Wiraswasta adalah – Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya
Definisi Pengusaha
Istilah Entrepreneur dalam dunia bisnis sering kita dengar, sering dijadikan sebutan untuk salah satu profesi seseorang. Kita sering mendengar kata lain yang juga memiliki arti serupa yaitu Kewirausahaan. Hanya dengan mendengarnya saja, kita sebenarnya sudah bisa menyimpulkan apa maksud dari kedua istilah tersebut.
Jika diartikan Wirausaha merupakan hasil gabungan dari dua kata “wira” dan “swasta”. Wira artinya berani, sedangkan private artinya berdiri sendiri. Yang mana dalam dunia bisnis bisa kita simpulkan, mendirikan usaha sendiri. Wirausahawan ini biasanya disebut dengan entrepreneur atau wiraswastawan.
Kewirausahaan merupakan profesi yang diimpikan oleh banyak orang, karena pekerjaan ini relatif memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan profesi lainnya. Salah satunya adalah bisa lebih fleksibel dalam mengatur waktu untuk menjalankannya. Tentu karena kita sendiri adalah bos alias pemilik bisnis.
Baca juga: Kerjasama Apakah
Berikut ini adalah beberapa wirausaha menurut para ahli, terdiri dari :
Kewirausahaan meliputi sifat keberanian, kebajikan, keteladanan, dan semangat yang bersumber dari kekuatan diri sendiri.
Dikatakan bahwa menurut definisi seorang wirausahawan adalah orang yang mandiri, berwawasan jauh ke depan, kreatif, inovatif, tangguh dan berani mengambil resiko dalam mengelola usaha dan kegiatan yang menghasilkan pendapatan.
Dikemukakan bahwa kewirausahaan mengandung beberapa ciri seperti percaya pada kemampuan diri sendiri, berpandangan jauh ke depan, memiliki keuletan mental, gesit dalam berusaha.
Ciri-Ciri Seorang Wirausaha
Berikut adalah beberapa ciri wirausaha, yang terdiri dari:
Wirausahawan sebagai pemimpin bisnis harus memiliki visi, kejelian sebagai target yang akan dituju dalam perjuangannya untuk mencapai kesuksesan. Visi biasanya dimulai dengan cita-cita atau ide sederhana yang harus diwujudkan menjadi kenyataan, melalui proses dengan segala lika-liku, kerja keras, pemikiran cerdas, tantangan, resiko, dan sebagainya.
Baca juga: Tujuan UMKM: Jenis, Ciri, Kriteria, Ciri dan Definisi
Wirausahawan harus selalu kreatif, inovatif, peniru agar selalu mempunyai ide atau gagasan baru dan kombinasi, baik berupa produk, jasa, proses, pola, metode, dan sebagainya, untuk selalu memajukan usahanya. Tanpa ide dan ide baru, bisnis akan tertinggal, karena konsumen selalu menuntut hal-hal baru.
-
Mampu melihat dan menyadari Peluang
Peluang selalu menjadi sasaran utama para pengusaha karena melalui peluang inilah mereka dapat menjalankan usahanya dengan menciptakan pasar atau mengisi pasar.
-
Memimpin upaya menuju Kemajuan
Seorang pengusaha selalu memikirkan bagaimana cara memajukan dan mengembangkan usaha yang sudah ada, semakin besar dan maju usaha yang dijalankannya maka akan semakin besar pula keuntungan yang akan diperolehnya.
-
Orientasi pada konsumen atau kepuasan pelanggan
Pengusaha menyadari bahwa pendapatan mereka berasal dari konsumen atau pelanggan yang membeli barang atau jasa mereka. Kepuasan pelanggan ini harus selalu dijaga agar tidak lari dari pesaingnya. Jika pelanggan sudah lari ke kompetitornya, maka akan sulit untuk mendapatkannya kembali, sehingga bisnis akan menyusut atau bahkan merugi dan akhirnya bangkrut. Dengan prinsip ini, seorang pengusaha tidak akan pernah menipu dan mengecewakan pelanggannya.
-
Berani menerima tantangan ketidakpastian
Salah satu masalah yang harus dihadapi secara sadar oleh para pengusaha adalah adanya ketidakpastian dalam bentuk apapun. Pengusaha akan menghadapi semua ketidakpastian ini secara sadar dan bertanggung jawab, karena dalam bisnis hanya ada dua pilihan: untung atau rugi. Kehilangan ini merupakan salah satu manifestasi dari ketidakpastian.
Pengusaha sadar bahwa usaha atau usahanya tidak sendiri. Ada pihak lain yang juga berbisnis. Jika bisnisnya serupa, tentu akan menjadi pesaing. Disinilah seorang pengusaha harus mampu bersaing dengan selalu menjual produk atau jasa yang terbaik bagi pelanggannya untuk menjaga kelangsungan usahanya. Seorang pengusaha harus mau dan mampu bersaing dalam batas-batas aturan hukum dan etika bisnis.
Baca juga: Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli
-
Cepat dalam mengambil keputusan
Pengusaha menyadari bahwa hidup ini penuh dengan dinamika. Setiap saat semuanya akan berubah. Perubahan ini harus disikapi dengan keputusan yang tepat dan cepat.
Jadilah sosial dengan menjadi murah hati (dermawan) dan altruistik. Banyak pengusaha sukses dan kaya, tetapi mereka menyadari bahwa kekayaan dan uang mereka tidak akan diambil. Oleh karena itu, sebagian hartanya disumbangkan untuk kepentingan sosial dan kemanusiaan karena ia sadar bahwa hartanya berasal dari orang lain. (pemangku kepentingan) melalui hasil usaha atau usahanya.
Jenis Wirausahawan
Berikut ini adalah beberapa jenis wirausaha, yang terdiri dari:
1. Intrapreneur (Keterampilan Intrapreneur: Mempengaruhi, melibatkan, dan memimpin)
Seorang intrapreneur akan tetap berada di perusahaan, bukan sebagai karyawan tetapi sebagai konsultan, tenaga penjual berdasarkan komisi, atau pemilik sebagian saham perusahaan. Bagi mereka yang menyukai permainan perusahaan atau tim, ini adalah pilihan ideal, di antaranya adalah:
- Agen asuransi yang mendapatkan sisa bisnis.
- Agen sekuritas mendapatkan sisa penjualan.
- Pemasar jaringan mendapatkan komisi residual.
- Manajer perusahaan mendapatkan opsi saham.
2. Extrapreneur (Keahlian exrapreneur: Kreatif dan menghibur)
- Penulis lagu mendapatkan royalti dari lagu yang mereka tulis.
- Aktor mendapatkan bagian dari akting.
- Desainer game mendapatkan royalti.
- Penemu mendapatkan royalti.
- Pembantu selebritas mendapatkan persentase dari keuntungan.
3. Infopreneur (Keterampilan infopreneur: Pengorganisasian, penataan, penyederhanaan, pengajaran, dan lainnya)
Seorang infopreneur adalah seseorang yang menghasilkan uang dengan menjual informasi. Produk utama mereka adalah data, pengetahuan, keahlian atau informasi khusus. Di sini, mereka mengubah ide, pengetahuan, dan pengalaman menjadi uang tunai.
Penulis buku bisa mendapatkan royalti dari buku yang ditulisnya, konsultan pemasaran mendapatkan persentase keuntungan atau pendapatan tertentu, pemilik waralaba mendapatkan biaya waralaba, pembuat perangkat lunak mendapatkan royalti, penyedia konten internet mendapatkan pendapatan dari iklan dan royalti.
4. Autopreneur (Keahlian autopreneur: menganalisis, melihat nilai tersembunyi, berinvestasi)
Model ini, tidak seperti wirausahawan tradisional, yang menciptakan bisnis dengan menjual “benda keras dan berat”, autopreneur berusaha mendapatkan aliran pendapatan otomatis tanpa harus bekerja lagi.
Sebagai contoh:
- Pengusaha mendapatkan keuntungan bisnis.
- Orang yang menabung mendapat bunga bank.
- Investor mendapatkan dividen, bunga, dan penghargaan.
- Pemegang sertifikat hak gadai mendapatkan penalti bunga.
- Pemilik milis mendapatkan biaya sewa situs.
- Mitra mendapatkan keuntungan.
- Pemilik real estat dapat memperoleh keuntungan arus kas.
Contoh Pengusaha
Berikut adalah beberapa contoh usaha wiraswasta, yang terdiri dari:
-
Jual Jasa
Ada beberapa jenis layanan yang dicari konsumen, baik online maupun offline. Berikut beberapa contoh bisnis jasa yang banyak ditawarkan oleh para pengusaha:
- Layanan binatu
- Jasa cuci mobil/motor
- Jasa penulisan artikel
- Jasa pembuatan video
- Jasa edit gambar
- Dan lain-lain
Baca juga: Penjelasan Tahapan Kewirausahaan Menurut Para Ahli
-
Menjual barang
Pengusaha pada umumnya melakukan kegiatan perdagangan atau menjual barang tertentu kepada konsumen. Beberapa contoh bisnis komersial meliputi:
- Menjual produk makanan
- Menjual produk suplemen
- Menjual produk furniture
- Menjual produk rumah tangga
- Dan lain-lain
Demikianlah pembahasan mengenai Wirausahawan adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri-Ciri, Jenis dan Contohnya Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂