Pendidikan

Sejarah Gerakan Pramuka : Pengertian, Tujuan, Prinsip,Metode

Memahami Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama sebuah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan di Indonesia. Kata “Scout” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti Anak Muda yang Suka Berkarya.

Sejarah Gerakan Pramuka

Pramuka adalah sebutan untuk anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga 7-10 tahun, Pramuka untuk Pramuka 11-15 tahun, Pramuka Penegakkan 16-20 tahun dan Pramuka 21-25 tahun. Anggota kelompok lainnya adalah Pramuka, Pramuka Andalan, Korps Pelatih Pramuka, Pramuka Saka Sipil, staf Kwartir dan Dewan Pembina.

Baca Juga: 14 Contoh Karangan Narasi

Pramuka adalah suatu proses pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga berupa kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis yang dilaksanakan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang tujuan akhirnya adalah terwujudnya pembentukan watak, akhlak dan pemikiran akhlak mulia. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepramukaan yang disesuaikan dengan keadaan, minat, dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.


Sejarah Gerakan Pramuka

Gerakan pramuka atau Pramuka di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan berdirinya Padvinderij Organisatie Nationale (NPO) (Belanda) di Bandung. Sementara itu, pada tahun yang sama, berdirilah Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) di Jakarta (Belanda).

Dua cikal bakal organisasi kepanduan di Indonesia dilebur menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926. Berdirinya gerakan ini pada 14 Agustus 1961 kurang lebih terinspirasi dari Komsomol di Uni Soviet. .

Baca juga: Ketahanan Nasional

Pada 26 Oktober 2010, DPR mengesahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Berdasarkan undang-undang ini, Pramuka bukan lagi satu-satunya organisasi kepanduan yang diizinkan untuk pendidikan. Organisasi profesi juga diperbolehkan untuk melakukan kegiatan kepramukaan.


Pramuka Selama Perang Dunia II

Selama Perang Dunia II, pasukan Jepang memasuki penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Pihak Indonesia dan ormas, termasuk gerakan kepanduan, dilarang berdiri. Namun, upaya untuk mengatur PERKINO II masih terus dilakukan. Tak hanya itu, semangat kepramukaan masih membara di dada para anggotanya. Karena Pramuka adalah organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan. Oleh karena itu, orang Jepang tidak mengizinkan Pramuka di Indonesia.


Sejarah Pramuka di Indonesia

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, maka dari itu akan disimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, perlunya mencermati keadaan sekitar peristiwa dan peristiwa tahun 1960.

Ungkapan tersebut telah dijelaskan sebelumnya, kita melihat bahwa jumlah perkumpulan pramuka di Indonesia pada saat itu sangat banyak. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah keseluruhan anggota komunitas.

Ketetapan yang lahir pada saat Penanaman Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang Rencana Pembangunan Semesta Perencanaan Nasional. Ketentuan ini terdapat dalam Pasal 330.C yang menyatakan bahwa pendidikan dasar kepramukaan adalah Pancasila.

Maka pengawasan terhadap kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepramukaan harus diintensifkan dan menyetujui rencana pemerintah untuk membangun Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian mencari sisa-sisa Lord Baden Powell yang dibebaskan (Lampiran C Bagian 8).

Baca Juga: Naskah Drama


Tujuan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:

  • Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa kepada Allah, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, memiliki kecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani;
  • Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan taat kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik, dan berguna,

Mereka yang dapat mengembangkan diri secara mandiri dan bertanggung jawab bersama atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap kehidupan orang lain dan lingkungan alam.


Prinsip Pramuka

Gerakan Pramuka didasarkan pada prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:

  • Iman, dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Peduli terhadap bangsa, dan tanah air, sesama hidup, dan alam dan seisinya.
  • Peduli pada dirinya sendiri secara pribadi.
  • Patuhi Kode Kehormatan Pramuka.

Baca Juga : Contoh Karangan Ekspositori


Metode Pramuka

Metode Pramuka adalah cara pembelajaran interaktif yang progresif melalui:

  • Mempraktikkan Kode Kehormatan Pramuka.
  • Belajar dengan melakukan.
  • Kegiatan kelompok, kerjasama, dan kompetisi.
  • Kegiatan yang menarik dan menantang.
  • Kegiatan di luar ruangan.
  • Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan.
  • Penghargaan adalah tanda kemahiran.
  • Unit terpisah untuk anak laki-laki dan perempuan.

Keanggotaan

Anggota Gerakan Pramuka terdiri dari Anggota Muda dan Anggota Dewasa. Anggota Muda Gerakan Pramuka dibagi menjadi beberapa kategori antara lain :

  • Siaga adalah anggota kelompok usia 7 sampai 10 tahun,
  • Penggalang adalah anggota kelompok usia 11 sampai 15 tahun,
  • Penegakan adalah anggota dari kelompok usia 16 sampai 20 tahun,
  • Pandega adalah anggota kelompok usia 21 sampai 25 tahun,

Anggota yang berusia lebih dari 21 tahun berstatus sebagai anggota dewasa. Anggota dewasa Gerakan Pramuka terdiri dari:

Pendidik

  • Pemimpin Pasukan pramuka,
  • Pelatih Pelatih,
  • Asisten Pembangun,
  • Pamong Saka,
  • Saka Instruktur,

Pejabat

  • Ketua, dan Andalan Kwartir (Cabang Nasional)
  • Staf National Quarters (Cabang SD)
  • Dewan Pertimbangan (Front Nasional sd)
  • Kepala Saka (Cabang sd Nasional)

Anggota Gugus Dharma Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka Indonesia memiliki 17.103.793 anggota (per 2011), menjadikan Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan terkemuka di dunia.

Baca Juga : Bela Negara


Prinsip Dasar Metodologi Pendidikan Kepramukaan

Prinsip dasar metode pendidikan kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan organisasi Gerakan Pendidikan Pramuka dengan organisasi gerakan lainnya.

Prinsip dasar metodologi pendidikan kepramukaan yang diciptakan oleh Baden Powell, yang kemudian diterapkan dalam statuta kepramukaan sedunia adalah:

  1. Kewajiban kepada Tuhan dan Agama
  2. Setia pada Negara
  3. Percaya pada persahabatan dan persaudaraan di seluruh dunia
  4. Pengabdian kepada orang lain
  5. Pramuka Satya dan Dharma
  6. kesukarelaan
  7. Non-politik

Metode pembinaan remaja dan pemuda yang unik dalam bentuk kegiatan progresif dan diarahkan untuk mempersiapkan mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan atas dasar:

  1. Sistem Tim
  2. Sistem Tanda Kemahiran
  3. Kegiatan di luar ruangan

  • Prinsip Dasar Metodologi Pendidikan Kepramukaan sebagai Landasan Cita-Cita

Prinsip dasar metode pendidikan kepramukaan selain sebagai dasar pelaksanaan seluruh kegiatan kepramukaan, maka sesuai dengan kepentingan nasional bangsa Indonesia dijabarkan landasan cita-cita sebagai berikut:

  • Cinta dan kemauan kaum muda untuk berpartisipasi dalam Gerakan
  • Pramuka sebagai Pramuka Indonesia yang hidup dan berpedoman pada Pancasila.
  • Kode kehormatan berupa janji dan ketentuan moral.
  • Sistem tanda kompetensi sebagai penarik sehingga mereka berwiraswasta memperluas kesadaran dan cara pandang mereka.
  • Sistem kesatuan yang terpisah antara anggota laki-laki dan perempuan dalam suatu tatanan yang harmonis dan gotong royong.

Prinsip kerelawanan merupakan salah satu prinsip dasar metodologi pendidikan kepramukaan menurut ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Kesukarelaan adalah suatu sikap atau tindakan yang bukan karena paksaan atau tekanan dan dilandasi oleh sifat-sifat keikhlasan, tidak mementingkan diri sendiri, mengutamakan kewajiban di atas pelayanan, dan bertanggung jawab.

Penerapan prinsip kerelawanan dalam proses pendidikan kepramukaan karena merupakan prinsip dasar metodologi pendidikan kepramukaan yang diterapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka.

Baca Juga: Sejarah UUD 1945

Kerelawanan harus menjadi dasar bagi seseorang untuk menjadi gerakan pramuka baru. Maka atas dasar kerelawanannya ia menaati Anggaran Dasar Anggota dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Atas dasar kerelawanan, beliau aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka.


Asas Kode Kehormatan merupakan salah satu asas dalam metode pendidikan kepramukaan menurut ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Sedangkan Kode Kehormatan adalah standar ukuran kesadaran tentang akhlak dan perbuatan baik, yang tersimpan dalam hati seseorang sebagai akibat karena orang tersebut mengetahui harga dirinya. Kode Kehormatan adalah cara untuk membangun dan memelihara pikiran yang mulia. Kode kehormatan memuat 4 poin, yaitu isi, kesaksian, aspek sosial, dan akuntabilitas.


Sistem nilai keterampilan merupakan asas metodis dasar pendidikan kepramukaan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, oleh karena itu harus dilaksanakan dalam proses pendidikan kepramukaan.

Tanda kemahiran diberikan kepada siswa setelah yang bersangkutan telah berusaha untuk memperoleh keterampilan tanda kemahiran itu. Dalam penerapan sistem tanda kecakapan terdapat unsur inisiatif siswa dan unsur belajar mandiri.


Intinya, sistem tim adalah menempatkan anak muda dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 5-6 orang. Sistem beregu merupakan proses pendidikan kepramukaan dalam rangka kepariwisataan untuk mencapai tujuan gerakan Pramuka.

Gerakan Pramuka adalah gerakan anak-anak dan pemuda yang dipimpin oleh Anan dan para pemuda itu sendiri, dengan bimbingan dan tanggung jawab orang dewasa. Sistem ini harus diterapkan dalam Gerakan Pramuka agar siswa memiliki kesempatan belajar memimpin dan belajar dipimpin. Dengan sistem ini, tugas pembina pramuka menjadi lebih ringan. Pramuka dapat bergerak dengan praktis, efisien dan efektif.


Sistem satuan terpisah adalah memisahkan satuan pramuka putra dan putri, dan satuan pramuka putra dibimbing oleh pramuka putra dan satuan pramuka putri dibimbing oleh pembina wanita.

Pelaksanaan sistem satuan tersendiri karena merupakan ketentuan prinsip dasar metodologi pendidikan kepramukaan yang diterapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Oleh karena itu wajib dilaksanakan dan dipatuhi oleh anggota pramuka

Baca Juga : Hari Libur Nasional Dan Internasional


Demikian artikel dari lectureducducation.co.id tentang Sejarah Gerakan Pramuka: Pengertian, Tujuan, Prinsip, Metode, Metode Pendidikan Dasar, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button