Pendidikan

Vektor Matematika – Pengertian, Oprasi, Rumus, Contoh, Perkalian

Vektor Matematika

Memasuki abad ke-20, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Berbagai alat sederhana dan elektronik telah berhasil dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia. Kesuksesan demi kesuksesan yang diraih oleh manusia tidak dapat dipisahkan atau bahkan sangat bergantung pada keberadaan suatu ilmu yaitu Fisika.


Fisika memiliki hubungan yang erat dengan matematika. Hal ini karena matematika mampu memberikan kerangka logis di mana hukum-hukum fisika dapat dirumuskan dengan tepat. Definisi, teori, dan model fisika selalu dinyatakan dengan menggunakan hubungan matematis.


Sebagai ilmu dasar, fisika memiliki pengaruh terhadap banyak ilmu lainnya. Salah satu contohnya adalah dalam kimia. Fisika mempelajari banyak partikel kecil seperti elektron. Topik ini juga dipelajari dan digunakan dalam kimia. Bahkan topik mekanika kuantum yang diterapkan pada kimia telah melahirkan bidang baru yang disebut kimia kuantum (kimia kuantum).

Vektor-Matematika


Selain itu, fisika yang diterapkan pada disiplin ilmu lain juga berperan dalam menciptakan bidang studi baru dan menarik. Diantaranya adalah biofisika (fisika dalam biologi), geofisika (fisika dalam ilmu kebumian), fisika medis (fisika dalam kedokteran), dan baru-baru ini ekonofisika (fisika dalam ekonomi).


Fisika adalah ilmu yang mempelajari keteraturan alam semesta dan semaksimal mungkin memanfaatkan keteraturan ini untuk dua hal, yaitu menemukan keteraturan lain di alam semesta yang belum ditemukan dan memanfaatkan keteraturan yang telah ditemukan. bermanfaat bagi kehidupan manusia.


Tanpa menemukan keteraturan lensa, tidak mungkin menemukan planet, tanpa menemukan planet, tidak mungkin menemukan Hukum Kepler, tanpa menemukan Hukum Kepler, tidak mungkin menemukan hal-hal penting lainnya di tata surya, dan hal-hal -ini adalah masih berlangsung, keteraturan yang telah ditemukan akan menjadi dasar untuk menemukan keteraturan lainnya.

Dengan demikian, Vektor adalah pengetahuan yang sangat penting. Itulah latar belakang kami menyusun makalah ini, agar nantinya dapat kami pahami dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Definisi Vektor

Secara sederhana, vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Contoh besaran tersebut adalah perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya. Untuk mendeskripsikan vektor, digunakan garis berarah dengan titik awal. Panjang garis adalah nilai vektor dan panah menunjukkan arah. Simbol vektor menggunakan huruf kapital dalam huruf tebal atau miring dengan panah di atasnya seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

Pengertian-Vektor


Menggambar Vektor

Vektor pada bidang datar memiliki 2 komponen yaitu sumbu x dan sumbu y. Khusus untuk vektor yang sejajar dengan sumbu x atau y, artinya hanya memiliki 1 komponen. Vektor komponen adalah vektor yang berfungsi menyusun vektor hasil (resultaneous vector). Oleh karena itu, sebuah vektor dapat dipindahkan dari titik awalnya selama vektor tersebut tidak mengubah besar dan arahnya.

Secara matematis vektor dapat ditulis A = Ax+Ay dimana A adalah resultan komponennya berupa Ax dan Ay.

Menggambar-a-Vektor


Baca juga: angka Romawi


Properti Vektor

sebuah + b = b + sebuah

sebuah + ( b + c) = (sebuah + b) + c

  • Memiliki unsur satuan atau unsur identitas

sebuah +0 = 0+ sebuah = sebuah

sebuah + (-sebuah) = (-sebuah) + sebuah = 0

  • Distributif dengan perkalian skalar

K(sebuah + b) = ksebuah + kb , dengan k = skalar


Penambahan Vektor

Inti dari operasi penjumlahan vektor adalah mencari vektor yang komponennya merupakan penjumlahan dari dua komponen vektor penyusunnya atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor. Aga memang sulit dipahami dari definisi tertulis. Kami mencoba memahaminya dengan sebuah contoh.

Untuk vektor lurus, resultan

R = A + B + C + n dst…

untuk penambahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar dibawah ini

vektor nonlinier

Rumus penjumlahan vektor dapat diperoleh dari persamaan berikut.

Rumus menghitung vektor yang dihasilkan


Baca juga:teori Pitagoras


Menurut aturan cosinus dalam segitiga,

(ATAU)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (180o – α)
(ATAU)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (-cos α)
(ATAU)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos α
Jika OP = A, PR = B, dan resultan ‘R’ = OR

maka kita dapatkan persamaannya

R2 = A2 + B2 – 2AB cos α

Rumus menghitung vektor yang dihasilkan

Rumus menghitung vektor yang dihasilkan


Dalam menjumlahkan vektor, Anda dapat menghitung dengan 2 cara

  1. Penambahan Vektor oleh Parallelogram

yaitu seperti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah mencari diagonal jajaran genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan tidak terjadi perpindahan titik tangkap vektor.


  1. Penjumlahan Vektor dengan Cara Segitiga

Pada metode ini pemindahan titik vektor 1 dilakukan ke ujung vektor yang lain kemudian menghubungkan titik tangkap atau titik awal vektor pertama dengan titik akhir vektor kedua. Lihat ilustrasi gambar di bawah ini.

Vektor-Penambahan-oleh-Segitiga-Cara

Untuk vektor yang lebih dari 2, sama saja. Lakukan satu per satu hingga Anda menemukan hasil akhir. Dari gambar di atas, V = A + B dan R = V + C atau R = A + B + C.


Baca juga:Rumus Deviasi Standar


Pengurangan Vektor

Pengurangan vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, hanya bedanya ada satu vektor yang arahnya berlawanan. Misalnya, vektor A bergerak ke timur dan B bergerak ke barat, resultannya adalah

R = A + (-B) = A – B


Formula Cepat Vektor

Berikut adalah rumus panduan cepat mengerjakan soal fisika vektor:

Jika α = 0Hai maka R = V1 + V2

Jika α = 90Hai maka R = √(V12 + V22)

Jika α = 180Hai maka R = | V1 + V2 | -> nilai absolut

Jika α = 120Hai dan V1 = V2 = V maka R = V


Contoh soal

Dua buah vektor datar yang masing-masing besarnya 8 satuan dan 6 satuan memiliki titik tangkap yang sama dan mengapit sudut 30Hai Tentukan besar dan arah resultan vektor!

Menjawab :

R = 82 + 62 + 2.6.8. cos 30
R = 64 + 36 + 96 0,5 √3
R = 100 + 48√3


Baca juga:Rumus Luas Segitiga


Perkalian vektor dengan skalar

Hasil kali vektor dan skalar merupakan hasil kali skalar k dengan vektor A, sehingga dapat ditulis kA dan didefinisikan sebagai vektor baru yang besarnya adalah besaran k dikalikan besaran A. Arahnya vektor baru sama dengan arah vektor A jika k positif dan berlawanan arah dengan vektor A jika k negatif.+


  • Titik Perkalian (Perkalian Titik)

Perkalian titik antara dua vektor A dan B dapat ditulis A • B. Perkalian skalar dua vektor dapat direduksi sebagai perkalian besar salah satu vektor dan komponen vektor lainnya dalam arah vektor pertama . Jadi dalam perkalian vektor ini ada syaratnya yaitu :

  • Perkalian komponen vektor sejenis (searah) akan menghasilkan nilai 1, seperti: i • i = j • j = k • k = 1
  • Perkalian komponen vektor tak sejenis (saling tegak lurus) akan menghasilkan nilai 0, seperti: i • j = j • k = k • i = 0

  • Perkalian Silang (Perkalian Silang)

Perkalian silang antara dua vektor A dan B dapat ditulis AXB dan hasilnya vektor lain C. Arah C hasil perkalian vektor A dan B didefinisikan tegak lurus bidang yang dibentuk oleh A dan B. Pada perkalian vektor ini ada ketentuan sebagai berikut:

ixi = 0 ixj = k jxi = -k
jxj = 0 jxk = i kxj = -i
kxk = 0 kxi = j ixk = -i


Baca juga:Persamaan Nilai Mutlak


Vektor pada Bidang Datar R2 (Dimensi Dua)

Pada bidang datar (R2) sebuah vektor yang titik awalnya berada di A (x1y1) dan berakhir di B (x2y2) dapat ditulis dalam bentuk komponen:

Digambarkan sebagai:

Vektor-di-Pesawat


Vektor pada bidang datar juga dapat dinyatakan dalam bentuk:

  • Kombinasi linier vektor satuan saya, j misalnya vektor = xsaya +yj.
  • Koordinat kartesius, yaitu : = (a1sebuah2).
  • Koordinat kutub, yaitu:

Koordinat kutub


Baca juga:Rumus Persamaan Kuadrat


Vektor Dalam Ruang (3 Dimensi)

Vektor pada ruang 3 adalah vektor yang memiliki 3 sumbu yaitu x, y, z yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbu tersebut sebagai dasar perhitungan.


Vektor p dalam bentuk geometris dapat ditulis dalam bentuk:

koordinat kartesius ps = (x, y, z)

koordinat kartesius

i = vektor satuan dalam arah OX

j = vektor satuan dalam arah OY

k = vektor satuan dalam arah OZ


Modulus vektor

Modulus vektor adalah ukuran atau panjang vektor. Jika sebuah vektor dengan koordinat titik A (x1 y1 z1) dan B (x2 y2 z2) maka modulus (besar) atau panjang vektor dapat dinyatakan sebagai jarak antara titik A dan B, yaitu:

Modulus-Vektor


Baca juga:Logaritma Adalah


Vektor Posisi

Vektor posisi titik P adalah vektor yang merupakan vektor yang dimulai pada titik O (0 , 0 , 0) dan berakhir pada titik P (x , y , z), jika ditulis.

Vektor posisi titik P


Demikian penjelasan artikel di atas tentang Matematika Vektor – Definisi, Operasi, Rumus, Contoh, Perkalian semoga bisa bermanfaat untuk semua pembaca setia LecturerEducation.Co.Id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button