Pendidikan

Realita Sosial – Konsep, Contoh, Macam, pengertian, Pelopor

Table of Contents

Pengertian Realitas Sosial

Sosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masyarakat. Dengan demikian dinamika sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan industrialisasi sangat berpengaruh bagi perkembangan ilmu sosiologi.

Sudah barang tentu dinamika sosial serta akibat-akibat yang ditimbulkan, baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negative akan selalu menarik perhatian bagi kalangan sosiolog. Beberapa persoalan seperti munculnya kelas-kelas sosial, berkembangnya kriminalitas, berkembangnya urbanisasi, berkembangannya kemiskinan dan lain sebagainya mendapat perhatian secara serius oleh para sosiolog melalui kegiatan penelitian. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan secara terus menerus seperti itulah yang mendorong berkembangnya ilmu sosiologi.

realitas-sosial


Perkembangan Sosiologi

Benih-benih perkembangan ilmu sosiologi sudah mulai terlihat sejak abad ke-19 yaitu dipelopori oleh Auguste Comte ( 1789-1857 ). Pemikir berkebangsaan Perancis tersebut telah berusaha untuk mengembangkan prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan alam untuk digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan sosial.

baca juga : Masalah Sosial adalah

Menurut Auguste Comte : jika metode-metode yang digunakan untuk mempelajari gejala-gejala alam dipergunakan pula untuk mempelajari gejala-gejala sosial, maka persoalan-persoalan sosial akan bisa dipelajari dan diatasi.

Apa yang diusahakan oleh Comte tersebut mendapat perhatian secara luas oleh ilmuwan-ilmuwan lain yang tertarik pada masalah-masalah sosial seperti Herbert Spencer ( Inggris ), Emile Durkheim ( Perancis ), Max Webar ( Jerman ) dan lain sebagainya. Akhirnya beberapa tokoh tersebut sepakat untuk menyebut ilmu pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah sosial dengan istilah sosiologi.

Pada akhir abad ke-20 ilmu sosiologi mengalami perkembangan yang sangat menggembirakan. Di Indonesia sebelum kemerdekaan sesungguhnya kajian-kajian tentang sosiologi sudah sering dilakukan. Di beberapa lembaga perguruan tinggi, sosiologi diajarkan sebagai pelengkap mata kuliah ilmu hukum. Setelah Indonesia merdeka, untuk pertama kalinya seorang ilmuwan Indonesia, Soenario Kolopaking mengajarkan sosiologi kepada para mahasiswa Akademi Imu Politik di Yogyakarta. Tidak alam setelah itu sosiologi mengalami perkembangan yang sangat pesat yang ditandai dengan munculnya sosiolog-sosiolog berkebangsaan Indonesia seperti Djody Gondokusumo, Hasan Shadily, Selo Soemardjan, Soelaeman Soemardi dan lain sebagainya.


Tokoh-tokoh yang mempelopori muncul dan berkembangnya sosiologi sangatlah banyak. Pada kesempatan ini akan ditampilkan sebagian kecil dari para tokoh pelopor yang banyak berperan dalam meletakkan dasar-dasar ilmu sosiologi dan sekaligus mengembangkannya.

baca juga : Pengertian Kesenjangan Sosial


  • Auguste Comte ( 1798-1857 )

Orang yang pertama kali memberikan nama sosiologi ialah Auguste Comte. Berkat jasa-jasanya yang besar dalam meletakkan dasar-dasar ilmu sosiologi, Auguste Comte dianggap sebagai bapak Sosiologi. Menurut pemikirannya sosiologi terdiri atas dua bagian penting yaitu social statistic dan social dynamics. Sebagai social statistic, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan timbale balik antara lembaga-lembaga sosial.

Sedangkan sebagai social dynamics, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari perkembangan lembaga-lembaga sosial yang ada ditengah-tengah masyarakat. Auguste Comte beranggapan bahwa fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat harus dikaji secara objektif, yakni didasarkan kepada kenyataan yang benar-benar terjadi dalam kehidupan masyarakat.


  • Herbert Spencer ( 1820-1803 )

Herbert Spencer merupakan seorang pemikir berkebangsaan Inggris. Pemikiran-pemikirannya tentang ilmu sosiologi terutama dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles Of Sociology. Menurut pandangannya, sosiologi harus menyoroti hubungan timbale balik antara berbagai unsure yang membentuk masyarakat, seperti sistem nilai, sistem norma, lembaga keluargaan, lembaga politik dan lembaga keagamaan.


  • Emile Durkheim ( 1858-1917 )

Pemikir berkebangsaan Perancis ini beranggapan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang meneliti tentang lembaga-lembaga sosial dan sekaligus proses-proses sosial. Pemikiran-pemikirannya yang mendalam tentang ilmu sosiologi telah memungkinkan ilmu ini berkembang menjadi beberapa cabang, yakni sosiologi umum, sosiologi agama, sosiologi hukum, sosiologi kesehatan, sosiologi ekonomi, sosiologi demografi dan sosiologi estetika.


Max Weber merupakan sosiolog berkebangsaan Jerman. Pemikir ini telah melakukan pengkajian tentang perilaku manusia serta melakukan pengkajian terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan sebab-akibat terjadinya interaksi sosial. Menurutnya sosiologi merupakan ilmu yang berusaha memberikan pengertian tentang aksi dan reaksi yang terjadi dalam kehidupan sosial. Max Weber juga dikenal sebagai tokoh yang memelopori terbentunya metode sosiologi.

baca juga : Pengertian Disintegrasi Sosial


Konsep Realitas Sosial

Masayarakat adalah suatu yang kompleks dengan berbagai realitas sosial budaya, sehingga ada banyak konsep yang harus dicermati. Konsep realitas sosial yang mendasar yakni:


  • Masyarakat Sebagai Sitem Sosial

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu cukup lama, mendiami wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatannya di dalam kelompok itu. Masyarakat sebagai sistem sosial  diamana terdiri dari tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi.


Organisasi sosial adalah cara-cara prilaku masyarakat yang terorganisasi  secara sosial. Dalam organisasi sosial terdapat unsure-unsur seperti kelompok dan perkumpula, lembaga-lembaga sosial, peranan-peranan, serta kelas-kelas sosial yang ada dalam masyarakat.


Dinamika sosial adalah penelaahan tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam fakta-fakta sosial yang saling berhbungan dalam masyarakat, meliputi pengendalian sosial, penyimpangan sosial, mobilitas sosial, dan perubahan sosial


Macam Konsep – Konsep Tentang Realitas Sosial Budaya

Berikut ini beberapa realitas sosial budaya yang terdapat di masyarakat.

baca juga : Pengertian Interaksi Sosial


Adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial terntentu dalam waktu yang cukup lama.Dari pengerti tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat merupakan organisasi manusia yang selalu berhubungan dan memiliki unsur berikut:

  1. Orang-orang dalam jumlah relatif besar yang saling berinteraksi,baik antara individu dengan kelompok maupun atarkelompok.
  2. Adanya kerja sama yang secara otomatis terjadi dalam setiap masyarakat,baik dalam skala kecil(antarindividu) maupun dalam skala luas.
  3. Berada dalam wilayah dengan batas-batas tertentu yang merupakan wadah tempat berlangsungan suatu tata kehidupan bersam
  4. Berlangsung dalam waktu relatif lama ,serta memiliki norma sosial tertentu yang menjadi pedoman dalam sistem tata kelakuan dan hubungan warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.

Adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antarindividu,antara individu dari kelompok dan antarkelompok.


Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat yang merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat statis.

Peran merupakan pola tindakan dari orang yang memiliki status tertentu dan merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat dinamis.


Nilai itu adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh anggota masyarakat dan merupakan sesuatu yang diidam-idamkan.Pergeseran nilai akan mempengaruhi kebiasaan dan tata kelakuan.

baca juga : Penyimpangan Sosial


Norma merupakan wujud konkret dari nilai sosial,dibuat untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang telah dianggap baik dan benar.Ada empat macam norma yang ada dalam masyarakat antara lain:

  1. Norma agama,yaitu petunjuk hidup yang berupa perintah dan larangan agar manusia berada dalam jalan yang diridhai Tuhan.
  2. Norma adat,yaitu norma yang berkaitan dengan sistem penyelanggaraan hidup yang terjadi secara berulang-ulang karena dibakukan dan diyakini.
  3. Norma kesusilaan dan kesopanan,yaitu tuntutan perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap warga masyarakat.Norma ini memiliki substansi pokok mengenai penghargaan terhadap harkat dan martabat orang lain.
  4. Norma huku,yaitu norma masyarakat yang dibuat oleh lembaga-lembaga berwenang pidana.

Menurut Paul B.Horton dan Chester L Hunt,lembaga adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir dan mewujudkan nilai-nilai dan tata cara umu tertentu dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.Lembaga merupaka satu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting.


Sosialisasi merupakan proses individu belajar berinteraksi di tengah masyarakat.Melalui proses sosialisasi ,seorang individu akan memperoleh pengetahuan,nilai-nila dan norma-norma yang akan membekalinya dalam proses pergaulan.


Merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku.


Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu ketertiban agar tata hubungan antarwarga masyarakat dapat berjalan secara tertib dan lancar,untuk kepentingan ini masyarakat membuat norma sebagai pedoman yang pelaksanaannya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan pengendalian.


Proses sosial merupakan proses interaksi dan komunikasi antarkomponen masyarakat dari waktu ke waktu hingga mewujudkan suatu perubahan.Dlama suatu proses sosial terdapat komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain,yaitu:

  1. Struktur sosial,yaitu susunan masyarakat secara komprehensif yang menyangkut individu ,tata nilai,dan struktur budayanya.
  2. Interaksi Sosial,yaitu keseluruhan jalinan antarwarga masyarakat.
  3. Struktur alam lingkungan yang meliputi letak,bentang alam,iklim,flora dan fauna.Komponen isi merupakan salah satu komponen yang turut mempengaruhi bagaimana jalannya proses sosial dalam suatu masyarakat.

Adalah perubahan struktur sosial dan budaya akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsurnya sehingga memunculkan suatu corak sosial budaya baru yang dianggap ideal.


Adalah semua hasil cipta,rasa dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat.Dalam arti luas,kebudayaan merupakan segala sesuatu yang ada di muka bumi yang keberadaannya diciptakan oleh manusia.Dibentuk oleh:

  1. artefak,yaitu benda hasil karya manusia
  2. sistem aktivitas,seperti berbagai jenis tarian,olahraga,kegiatan sosial,ritual
  3. sistem ide atau gagasan,yaitu pola pikir yang ada di dalam pikiran manusia.

Contoh Realitas Sosial

Sebagai gambaran tentang prinsip dalam realitas sosial. Berikut inilah beragam contoh-contoh nyata mengenai  kasus  di  dalam kehidupan masyarakat. Antara lain;


Contoh nyata yang menjadi cerminan tentang kasus realitas sosial di masyarakat, ini misalnya saja tentang  adanya  perbedaan segi pendidikan antara masyarakat di desa dan kota. Pada kenyataannya pendidikan dalam  masyarakat, khususnya di Indonesia belum bisa disebaut sebagai pemerataan lantaran terdapat beragam  kejomplangan-kejompalngan yang nyata dalam kehidupan sebenarnya.


Kasus tentang realitas sosial lainnya, dalam bidang ekonomi tentusaja tidak terlepas daripada lembaga ekonomi. Yang memberikan regulasi tentang sistem keuangan negara, pada kenyataannya kemiskinan dan kekayaan masyarakat akan menjadi gambaran nyata dalam realitas sosial yang menuntut akibat akan fasilitas negara dengan tidak sama rata.


Contoh lainnya tentang adanya realitas sosial dalam bidang budaya ini misalnya saja ketidak inginanan  kegenrasi  muda  untuk mempelajari kearifan lokal dengan baik, padahal diakui ataupun tidak semua itu begitu penting sebagai proses melestarisasikan budaya yang ada.


Contoh lainnya tentang bentuk realitas sosial masyarakat dalam bidang  sosial  misalnya  saja  ketika ada  seuatu  wilayah yang terkena bencana tsunami. Ketika keadaan ini didengarkan oleh masyarakat maka secara  spontan  kelompok  masyarakat atau lembaga resmi negara mengeluarkan bantuan dengan cepat dan tanggap kepada si penerima musibah.


Contoh lainnya tentang masalah pendidikan yang menjadi bagian daripada realitas sosial  ini  misalnya  saja  peranan  beasiswa Bidikmisi yang ditunjukan oleh Pelajar tidak mampu secara ekonomi akan tetapi memiliki kemampuan inteteltual tinggi.


Fungsi keluarga memberikan perlindungan kepada semua anggotanya dan saling menjaga nama baik seisi rumah.  Akan  tetapi pada realitas sosial yang terjadil banyak anak yang melakukan penyimpangan dengan hamil di luar nikah, sehingga kondisi tersebut tidak menjadikan kebanggaan bagi orang tua.

baca juga : Sosialisasi Politik


Demikianlah artikel dari dosenpendidikan.co.id mengenai Realita Sosial – Konsep, Contoh, Macam, pengertian, semoga artitkel ini bermafnaat bagi anda semuanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button