika
Kecerdasan logika matematika mempunyai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat membedakan dengan jenis-jenis kecerdasan lainnya yaitu sebagai berikut “Linda Campbell, dkk 2002:41”:
- Merasakan berbagai tujuan dan fungsi mereka dalam lingkungannya.
- Mengenal konsep-konsep yang bersifat kuantitas, waktu dan hubungan sebab dan akibat.
- Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menunjukkan secara nyata “konkret”, baik objek maupun konsep-konsep.
- Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah secara logis.
- Memahami pola-pola dan hubungan-hubungan.
- Mengajukan dan menguji hipotesis.
- Menggunakan bermacam-macam keterampilan matematis seperti memperkirakan “estimating”, perhitungan algoritme “calculating algorithms”, menafsirkan statistik “interpreting statistics” dan menggambarkan informasi visual dalam bentuk grafik “gambar”.
- Menyukai operasi yang kompleks seperti kalkulus, fisika, pemrograman komputer atau metode penelitian.
- Berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti, membuat hipotesis, merumuskan berbagai model, mengembangkan contoh-contoh tandingan dan membuat argumen-argumen yang kuat.
- Menggunakan teknologi untuk memecahkan masalah matematis.
- Mengungkapkan ketertarikan dalam karir-karis seperti akuntansi, teknologi komputer, hukum, mesin dan ilmu kimia.
- Menciptakan model-model baru atau memahami wawasan baru dalam ilmu pengetahuan alam dan matematika.
Komponen Kecerdasan Logika Matematika
Kecerdasan matematika dibedakan dalam enam komponen yaitu:
- Kemampuan abstraksi
- Kemampuan logika berpikir
- Pemahaman yang spesifik
- Kekuatan intuitif
- Kemampuan menggunakan rumus/formula
- Daya ingat/imajinasi berpikir matematika
Cara Melatih Kecerdasan Logika Matematika
Kecerdasan logika matematika ialah kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berfikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual dan pola numerik dan pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk merangsang kecerdasan logika matematika ialah sebagai berikut “Aqila Smart, 2012:111-112”:
- Tempelkan poster-poster matematika, seperti perkalian, penjumlahan, pengurangan dan lain-lain.
- Ajarkan kepadanya cara hitung yang menyenangkan dan mudah dilakukan dimana saja, misalnya dengan jari.
- Beri dia alat untuk menghitung seperti sempoa bila ia belum lancar menghitung.
- Belikan komik-komik matematika dan pelajaran lainnya untuk mengatasi kelemahannya pada pelajaran.
- Stimulasi dengan program komputer yang mengajarkan teknik membaca logis.
- Jika mempunyai waktu luang, ajak anak bermain permainan yang menggunakan logika untuk memenangkan misalnya catur, teka-teki, tebak-tebakan dan lain-lain.
Cara Mengembangkan Kecerdasan Logis
Thomas Amstrong dalam bukunya 7 Smart of Kind menyebutkan ada 25 cara mengembangkan kecerdasan Logika ini, yaitu:
- Lakukan permainan logika matematika dengan teman atau keluarga.
- Pelajari cara menggunakan sempoa
- Kerjakan teka-teki logika/asah otak.
- Siapkan kalkulator untuk menghitung soal matematika yang anda hadapi sehari-hari.
- Pelajari sebuah bahasa komputer.
- Belilah perangkat sains dan lakukan beberapa percobaan ilmiah.
- Adakan diskusi keluarga tentang konsep matematika atau sains di dlam berita.
- Ambil kursus tentang sains atau matematika, atau beli buku dan dipelajari secara mandiri.
- Berlatih memecahkan persoalan matematika sederhana.
- Bacalah, baik di majalah atau surat kabar bagian konsep ekonomi atau keuangan yang belum anda kenal sebelumnya.
- Kunjungi musium sains, planetarium, atau pusat sains lainnya.
- Bacalah tentang penemuan matematika/sains lainnya.
- Bacalah cara meggunakan heuristik dalam memecahkan masalah.
- Bentuk sebuah kelompok studi untuk membahas penemuan ilmiah terakhir serta implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
- Tontonlah tanyangan dokumenter mengenai sains.
- Lingkari konsep sains/matematika yang belum anda kenal dalam bacaan, carilah penjelasan, baik dari buku atau orang yang mengetahuinya.
- Rekam suara anda yang sedang berbicara keras-keras tentang cara memecahkan persoalan matematika yang rumit.
- Identifikasikan konsep ilmiah yang penting disekitar rumah atau lingkungan anda.
- Berlangganan majalah ilmiah.
- Hadapi, jangan hindari, soal matematika dalam hidup sehari-hari.
- Beli mikroskop, teleskop atau yang lainnya untuk mengamati atau meneliti alam sekitar anda ,
- Ajarkan konsep matematika atau sains kepada orang yang kurang mengetahuinya.
- Kunjungi laboratorium sains atau tempat lainnya dimana konsep dan atau matematika digunakan.
- Gunakan balok, butir kacang, atau benda konkrit lainnya dalam mempelajari knsep matematika yang masih baru.
- Buatlah kelompok pendukung “orang yang takut matematika” bagi mereka yang merasa cemas bila dipaksa berurusan dengan angka.
Tahapan Perkembangan Peningkatan Kecerdasn Matematis Logis
Menurut tahap perkembangannya dapat dilihat, peningkatan kecerdasan logika matematika pada anak, antara lain:
0 – 1 tahun | Anak sangat suka mengamati apa saja yang ada disekitarnya yang dapat dijangkau dengan mudah |
1,5 – 2,5 tahun | Ia akan mulai mengklasifikasi objek objek mungkin berdasarkan warna, bentuk dan fungsi. Atau apabila diusia ini anak mulai berbicara, kesadaran terhadap konsep “besar” dan “kecil” akan berkembang dan memasuki tingkatan konsep “lebih besar” atau “lebih kecil” dengan membandingkan berbagai benda. |
3 – 4 tahun | Anak menyukai kegiatan menyusun benda berdasasrkan urutan kecil ke besar. Diusia ini anak telah berada dalam tahap perkembangan berpikir untuk menimbang dan mengukur.Anak usia 3 tahun sudah mulai menyadari konsep pola tertentu, misal kancing yang disusun dengan pola warna tertentu biru, merah, kuning, hijau, anak usia ini sudah dapat meniru susunan dengan pola yang samaKonsep logika lain yang mulai berkembang adalah konsep tentang hubungan sebab akibat.
Hal hal yang relatif bisa diukur :
|
4 – 5 tahun | Anak biasanya sudah mulai memahami konsep bilangan, dan berkembang kepekaannya terhadap konsep ukuran ukuran yang ada disekitarnyaHal hal yang relatif bisa diukur :
|
Demikianlah pembahasan mengenai Kecerdasan Logika Matematika – Pengertian, Ciri, Komponen, Cara dan Tahapan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Baca Juga: