Pendidikan

Komunikasi Lisan dan Tertulis – Ciri, Jenis, Prinsip, Syarat

Komunikasi Lisan dan Tertulis – Pengertian, Ciri, Jenis, Prinsip, Istilah, Bentuk, Kelebihan & Kelemahan – Untuk pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang Komunikasi Lisan dan Tertulis yang dalam hal ini meliputi pengertian, ciri-ciri, jenis, prinsip, istilah, bentuk, kelebihan dan kekurangan, agar lebih paham dan paham, simak ulasan lengkapnya dibawah ini.

Komunikasi Lisan dan Tertulis

Pengertian Komunikasi Lisan

Komunikasi lisan adalah bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata-kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicara. Biasanya komunikasi lisan dapat dilakukan dalam kondisi personal atau individu yang berkomunikasi secara tatap muka.


Misalnya pada saat berkomunikasi secara tatap muka, selain itu komunikasi lisan ini juga dapat dilakukan melalui alat berupa komputer yang dilengkapi dengan fasilitas konferensi jarak jauh (computer teleconference) atau tatap muka melalui televisi sirkuit tertutup (closed circuit television). televisi sirkuit tertutup / cctv). .

Baca Juga Artikel Terkait : Diksi – Pengertian, Contoh, Ciri, Jenis, Istilah, Fungsi dan Tujuan


Ciri-Ciri Komunikasi Lisan

Berikut adalah beberapa ciri komunikasi lisan, yang terdiri dari:

  • Sifatnya tatap muka, sistem ini mengandalkan peserta komunikasi dan hanya dapat terjadi jika ada orang yang bertatap muka.
  • Terikat pada ruang, proses komunikasi ini terikat pada tempat atau ruang yang digunakan, yang tidak ada tidak akan dapat melakukan komunikasi.
  • Berbatas waktu, komunikasi ini hanya dapat berlangsung pada waktu yang sama jika Anda ingin pesan Anda didengar oleh orang lain. Hal ini untuk membedakannya dengan sistem komunikasi lain setelah ditemukannya teknologi komunikasi dengan media kaset, seluloid, kertas, dan sebagainya.
  • Menggunakan organ dominan berupa mulut dan telinga, meski mungkin menambahkan mata. Komunikasi lisan hanya menggunakan sumber daya komunikasi berupa tubuh manusia yaitu panca inderanya, tentunya ada aspek non verbal yang berperan dalam mendukung komunikasi tersebut yang dapat berupa gaya pakaian, ekspresi wajah, gerak tubuh yang mungkin memiliki arti.
  • Mengutamakan penampilan, yaitu setiap orang yang ingin melakukan komunikasi lisan mempertimbangkan penampilan diri, terutama kesiapan panca indra untuk menjadi media sekaligus pesan dalam proses komunikasi.

Jenis Komunikasi Lisan

Berikut ini adalah beberapa jenis komunikasi lisan, yang terdiri dari:


  1. Komunikasi Lisan Langsung

Komunikasi lisan langsung ini adalah komunikasi lisan yang terjadi tanpa perantara, jarak, dan alat atau media yang digunakan dalam berkomunikasi.


  1. Komunikasi Lisan Tidak Langsung

Berbeda halnya dengan komunikasi verbal tidak langsung yang menggunakan media atau perantara berupa telepon, komputer, televisi, atau lainnya sebagai penyampai pesan atau informasi kepada komunikan.


Prinsip Komunikasi Lisan

Berikut adalah beberapa prinsip komunikasi lisan, yang terdiri dari:


Bunyi adalah getaran udara yang terjadi melalui pita suara di tenggorokan. Bunyi di sini juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu: Live sound alias bunyi yang timbul dari huruf vokal yang berhuruf vokal. Bunyi mati alias bunyi yang berasal dari huruf konsonan yang konsonan. Bahkan kondisi fisik dapat membedakan suara seseorang ketika ia mengeluarkan suara seperti: Bindeng (sulit bersuara sengau) karena flu, Serak (serak) karena kehilangan suara, Slurred (sulit mengucapkan konsonan), dan Gagap (sulit mengucapkan dengan lancar).

Baca Juga Artikel Terkait : Komunikasi Apakah


Bunyi adalah getaran udara yang timbul akibat gesekan dua benda atau lebih.


Nada adalah intonasi atau tingkat suara. Sehingga muncul nada dasar yang menjadi acuan atau patokan seseorang dalam memproyeksikan suaranya. Dua jenis nada pada individu adalah: Squeaky atau nada tinggi, dan Bass atau nada rendah atau berat.


Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Lisan

Berikut ini adalah beberapa dan kekurangan komunikasi lisan, yang terdiri dari:


1. Keuntungan Komunikasi Lisan

Menghasilkan umpan balik langsung, tanpa perlu menunggu tanggapan dari komunikan, dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci dan jelas, serta membangkitkan partisipasi atau tanggapan langsung dari komunikan.


2. Kurangnya Komunikasi Lisan

Membutuhkan adaptasi atau penyesuaian terhadap kondisi dan situasi sebelum berkomunikasi, Memerlukan gambaran dan penjelasan yang lebih rinci, dan Sulit untuk mendokumentasikan tanpa bantuan alat rekaman.


Cara Untuk Meningkatkan Keberhasilan Dalam Komunikasi Lisan

Berikut beberapa cara untuk meningkatkan keberhasilan dalam komunikasi lisan, yang terdiri dari:

  1. Memahami Materi, Salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi keberhasilan Anda dalam berkomunikasi secara lisan adalah pemahaman terhadap materi yang ingin Anda sampaikan.
  2. Kemampuan berbicara, Dalam komunikasi, bukan hanya seberapa pintar Anda yang dinilai, tetapi juga keberhasilan Anda dalam menyampaikan ide atau gagasan kepada pendengar.
  3. Tidak bertele-tele
  4. Kepercayaan diri, Percaya atau tidak, kepercayaan diri seseorang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi lisan. Untuk menjadi seseorang yang percaya diri dan memiliki tutur kata yang berkualitas, diperlukan pengalaman dan persiapan.
  5. Penampilan, Dengan penampilan yang rapi, Anda akan memberikan efek segar dan citra diri yang positif. Tidak perlu boros, sederhana tapi memikat.
  6. intonasi dan artikulasi, Intonasi dan artikulasi sangat penting saat Anda berbicara di depan orang banyak.
  7. Oleh karena itu, Anda perlu melatih diri dalam mengatur artikulasi dan intonasi, agar komunikasi dapat dilakukan dengan maksimal.
  8. Gaya bicara, Namun, jika Anda lepas kendali dan menunjukkan arogansi Anda, audiens akan memiliki pendapat buruk tentang Anda. Maka dari itu, evaluasi diri Anda dan perhatikan bagaimana Anda berbicara di depan orang selama ini.

Pengertian Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang dilakukan melalui tulisan yang dilakukan dalam kegiatan surat menyurat melalui pos, telegram, telexaf, fax, e-mail dan sebagainya. Dalam dunia bisnis, komunikasi tertulis cukup umum. Contoh bentuk komunikasi tertulis misalnya pada saat melakukan korespondensi bisnis, seperti:

  • Membuat dan mengirimkan surat peringatan kepada pelanggan yang menunggak pembayaran.
  • Membuat dan mengirimkan surat pengaduan (claim) kepada pihak lain.
  • Membuat dan mengirim surat penolakan pekerjaan.
  • Membuat dan mengirimkan penawaran harga barang kepada pihak lain.
  • Membuat dan mengirimkan surat konfirmasi barang kepada pelanggan.
  • Membuat dan mengirimkan surat pemesanan barang (order) kepada pihak lain.
  • Membuat dan mengirimkan surat permintaan barang kepada pihak lain.
  • Membuat dan mengirim surat kontak kerja ke pihak lain.
  • Informasi anggota kepada pelanggan yang meminta informasi tentang produk baru.

Baca Juga Artikel Terkait : Komunikasi interpersonal


Bentuk Komunikasi Tertulis

Berikut ini adalah beberapa bentuk komunikasi tertulis, yang terdiri dari:

1. Surat dan Memo, diklasifikasikan menjadi 4 kategori:

  1. permintaan/permintaan langsung
  2. rutin, kabar baik dan pesan
  3. kabar buruk
  4. pesan persuasif

2. Laporan


Prinsip Komunikasi Tertulis

Berikut adalah beberapa prinsip komunikasi tertulis, yang terdiri dari:

  • Kelengkapan
  • Ringkas (Ringkas)
  • Pertimbangan
  • Kekonkretan
  • Kejelasan (Clear)
  • Kesopanan
  • Ketepatan

Persyaratan Menulis Komunikasi Tertulis

Berikut beberapa syarat penulisan komunikasi tertulis, yang terdiri dari:

  1. Ditulis dengan format atau bentuk yang menarik;
  2. Pilih maksud dan tujuan;
  3. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti;
  4. Penggunaan bahasa yang baik dan benar;
  5. Penggunaan bahasa disesuaikan dengan kemampuan pemahaman pembaca;
  6. Mencerminkan pemahaman atas masalah yang dihadapi atau dimaksudkan;
  7. Hindari penggunaan kata atau kalimat yang dapat membingungkan pembaca;
  8. Tunjukkan kesopanan dan kewajiban penulis.

Baca Juga Artikel Terkait : Komunikasi Bisnis – Bahan, Elemen, Proses, Fungsi, Manfaat, Bentuk Dan Contoh


Bibliografi:

  1. Buku pengantar organisasi & metode (oleh widyatmini, izzati amperanningrum, penerbit Gunadarma):
  2. Ernest dale, OrganisasiAsosiasi Manajemen Amerika, New York, 1967.
  3. Fx Soedjadi, Organisasi dan MetodeCV Haji Masagung, Jakarta, 1989.
  4. Harold Kootz, Cyrill O’onnel, Heinz Weirich, pengelolaan, Edisi kedelapan, MCGrawHill Kogakusha, Ltd., Tokyo, 1984.
  5. Peter Drucker, Praktek ManajemenHarper & Row, New York, 1984.
  6. Soekanto Reksohadiprodjo, T. Hani Handoko, Organisasi perusahaan, yogyakarta, edisi 2,1987.
  7. Soekanto Reksohadiprodjo, Dasar manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1984.
  8. Hani Handoko, Pengelolaan, BPEF & LMP2M AMP-YKN, Yogyakarta, 1984
  9. Terry, George R. Prinsip Manajemen, Richard D Irwin Inc, Rumah-Kayu Illiois, 1960.
  10. Buku Perilaku Organisasi (oleh Herman Sofyandi & Iwan Garniwa)
  11. Buku Manajemen dan Perilaku Organisasi (oleh John M. Ivancevih, Robert Konopaske, Michael T.Matteson)
  12. Perilaku organisasi (oleh sentot imam wahjono)

Demikianlah pembahasan mengenai Komunikasi Lisan dan Tertulis – Pengertian, Ciri, Jenis, Prinsip, Istilah, Bentuk, Kelebihan & Kelemahan Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button