Penjelasan Proses Reproduksi Ganggang ( Alga )
DosenPendidikan.Com – Alga bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif), ada alga yang hanya dapat bereproduksi secara aseksual. Seperti Euglena yang bisa melakukan pembelahan biner. Ada juga alga yang dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual, seperti Spirogya, bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi (terminasi), sebagian tubuhnya dan bereproduksi secara seksual dengan konjugasi.
Namun ada juga alga (ganggang) yang bereproduksi baik secara aseksual maupun seksual, hal ini dilakukan dengan cara metagenesis. Pengertian metagenesis adalah pergantian generasi antara generasi gametofit (penghasil sel kelamin) dan generasi sporofit (penghasil spora) seperti laminar dan ulva.
Proses Reproduksi Ganggang Secara Aseksual (Algae).
Pada reproduksi aseksual pada alga terjadi dengan pembelahan biner fragmentasi dan pembentukan spora vegetatif, proses reproduksi aseksual adalah sebagai berikut:
Pembelahan biner
Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner pada alga terjadi pada alga uniseluler (alga), seperti Euglenoid, Chlorella dan Pyrrophyta (alga api), pada Euglenoid, pembelahan biner terjadi secara longitudinal. Pembelahan diawali dengan pembelahan inti diikuti dengan pembelahan sitoplasma, dari satu sel induk yang dihasilkan menjadi dua sel anakan yang tumbuh menjadi alga baru.
Fragmentasi
Fragmentasi adalah terputusnya sebagian tubuh alga, bagian tubuh yang terlepas dari tubuh induknya tumbuh menjadi alga baru. Fragmentasi pada alga multiseluler berupa filamen dan talus. Misalnya pada Cladophora, Sargassum, Spirogyra, Macroctis dan Laminaria.
Pembentukan Spora Vegetatif
Pembentukan spora vegetatif terjadi pada sel induk yang menghasilkan zoospora, pembentukan spora vegetatif terjadi jika kondisi lingkungan mendukung dan jumlah makanan tercukupi. Hal ini dapat terjadi pada ganggang (algae) yang bersifat uniseluler atau multiseluler, misalnya pada Hydrodictyon, Ulothrix, Chlamydomonas dan Vaucheria.
Contoh Daur Hidup Chalmydomonas
- Orang dewasa Chlamydomonas adalah flagellated dan memiliki kromosom haploid ( n ).
- Pada tahap reproduksi aseksual diawali dengan hilangnya flagela, kemudian terjadi pembelahan mitosis yang berlangsung dua kali atau lebih sehingga menghasilkan 4 atau lebih sel anakan.
- Sel anak membentuk dinding sel dan flagela yang menjadi zoospora, ketika dinding sel induk pecah, zoospora dapat berenang keluar. Zoospora kemudian tumbuh menjadi Chlamydomonas ( n ) yang baru haploid.
- Jika persediaan makanan berkurang atau lingkungan kering, Chalmydomonas akan bereproduksi secara seksual yang diawali dengan pembentukan gamet haploid ( n ) dengan pembelahan mitosis berulang Gamet kemudian dikeluarkan dari sel induknya.
- Sinonim terjadi antara gamet dari jenis yang berbeda ( + ) dan ( – ) untuk menghasilkan zigot diploid ( 2n ).
- Zigot kemudian membentuk selubung yang keras dan tahan yang disebut zigospora.
- Zigospora ( 2n ) kemudian mengalami pembelahan yang terjadi secara meiosis dengan menghasilkan empat individu haploid baru ( n ).
Proses reproduksi seksual alga (ganggang).
Reproduksi seksual pada alga (algae) dapat terjadi dengan konjugasi singa dan anisogami, proses reproduksi seksual pada alga adalah sebagai berikut :
Konjugasi
Konjugasi adalah proses dimana dua individu dari spesies yang berbeda menempel satu sama lain, diikuti oleh plasmogami (peleburan plasma sel) dan juga karyogami (peleburan inti sel). Contoh alga yang dihasilkan secara konjugasi adalah spirogyra yang berbentuk filamen tidak bercabang. Mekanisme konjugasi pada spirogyra adalah sebagai berikut:
- Filamen Spirogyra adalah haploid ( n ) dari berbagai jenis yang saling berdekatan.
- Sel-sel yang akan saling berdekatan dengan membentuk tonjolan adalah jembatan konjugasi.
- Protoplasma satu sel (+) bergerak (mengalir) ke sel pasangannya (-).
- Plasmogami terjadi diikuti oleh kariogami.
- Konjugasi menghasilkan zigospora diploid ( 2n )
- Zygospora ( 2n ) membelah dengan miosis menghasilkan 4 sel haploid ( n ).
- Dari 4 sel haploid yang kemudian dihasilkan, umumnya hanya satu yang dapat tumbuh menjadi benang Spirogyra baru.
Singami
Singami (isogami) adalah peleburan antara dua sel gamet yang sama bentuk dan ukurannya tetapi berbeda jenis (+) dan (-) yang kemudian diikuti dengan peleburan inti. Singami menghasilkan zigot yang diploid ( 2n ). Contoh ganggang yang melakukan singami adalah ganggang hijau Ulva.
Anisogami
Anisogami adalah peleburan antara sel gamet yang berbeda ukuran dan bentuknya, anisogami dapat bersifat oogami yaitu masuknya sel gamet jantan (sperma) berflagel ke dalam sel gamet betina (ovum) kemudian terjadi fusi inti, hasil pembuahannya adalah sebuah zigot. Contoh pengelompokan yang melakukan oogami adalah Laminaria.
Demikianlah pembahasan mengenai Penjelasan Proses Reproduksi Ganggang (Algae). Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂